Selamat Datang

Sabtu, 09 November 2019

MEMBUAT T-SHIRT

TUGAS PKK

MEMBUAT T-SHIRT

SYANS T-SHIRT

Visi
Menjadikan syans t-Shirt  menjadi perusahaan yang terbesar di Indonesia  yang berinofatif, modern dan kreatif

Misi
1.      Membangun usaha  kaos yang mampu memberikan pelayanan dan kepuasan bagi pelanggan
2.      Mengedepankan kualitas produksi dengan harga yang terjangkau
3.      Menghadirkan lapangan yang prpfesional dengan situasi kerja yang produktif












TAHAP I


A.      ORGANISASI







B.       TARGET
Dalam satu minggu memproduksi 100 buah T-Shirt dalam satu bulan memproduksi 400 buah
Strategi T-Shirt dibuat menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan desainnya dibuat semenarik mungkin dan modern, agar konsumen merasa puas

C.      JADWAL KEGIATAN
1.      Mendesain T-Shirt
2.      Memotong T-Shirt
3.      Sablon
4.      Menjahit T-Shirt
5.      Pengemasan T-Shirt
6.      Memasarkan T-Shirt
7.      Menjual T-Shirt

D.      Menetapkan biaya produksi dan harga jual biaya alur keuangan modal 8 juta
Biaya produksi T-Shirt dalam 1 minggu yaitu 100 pcs
No
Nama Bahan
Harga (Rp)
Jumlah (Rp)
1
Cotton COmbet 25 kg
100.000/ kg
2.500.000
2
Benang 10 pak
10.000
100.000
3
Kain rib 100 pcs
12.500
1.250.000
Jumlah
3.850.000

Biaya pekerja       100 x Rp. 5.000                      : Rp. 500.000
Sablon                  100 x Rp. 20.000                    : Rp. 2.000.000 +
                                                                                     2.500.000
Biaya penyusutan             5 % x 3.850.000          : Rp. 192.500
Biaya Listrik                    5 % x 3.850.000          : Rp. 192.500
Biaya lain-lain                  5 % x 3.850.000          : Rp. 192.500  +
                                                                                     577.500

Total Biaya yang diperlukan
Rp. 3.850.000 + Rp. 2.500.000 + 577.500
= Rp. 6.927.500

Laba 20% x Rp 6.927.500           = Rp. 1.385.500
Harga jual : Rp  6.927.500 + Rp. 1.385.500
                                   100 Pcs
= Rp. 83.125
= Rp. 85.500























TAHAP 2

1.      Melakukan Produksi : Desain Model, Membuat pola memotong bahan, menyablon, proses penjahitan
2.      Melakukan kualiti control
3.      Pengemasan
T-Shirt sebelum dikemas disetrika terlebih dahulu dilipat, lalu dimasukan ke plastic pengemas dan diberi merk
4.      Melakukan Promosi, penjualan dan distribusi
Promosi          : dilakukan lewat media dan brosur
Penjualan        : dijual ditoko-toko busana
Distribusi        : dari pembuatan dijual langsung ke toko busana




















TAHAP 3

·           Evaluasi Kinerja dan Keuangan
Pada bagian sablon lambat dikarenakan mesin sablon yang terbatas dan dalam mencari bahan agak sulit karena tidak semua toko menyediakan bahan tersebut.
-          Keuangan
Untuk membuat 100 pcs diperlukan
Harga produksi RP. 3.850.000
Modal RP. 8.000.000
SIsa  Rp. 1.072.500 untuk simpanan, bisa digunakan untuk kebutuhan tambahan
-          Laporan Evaluasi
Kekuatan (Strenght)
1.      Desain T-Shirt tersebut sedang tren dikalangan remaja karena modelnya yang simple dan elegant
2.      Bahan yang digunakan nyaman dipaki, menyerap keringat, dan sejuk dipakai
3.      Harga terjangkau
Kelemahan (Weakness)
Bahan tipis, mudah sobek, daya elastic atau mulurnya tinggi dan harga sablon mahal










