Selamat Datang

Jumat, 27 Juli 2018

Makalah AL-Adl

KATA PENGANTAR


<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({ google_ad_client: "ca-pub-6643551197844699", enable_page_level_ads: true }); </script>]


            Alhamdulillah.. Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Segala pujian hanya layak kita aturkan kepada Allah SWT. Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta petunjuk-Nya yang sungguh tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis beri judul ”AL-Adl”.
Dalam penyusuna makalah ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan rasa berterimakasih yang sebesar-besarnya kepada mereka, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, moril, dan kepercayaan yang sangat berarti bagi penulis.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis mengharapkan agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

















BAB  I
PENDAHULUAN


A.          Latar  belakang
Semua  yang  ada  di  alam  ini  merupakan  ciptaan  (makhluk)  Allah  SWT.   Allah  SWT  mempunyai sifat-sifat  yang  agung,  mulia,  dan  besar  yang  tidak  terdapat  pada  semua  rnakhluk-Nya.  Oleh  karena itu,semua  makhlukNya  harus  menyembah  kepada-Nya.  Namun,  sifat-sifat  Allah  SWT  tersebut  tidak hanya  tergambar  dalam  sifat  wajib-Nya,  melainkan  juga  dari  nama-nama  baik  yang  menyertai-Nya (Asma’ulHusna).
Firman  Allah  SWT  dalam  QS  Al Hasyr  ayat  24 :
“Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang  Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada dilangit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
Apabila seseorang menyatakan diri mencintai Allah SWT, maka hal ini bisa dibuktikan dari seberapasering ia menyebut nama-Nya. Menyebut Allah SWT dapat dilakukan dengan menyebut kalimat¬kalimattayyibah atau menyebut nama-nama Allah SWT dalam Asmaul Husna. Keduanya merupakan proses zikir (mengingat) kepada Allah SWT.
Firman Allah SWT dalam Alquran :
“Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu.”(QS. Al A’raaf : 180)

Berdasarkan ayat di atas, kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama-nama Allah SWT yangterhimpun dalam Asmaul Husna. Semua kegiatan yang dilakukan sebaiknya didahului dengan menyebutnama-Nya (terwujud dalam kalimat basmalah). Allah SWT memerintahkan untuk menyebut-Nya denganAsmaul Husna sebagai pujian dan pengantar doa kepada-Nya. Dalam berdoa kita pasti meminta sesuatu.Dengan memuji nama-Nya terlebih dahulu, harapan akan terkabulnya doa kita tentu akan semakin besar.Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah menjelaskan :
“Sesungguhnya Allah SWT mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu,barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan masuk surga”. (HR. Bukhari)
Hal ini menunjukkan apabila kita mengenal Asma`ul Husna dengan bersungguh-sungguh,menghafal, kemudian memahami maknanya serta beribadah kepada Allah maka akan menjadi penguatiman yang paling besar, bahkan mengenal Asma` dan sifat-Nya merupakan dasar iman, di mana imanseseorang itu kembali kepada dasar yang agung ini
B.          Rumusan  Masalah
Di  dalam  pembahasan  ini,  adapun rumusan  masalah  yang  akan  dijelaskan, yaitu:
1.            Pengertian  Al-Adl
2.            Pengamalan  Al-Adl  dalam  kehidupan  sehari-hari
3.            Ayat-ayat  yang  menguatkan  tentang asmaul  husna  Al-Adl 
4.            Meneladani  sifat  Allah  Al-Adl
BAB II
PEMBAHASAN

A.          Pengertian  Al-Adl
 Adil jugadimaknai sebagai penempatan sesuatau pada tempat yang semestinya.Dinamai al-‘Adl karena keadilan Allah Swt. adalah sempurna. Dengan demikian semua yang diciptakan dan ditentukan oleh AllahSwt. telah menunjukan keadilan yang sempurna. Hanya saja, banyak diantara kita yang tidak menyadari atau tidak mampu menangkapkeadilan Allah Swt. terhadap apa yang menimpa makhluk-Nya.
 Karena itu, sebelum menilai sesuatu itu adil atau tidak, kita harus dapatmemperhatikan dan mengetahui segala sesuatu yang berkaitan dengan kasus yang akan dinilai. Akal manusia tidak dapat menembussemua dimensi tersebut.
Seringkali ketika manusia memandang sesuatu secara sepintas dinilai buruk, jahat, atau tidak adil, tetapi jika dipandang secara luas dan
menyeluruh, justru sebaliknya, merupakan suatu keindahan, kebaikan, atau keadilan. Tahi lalat secara sepintas terlihat buruk, namun jika
berada ditengah-tengah wajah seseorang dapat terlihat indah. Begitu juga memotong kaki seseorang (amputasi) terlihat kejam, namun jika
dikaitkan dengan penyakit yang mengharuskannya untuk dipotong, hal tersebut merupakan suatu kebaikan. Disitulah makna keadilan yang
tidak gampang menilainya.