ANALISIS SWOT PERUSAHAAN


KEKUATAN (S)        : 1. Lebih murah tapi kualitasnya bagus
                                      2. memiliki nama bagus
KELEMAHAN (W)   : 1. SDM Kurang
                                      2. Kualitas menjual masih kuran
PELUANG (10)         : 1. Bertambanya penduduk
                                      2. Teknologi dan dunia informasi yang terus berkembang
ANCAMAN (T)         : 1. Naiknya Harga bahan baku kualitas inport
                                      2. Kenaikan ongkos kirim barang pesaing dari usaha
     sejenis dalam kota.





google.com, pub-6643551197844699, DIRECT, f08c47fec0942fa0

AUTONOMOUS CAR

AUTONOMOUS CAR

Autonomous car atau bisa juga disebut Mobil otonom juga dikenal sebagai mobil tanpa pengemudi, Mobil otonom adalah mobil yang memiliki kemampuan ntuk berkendara layaknya dikendalikan seperti manusia padahal mobil tersebut bergerak dengan mengunakan rangkaian  AI (Artificiall intelegent) serta rangkaian sensor yang disusun teknologi tersebut adalah salah satu teknologi yang sedang giat dikembangkan oleh beberapa perusahaan kendaraan bahkan beberapa negara pun mendukung adanya perkembangan teknologi tersebut,seperti contohnya adalah negara Inggris yang turut menginvestasikan 19 juta pound untuk teknologi tersebut di 4 kota,bahkan jalanan di negara tersebut diperbolehkan untuk para pengembang produsen menguji coba kendaraan autonom pada saat musim panas tentunya harus ada orang yang duduk didalam mobil tersebut agar terhindar dari kecelakaan di situasi mendesak.
Selain Inggris, Mobil otonom juga diterima dengan baik di UEA (Uni Emirat Arab), Dinas jalan raya dan transportasi Dubai juga telah memulai studi mengenai penggunaan mobil otonom, serta merupakan bagian dari rencana pemerinah untuk mengesahkan 2015 sebagai tahun inovasi di negara tersebut. Pabrikan besar seperti Nissan,Toyota,Mercedes benz,Volvo punt turut serta mengembangkan hal tersebut,mobil mobil otonom tersebut juga  dilengkapi fitur fitur khusus layaknya radar gelombang militer,scanner laser,kamera,dan human machine interface untuk mendukung kemudi secara otonom
Teknologi autonom tersebut dapat dibagi dalam 5 level :
-Level     1: Asisten pengemudi dibutuhkan
-Level     2: Pilihan Otomatisasi sebagian tersedia
-Level     3: Otomisasi kondisional
-Level     4: Otomatisasi tinggi
-Level     5: Otomatisasi penuh
DAMPAK BURUK TEKNOLOGI AUTONOMOUS UNTUK PENGEMUDI


Dikutip dari Auto Evolution, Kamis 18 Juli 2019, sebuah studi yang dilakukan oleh University of Nottingham, Inggris, mengungkapkan bahwa pengemudi terlalu banyak bergantung dengan teknologi autonomous. Ketika diminta tidak menggunakan teknologi ini, mereka cenderung lamban membuat keputusan.
Penelitian ini mengamati 49 pengemudi dari beragam usia dan jenis kelamin, lalu diminta untuk mengendarai otomatis selama setengah jam per hari selama lima hari berturut-turut.
Hasilnya, pengemudi menjadi lebih puas ketika mengemudi secara driveless. Tapi, ketika diminta kembali ke mode manual, respons pengemudi jadi lebih lambat dan membuat kesalahan yang buruk.
Pada hari pertama penelitian, pengemudi diberi tahu bahwa mereka akan mulai dalam mode manual, kemudian beralih ke otonom setelah mencapai jalan tol. Mereka juga akan menerima peringatan mendapatkan head up 60 detik untuk kembali ke mode manual.
Pada hari pertama, mereka mengambil kendali atas mobil. Tapi, pengemudi-pengemudi ini melakukan kesalahan, seperti bablas sejauh 2 meter, kecepatan bervariasi, dan berbelok melintasi jalur.
Pada hari terakhir, mereka memiliki waktu respons lambat ketika mengambil kembali mobil. Responden memerlukan waktu untuk kembali beraksi saat terjadi keadaan darurat.

Ada Kekhawatiran

Peneliti kajian itu, Gary Burnett, David Large, dan Davide Salanitri, mengatakan bahwa kekhawatiran utama adalah pengemudi bisa kikuk ketika beralih dari otonom ke manual. Sebab, saat teknologi ini diaktifkan, para pengemudi tak diharuskan ikut memantau, membuat keputusan, atau memberikan input fisik untuk tugas mengemudi.
“ (Teknologi) ini mengurangi persepsi dan pemahaman tentang elemen dan perisitwa di lingkungan serta kemampuan untuk memproyeksikan masa depan dari kesadaran situasional,” kata para peneliti.
Direktur RAC Foundation Steve Gooding, mengatakan membawa mobil autonomous di jalan umum menjadi tantangan terbesar. Kalau kendaraan ini diizinkan mengaspal di jalan umum, desainernya harus menerapkan konsep pengemudi dilibatkan atua diminta mengambil alih kendaraan. 

INDONESIA KETINGGALAN, MALAYSIA SIAP KEMBANGKAN MOBIL NIRSOPIR

Dream – Perkembangan industri otomotif di Malaysia lebih maju daripada Indonesia. Setelah mengembangkan mobil nasional, Malaysia siap melangkah ke jenjang yang lebih tinggi: mobil nirsopir.
Dikutip dari Paultan, Rabu 23 Januari 2019, Malaysia Autotomotive Roboitics dan IoT Institute (MARii) memberikan beberapa rincian tentang autonomous vehicle test bed (AVTB). Teknologi kendaraan nirsopir ini akan dikembangkan pada tahun ini.
CEO MARii, Datuk Madani Sahari, mengatakan rencananya pihaknya akan menguji berbagai teknologi yang berkaitan dengan kendaraan otonom. Mereka akan menyesuaikan teknologi ini dengan infrastruktur dan lingkungan di Malaysia.
“ Kami akan menguji semua teknologi ini untuk memastikan kendaraan ini aman dan dapat diandalkan sesuai dengan lingkungan di Malaysia,” kata Madani.
Dia mengatakan MARii akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain seperti Futurise, GreenTech, Departemen Transportasi Jalan, dan Institut Riset Keselamatan Jalan Malaysia untuk mendirikan lembaga pengujian di Cyberjaya.
Lembaga ini bertujuan untuk memulai tes dalam dua tahap tahun ini, yaitu tahap perencanaan pada paruh pertama 2019 dan tahap kedua adalah pengujian.
“ Kami telah mengunjungi fasilitas test-bed yang sama di tempat lain, termasuk Singapura, Eropa dan Jepang,” kata dia.
Sekadar informasi, kendaraan nirsopir merupakan aspek yang akan dimasukkan ke dalam tinjauan yang akan datang dari Kebijakan Otomotif Nasional, termasuk kendaraan listrik.

 

NGERI, MOBIL NIRSOPIR BISA DIBAJAK HACKER?