B.          Pengamalan Al-Adl dalam kehidupan sehari-hari
Perilaku terpuji siswa yang mencerminkan Asma Allah Al-Adl berupa salah satunya adalah belajar. Dengan belajar siswa telah berperilaku adil terhadap dirinya sendiri karena mendapatkan ilmu adalah hak dan kewajiban setiap orang. Belajar juga merupakan suatu kebutuhan bagi siswa itu sendiri dalam menjalani kehidupannya sehari-hari. Manusia itu sendiri terdiri dari beberapa bagian atau organ yang senantiasa harus terpenuhi haknya. Misalnya dengan tidur kita memberikan keadilan kepada mata dan orang tubuh lainnya untuk berisitirahat. Jika tidak tidur maka tubuh manusia tidak berfungsi dengan baik. Artinya Dengan belajar juga seorang siswa mampu mempertimbangkan sesuatu sesuai kemampuannya untuk memutuskan suatu perkara yang memerlukan keadilan. Cara supaya adil yaitu mempunyai iman yang kukuh dan bertakwa kepada Allah SWT, menguasai ilmu syariat dan ilmu Aqidah, melaksanakan amanah dengan penuh tanggung jawab, ikhlas dan bertakwa kepada Allah SWT, memiliki pribadi yang mulai (tidak mementingkan diri sendiri, memiliki belas kasihan, bijak/tegas dan berani mengambil resiko).
Perilaku siswa lainnya yang menunjukkan keadilan adalah menjalan ibadah sholat zuhur bersama secara berjamaah di mushalla sekolah sesuai perintah Allah SWT. Artinya para siswa telah belajar berlaku adil kepada pencipta-Nya. Contoh perilaku lainnya adalah siswa yang menjadi seorang ketua kelas, keputusan yang diambil sangat penting jika terjadi perkelahian antar teman di dalam kelas serta keadilan dalam memberikan informasi kepada siswa lainnya.
Kegagalan bersikap adil terhadap masyarakat berawal dari gagalnya bersikap adil terhadap diri sendiri, dan gagalnya bersikap adil terhadap diri sendiri karena tidak mampu menjadi saksi bagi dirinya sendiri. Hal itu disebabkan karena manusia sudah tidak jujur kepada dirinya sendiri, manusia sudah membohongi dirinya sendiri, dengan menggadaikan kehidupan akhirat yang abadi dan kehidupan duniawi yang terlihat indah namun mengotori hati sehingga menghalangi nur Ilahi untuk bersinar dalam hati yang terpancar dari baiknya budi pekerti.

C.          Ayat-ayat yang menguatkan tentang  Al-Adl
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-An’am ayat 115:

وَتَمَّتْ كَلِمَةُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلا لا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur'an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah     yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al-Maa’idah (5) ayat 8:
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahuiapa yang kamu kerjakan.”
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Fushshilat (41) ayat 46:
مَنْ عَمِلَ صَالِحاً فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاء فَعَلَيْهَا وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِّلْعَبِيدِ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh Maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan Barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, Maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu Menganiaya hamba-hambaNya.”
Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al- Hujurat ayat 9:
“Dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.”

Allah SWT berfirman dalam Q.S. An-Nisaa’ ayat 135:
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.”

D.          Meneladani sifat Allah Al-Adl
·        Menghindari perbuatan yang tidak adil dan keluar dari yang telah digariskan allah.
·        Berbicara dan berbuat dengan penuh keadilan meskipun dirasakan pahit serta dapat merugikan diri kita sendiri ataupun keluarga.
·        Menyadari bahwa keadilan dapat mendekatkan diri pada takwa.
·        Adil terhadap diri sendiri dengan cara mengendalikan hawa nafsu.
·        Tidak membeda-bedakan derajat seseorang, berteman dengan siapa saja.
·        Husnudhon (positif thingking) kepada allah terhadap semua ketentuan allah swt”,
·        Senantiasa bersyukur kepada allah swt. Atas ketentuan – Nya yang adil.”,
·        Meneladani sikap al-adlu dengan memerapkan sikap adil terhadap sesama
Ø  Manfaat bila mengetahui sifat allah al-adlkita dapat mengetahui allah itu maha adil dari siapa pun. Allah tidak                memandang       baik laki-laki maupun perempuan. Tidak memandang orang kaya maupun orang miskin cantik ataupun jelek, semua makluk dimata allah itu sama, kecuali orang yang mulia disisi allah adalah orang yang bertakwa.


BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
Dari apa yang dijelaskan diatas, perlu kita ketahui bahwa asmaul husna memiliki cabang-cabang yang lain dan kita perlu untuk mengetahui semuanya. Di pertegas lagi, bahwa al-adl adalah Mahaadil. Keadilan Allah Swt bersifat mutlak, tidak dipengaruhi oleh apa pun dan siapa pun. Perilaku dalam asmaul husna al-adl dapat kita terapkan di kehidupan sehari-hari. Sesungguhnya orang yang mengamalkan salah satu dari mereka(asmaul husna), kita mendapatkan hidayah-Nya. Meskipun tidak keseluruhan yang kita ketahui tentang maknanya, yang terpenting kita dapat meneladani sifat-siafat asmaul husna al-adl atau bahkan yang lainnya.

B.          Saran
Dengan membaca tentang isi kandungan asmaul husna, kita dapat mendapat banayk kaidah yang teradapat didalmnya. Tidak hanya al-adl, semua asmaul husna allah sangat banyak pelajaran-pelajarn yang kita dapat bila membacanya. Tapi tidak hanya membaca, kita juga harus memahami dan mendalami kaidah-kaidah tersebut agar bisa kita terapkan di lingkungan sekitar.