Dream – Mobil nirsopir menjadi salah satu tunggangan yang tengah dikembangkan oleh produsen otomotif. Tentunya, mereka juga mengetes teknologi yang digunakan untuk mobil ini.
Apalagi untuk unsur keamanannya. Dikendalikan sepenuhnya oleh teknologi buatan, pembuat mobil nirsopir tentu tak ingin ciptannya disusupi peretas.
Kalau sistem komputernya dibajak, mobil ini akan berubah menjadi senjata.
Dilansir dari Carscoops, Selasa 18 September 2018, Chief Executive Blackberry, John Chen, mengatakan mobil autonomous bisa dibajak dan bisa berubah menjadi mobil membahayakan. Chen menjelaskan mobil tanpa sopir memiliki lebih banyak kode dibandingkan pesawat jet tempur. Kode-kode itu membuka peluang bagi para peretas untuk mengacau.
“ Sebuah mobil bisa dengan mudah terinfeksi virus dan pada dasarnya penuh senjata. Kalau peretas bisa menguasainya, kamu bisa membayangkan apa yang akan dilakukan,” kata dia.
Chen mengatakan saat ini Blackberry sedang mengembangkan teknologi mobil driveless dan bekerja sama dengan peramban internet, Baidu. Pihaknya juga masih mewaspadai risiko mobil tanpa sopir.
“ Saya bisa membuat mobil yang 90 persen bebas virus. Tapi, setelah mengaspal dan digunakan, mobil ini harus dicek rutin,” kata dia.

Asuransi, Salah Satu Tantangan Driveless Car

Chen mengatakan masih banyak tantangan yang harus diatasi sebelum kendaraan swakemudi menyapa konsumen.
“ Peraturan dan teknologi keamanan perlu ditetapkan dengan baik sebelum mengizinkan mobil ini di jalan. Mobil itu masih memiliki banyak kesalahan manusia dan kontrol keamanan,” kata dia.
Mobil driveless juga akan menjadi tantangan bagi perusahaan asuransi dan anggota parlemen. Mereka mempertanyakan pihak yang akan bertanggung jawab jika terjadi kecelakaan. 

Konsep dan Cara Kerja Self-Driving Cars
Self-driving cars atau kadang juga disebut autonomous cars merupakan mobil yang dapat dikemudikan tanpa bantuan manusia. Mereka telah dirancang untuk dapat melakukan tugasnya lebih baik dari manusia. Mereka tidak mengemudi setelah minum, tidak mengetik pesan saat mengemudi dan mereka juga tidak menerobos lampu merah.
Meski demikian, masih banyak pengembangan yang mesti dilakukan pada self-driving cars. Mereka belum dapat berfungsi dengan baik dalam kondisi cuaca yang ekstrim, terlebih lagi mereka juga rentan terhadap serangan dari peretas.
Disamping itu, riset dan pengembangan terkait self-driving cars terus meningkat setiap tahun nya. Hal ini secara radikal akan mengubah sistem transportasi kita. Segala sesuatu yang bergerak akan bergerak otomatis tanpa instruksi dari manusia.
Lalu, bagaimana self-driving cars dapat bekerja?
Terdapat 4 teknologi utama yang ada di dalamnya.
1. Computer Vision
Computer vision adalah cabang dari ilmu komputer yang terkait dengan pengolahan citra. Ini adalah mata dan telinga bagi mobil. Dengan teknologi ini mobil dapat melihat lingkungan sekitarnya. Terdapat 3 komponen di dalamnya yaitu:
1.  Kamera, fungsinya untuk mengambil gambar disekitar.
2. Radar, tugasnya memancarkan gelombang radio, kemudian setiap benda yang disekitarnya akan memantulkan kembali gelombang tersebut. Jadi fungsinya untuk mengetahui letak benda disekitar.
3. Light Detection and Ranging (LIDAR), fungsinya seperti radar dengan jangkauan yang lebih jauh. LIDAR memanfaatkan laser untuk mengukur jarak benda di sekitarnya.

Fokus utama dari computer vision dalam hal ini adalah mengolah gambar dari ketiga komponen diatas untuk mendeteksi segala sesuatu disekitar mobil, seperti jalan, lubang, lampu lalu lintas, orang maupun mobil disekitarnya serta mengukur jarak antara mobil dengan benda disekitarnya.
2. Deep Learning
Ini adalah teknologi yang membuat mobil mampu mengambil keputusan nya sendiri berdasarkan informasi yang didapat dari komponen computer vision diatas. Dengan kata lain, Deep Learningmerupakan otak dari self-driving cars.
Deep Learning memungkinkan mereka untuk mengenali benda di sekitarnya serta mengambil keputusan atau tindakan apa yang harus dilakukan dengan suatu benda atau kondisi. Entah itu berhenti, berbelok atau menaikkan kecepatan.
Otak manusia terdiri dari kumpulan sel neuron yang terhubung satu sama lain, begitu pula pada deep learning. Di dalam nya terdapat rangkaian nets atau yang lebih dikenal dengan Artificial Neural Network (ANN). Seperti inilah ilustrasi nya.

ANN dapat dikatakan sebagai kotak ajaib. Kita memberikan masukan dan ia akan memberikan keluaran. Kita dapat meminta ANN menganalisa sebuah gambar dan memberi tahu apa isi gambar tersebut. Misalnya kita ingin ANN menguji gambar kucing, jadi kita berikan masukan berupa gambar kucing kemudian ia akan menguji nya apakah itu merupakan kucing atau bukan berdasarkan data-data (kucing) yang sebelumnya sudah kita tanam didalamnya, selanjutnya ANN akan memberi keluaran antara ‘yes’ atau ‘no’.

ANN seperti otak manusia. Kita dapat melatihnya dengan memberikan data. Ketika kita memberikan nya data, ia akan menjadi cheat code. Coba perhatikan gambar matriks diatas. Matriks pertama [x] merupakan inputan, sedangkan matriks [w] merupakan cheat code. Jika kita mengkalikan inputan dengan cheat code, maka kita memperoleh keluaran.
Intinya, setiap inputan yang diterima oleh ANN akan dibandingkan dan diuji dengan data (cheat code) yang sebelumnya sudah ditanamkan dan menghasilkan keluaran berupa tindakan atau keputusan.
3. Robotics
Mungkin Anda sudah dapat membayangkan seperti apa bentuk dari robot. Namun disini saya ingin menjelaskan satu bagian di dalamnya yang berperan penting dalam self-driving cars, namanya actuator.
Actuator adalah sebuah alat yang mengambil sinyal listrik sebagai masukan dan mengubahnya menjadi tindakan fisik.
Actuator memainkan peranan penting dalam proses kerja Adaptive Cruise Control (ACC) yang memungkinkan mobil untuk mengatur sendiri kecepatan nya. ACC dan actuator bertanggung jawab dan saling bekerja sama untuk menurunkan atau meningkatkan kecepatan tergantung pada jalan dan jarak terhadap kendaraan lain.
4. Navigation
Dalam self-driving cars, navigasi memiliki 3 fungsi utama, yaitu:
1. Untuk mengetahui dimana Anda sekarang.
Global Positioning System (GPS) membolehkan mobil untuk mengetahui posisinya saat ini berdasarkan analisis sinyal yang diterima melalui paling tidak 4 konstelasi dari 60 satelit dengan orbit rendah.
2. Untuk mengetahui kemana Anda ingin pergi.
Terdapat beberapa instrumen dan teknik dalam hal ini. SextantLORAN radiolocation dan dead reckoning adalah beberapa teknik yang digunakan saat ini dengan tingkat akurasi dan konsistensi yang bervariasi.
Sextant adalah alat navigasi untuk mengukur sudut antara benda astronomi dengan cakrawala.
LORAN radiolocation adalah sistem navigasi yang memungkinkan mobil dapat mengetahui posisinya dengan memanfaatkan gelombang radio yang dipancarkan.
Dead reckoning mengkalkulasi posisi mobil saat ini berdasarkan kecepatan dan jarak yang ditempuh dari posisi sebelumnya.
3.  Untuk membawa Anda kesana.
Setelah semua komponen pengolahan citra, penginderaan dan navigasi menerima masukan nya, selanjutnya mobil bersiap-siap mengatur dan mengelola daya untuk menjalankan fungsi otonom mobil pada umumnya.
***
Self-driving cars telah mendapat perhatian publik diseluruh dunia. Riset dan pengembangan yang lakukan juga semakin gencar dilakukan setiap tahunnya. Perusahaan besar dari sektor teknologi seperti Google, Apple dan NVIDIA juga telah melakukan investasi besar-besaran terhadap self-driving cars. Hingga saat ini, jutaan mil uji coba telah dilakukan pada jalanan publik untuk mencapai kesempurnaan pada desain, operasi dan sistem yang terdapat di dalamnya.
Kendaraan semacam ini dituntut  memiliki algoritma canggih yang mampu berjalan di prosesor yang kuat serta mampu membuat keputusan penting berdasarkan arus data real-time dari beragam sensor kompleks yang diletakkan di berbagai sisi mobil. Tujuan nya hanya satu, menciptakan masa depan transportasi yang lebih baik dan membuat jalanan, pengendara serta penumpang menjadi lebih aman dari sebelumnya.
Kemajuan teknologi yang semakin tinggi tidak hanya di bidang aplikasi software, tetapi juga di bidang perangkat keras seperti gadget, smart home, maupun transportasi. NextGeners masih ingat dengan cerita STEM-Z mengenai motor yang dapat berjalan sendiri menuju pemiliknya? Setelah kemarin bahas kendaraan roda dua tersebut, kali ini STEM-Z akan bahas mengenai transportasi roda empat yaitu mobil.

Autonomous Car merupakan mobil tanpa awak, sebuah mobil yang bisa mengendalikan dirinya sendiri, seluruh pengoperasian mobil akan dikerjakan kepada mobil itu sendiri. Mobil ini juga diharapakan bisa meminimalisir terjadinya kecelakaan di jalan.
 Kalau NextGeners lihat terjadinya kecelakaan di jalanan disebabkan kelalaian pengendara kendaraan itu sendiri.
Prinsip kerja dari mobil ini adalah menggunakan sensor dan juga komputer untuk mendeteksi kondisi di jalanan serta dapat membuat keputusan seperti manusia saat mengemudi di jalanan. Salah satu sensor yang digunakan adalah GPS (Global Positioning System) untuk mengetahui posisi kendaraan mobil itu sendiri, terdapat kamera dan radar yang akan mengarah ke sekeliling mobil untuk memantau keadaan sekitar, gelombang infra merah dan ultrasonik juga digunakan untuk menghitung jarak secara akurat ke kendaraan lain.

Mobil Autonomous ini berbeda lohNextGeners dengan mobil autopilot, kalau mobil autopilot mengusung konsepself-driving dimana pengemudi masih diperlukan untuk menghidupkan dan mematikan kendaraan, sedangkanautonomous ini konsepnya driver-lessyang berarti benar-benar tanpa awak pengemudi. Untuk mobil autopilot danautonomous keduanya memang menggunakan sistem sensor, namun yang membedakan adalah jenis sensor dari kedua mobil tersebut. mobil autopilot menggunakan sensor kamera berspesifikasi tinggi untuk menggantikan mata pengemudi, sedangkan sensor yang digunakan untukautonomous menggunakan sensor LIDAR (light-sense radar). Mekanisme sensor LIDAR sendiri adalah menembakkan dan menangkap kembali pantulan sinar laser untuk memperkirakan jarak dan dimensi obyek di depannya.
Nantinya autonomous menjadi salah satu kendaraan yang akan digunakan di masa depan, sudah baynak vendor dan brand-brand mobil ternama mengembangkan mobil tanpa awak ini seperti BMW, Mercedez-Benz, Nissan, Tesla, Google, Apple dan lain-lainnya.
Walau mobil autonomus masih dalam tahap uji coba di beberapa negara, tapi semoga para pengembang bisa menghasilkan mobil yang semakin baik dan tingkat keamanan yang tinggi.

INDONESIA TERTINGGAL, MALAYSIA JAJAL MOBIL TANPA PENGEMUDI


Dream – Kalau Indonesia heboh dengan mobil listrik, Malaysia sudah selangkah di depan. Negeri jiran itu telah menguji mobil autonomous berteknologi 5G.
Dikutip dari Paultan, Senin 22 April 2019, mobil autonomous yang digunakan adalah Proton Exora. Proton menggandeng perusahaan teknologi Celcom untuk membuat mobil “ pintar” itu.
Perdana Menteri Malaysia, Tun Mahathir Mohamad, dan Menteri Komunikasi dan Multimedia, Gobind Singh Deo, menjajal mobil Proton Exora.

Terhubung ke Server Pusat

Tak hanya itu, sistem ini juga terhubung ke server pusat untuk memastikan mobil ini bisa memberikan informasi pemetaan.
Komunikasi kendaraan ini berjalan dua arah. Sistem akan mengirimkan pembaruan yang bisa bermanfaat bagi kendaraan lain, seperti penghalang atau bahaya di jalan.
Komunikasi seluler vehicle to everything ini bergantung kepada data seluler. Kecepatan yang ditawarkan konektivitas 5G menjadi relevan.
Kalau ada masalah di jaringan, mobil akan mengandalkan sistem onboard alias pengemudi mengambil alih. Karena ini adalah mobil uji coba, tombol darurat sangat penting agar pengemudi bisa mengambil alih mobil sepenuhnya.

MOBIL AUTONOMOUS BELUM SEMPURNA, TOYOTA PAKAI IDE JET TEMPUR


 

Toyota Research Institute telah merilis rincian terkini tentang teknologi mengemudi Guardian keluaran terbarunya. Jika beberapa pabrikan mengembangkan teknologi yang membuat kemudi diambil alih oleh komputer atau sensor, Toyota melakukan hal yang berbeda.
Namun menurut yang diberitakan Carscoops, sistem Guardian yang dikembangkan oleh Toyota berbeda, karena pengemudi diharapkan tetap mengendalikan kendaraan setiap saat. Sistem hanya dirancang untuk melakukan intervensi untuk mengantisipasi kemungkinan masalah seperti tabrakan.
Pihak Toyota Research Institute melakukan pengujian kecelakaan pada tiga mobil di California di mode mengemudi secara manual. Di saat mereka melakukan investigasi dan mengunduh data kecelakaan tersebut dari mobil tes, timbul ide 'apakah kecelakaan itu dapat dihindari atau dikurangi dengan sistem keselamatan otomatis?'.

Hal inilah yang dipercaya oleh Toyota untuk menjadikan fokus mereka pada upaya peningkatan keselamatan. Fokusnya pada tahun ini insinyur dari Toyota mengembangkan "blended envelope control" yang merupakan upaya menggabungkan bagian-bagian terbaik dari manusia dan komputer.
Ide ini diambil dari pengoperasian jet tempur, di mana pilot tidak langsung mengendalikan pesawat. Sebaliknya, mereka meng-input ke sistem kontrol penerbangan yang membuat berbagai penyesuaian per-detik-nya untuk menstabilkan pesawat. Sehingga, komputer dan manusia bekerjasama untuk pengoperasian kendaraan.
Bagian dari fokus Toyota pada mengemudi otomatis adalah menyelamatkan nyawa sebanyak mungkin. Toyota menyadari bahwa sistem kemudi yang mandiri butuh waktu yang lama untuk diterima masyarakat apalagi saat ini masih banyak  kendaraan dengan sistem mengemudi secara mandiri masih menimbulkan kecelakaan, cedera, dan kematian yang membuatnya masih sangat sulit untuk dapat berkeliaran dijalanan. 
Oleh karena itu Toyota mengembangkan sistem Guardian sehingga dapat menyelamatkan nyawa dengan baik sebelum sistem otonom penuh menjadi hal biasa.