MENJAHIT KEMEJA
Sebelum mulai menggambar pola busana, harus kita persiapkan
alat danbahan yang akan digunakan untukmenggambar.
Cara membuat rancangan
bahan yaitu:
a)
Buat semua
bagian-bagian pola yang telah dirobah menurut desain serta bagian-bagian yang
digunakan sebagai lapisan dalam ukuran tertentu seperti ukuran skala 1:4.
b)
Sediakan kertas
yang lebarnya sama dengan lebar kain yang akan digunakan dalam pembuatan
pakaian tersebut dalam ukuran skala yang sama dengan skala pola yaitu 1:4.
c)
Kertas pengganti
kain dilipat dua menurut arah panjang kain dan bagian-bagian pola disusun di
atas kertas tersebut. Terlebih dahulu susunlah bagian-bagian pola yang besar
baru kemudian pola-pola yang kecil agar lebih efektif dan efisien.
d)
Hitung berapa
banyak kain yang terpakai setelah pola diberi tanda-tanda pola dan kampuh.
Rancangan bahan
diperlukan sebagai pedoman ketika memotong bahan. Bila rancangan bahan
berbentuk marker yang dipakai untuk memotong bahan dalam jumlah banyak maka,
sebelum diletakkan di atas bahan, panjang marker dijadikan ukuran untuk
menggelar bahan sebanyak jumlah yang akan diproduksi, atau disesuaikan dengan kemampuan alat potong yang
digunakan. Metoda didalam perencanaan marker ini dapat dibedakan sebagai
berikut:
1) Menggunakan pola
dengan ukuran sebenarnya langsung diatas marker dengan jalan mengatur letak
pola-pola agar didapat efisiensi marker yang terbaik.
2) Menggunakan pola
yang diperkecil. Untuk memperkecil pola ini, digunakan peralatan antara lain,
pantograph, meja skala dan kamera.
3) Menggunakan computer
yang terintegrasi, yang terdiri dari:
a) Digitizer, keyboard,
mouse sebagai pemasok data.
b) CPU sebagai pengolah
data dan media penyimpanan.
c) Monitor sebagai
media pemantau
d) Printer, plotter
sebagai media pencetak.
Berikut di bawah
iniadalah alat dan bahan yang biasa digunakan untuk menggambar pola busana :
1. Pensil dua warna,
biasanya berwarna
1. Pensil dua warna,
biasanya berwarna
biru dan merah.
Pensil ini bisa kita beli di
toko peralatan menjahit maupun di toko
alat-alat tulis.
2. Kertas karton atau manila warna putih,
namun jika kita ingin berhemat bisa kita
gunakan kertas koran bekas.
3. Spidol / ballpoint / pensil
4. Penggaris lurus,
saya biasa menggunakan penggaris dengan
panjang 60 cm. Gunakan juga sesiku L untuk membuat garis lengkung pada lubang lengan.
5. Gunting,
untuk menggunting pola busana
yang sudah jadi.
6. Lem kertas / isolasi,
untuk
menyambung kertas pola busana, jika
kurang besar / panjang.
toko peralatan menjahit maupun di toko
alat-alat tulis.
2. Kertas karton atau manila warna putih,
namun jika kita ingin berhemat bisa kita
gunakan kertas koran bekas.
3. Spidol / ballpoint / pensil
4. Penggaris lurus,
saya biasa menggunakan penggaris dengan
panjang 60 cm. Gunakan juga sesiku L untuk membuat garis lengkung pada lubang lengan.
5. Gunting,
untuk menggunting pola busana
yang sudah jadi.
6. Lem kertas / isolasi,
untuk
menyambung kertas pola busana, jika
kurang besar / panjang.
Jika semua alat
dan bahan sudah kita siapkan, maka saatnya bagi kita mulai menggambar pola
busana kemeja pria yang akan kita jahit nantinya.
Berikut di bawah ini akan saya jelaskan cara menggambar pola kemeja pria.
Untuk pedoman ukuran yang saya pakai adalah kemeja dengan ukuran “M”.
Kenapa "M" ?
Karena ukuran "M" Adalah ukuran standar pria dewasa . . Untuk kemeja ukuran "S" Dan "L" dan seterus nya . Ada perbedaAn pada lubang lengan yg Akan dibahas pada postingan selanjut nya .
Ok , lanjut
Ukuran :
1. Panjang kemeja : 67 cm.
2. Lingkar badan : 86 cm.
3. Lebar pundak : 44 cm.
4. Lebar bahu : 15cm.
5. Panjang lengan : 26 cm.
6. Lingkar ujung lengan : 36 cm.
7. Lingkar leher : 42cm.
Berikut di bawah ini akan saya jelaskan cara menggambar pola kemeja pria.
Untuk pedoman ukuran yang saya pakai adalah kemeja dengan ukuran “M”.
Kenapa "M" ?
Karena ukuran "M" Adalah ukuran standar pria dewasa . . Untuk kemeja ukuran "S" Dan "L" dan seterus nya . Ada perbedaAn pada lubang lengan yg Akan dibahas pada postingan selanjut nya .
Ok , lanjut
Ukuran :
1. Panjang kemeja : 67 cm.
2. Lingkar badan : 86 cm.
3. Lebar pundak : 44 cm.
4. Lebar bahu : 15cm.
5. Panjang lengan : 26 cm.
6. Lingkar ujung lengan : 36 cm.
7. Lingkar leher : 42cm.
PRAKTEK MEMBUAT GAMBAR POLA KEMEJA PRIA
1.
Menentukan
garis dada, garis pinggang dan garis pinggul.
Tentukan titik A lalu
buatlah garis vertikal dan horisontal yang saling berpotongan di titik A
tersebut.
Dibawah A tentukan
titik B dimana AB = panjang punggung.
Buatlah garis
horisontal yang melalui titik B dan garis itu disebut garis dada.
Dibawah B tentukan
titik C dimana AC = panjang pinggang.
Buatlah garis
horisontal yang melalui titik C dan garis itu disebut garis pinggang.
Dibawah C tentukan
titik D dimana AD = panjang pinggul.
Buatlah garis
horisontal yang melalui titik D dan garis itu disebut garis pinggul.
Dibawah D tentukan
titik lalu buatlah garis horisontal yang merupakan batas bawah panjang kemeja
pria.
2.
Kemeja
pria dipakai masuk celana bawahan (model jahitan samping lurus).
Khusus untuk model jahitan
samping lurus, yaitu kemeja pria yang semestinya ketika dipakai selalu masuk
celana yang sedang dipakai, seperti kemeja seragam sekolah, kemeja untuk kerja
baik di kantor maupun sales yang perlu berpakaian rapi, dan sebagainya.
Menggambar pola dasar bagian depan.
Sebelah kanan A ada
titik E dimana AE = setengah dari lebar leher, atau bila yang diukur lingkar
leher, maka
AE = seperenam dari
lingkar leher.
Diatas B tentukan
titik F, dimana BF = kontrol kemiringan bahu.
Sebelah kanan F
tentukan titik G.
FG = setengah dari
lebar punggung.
Sebelah kanan B ada
titik H.
BH = seperempat
lingkar dada ditambah 1 cm, karena pola depan lebih lebar dibanding pola
belakang
Hubungkan E dan G
dengan garis lurus, EG = lebar bahu.
Buat kerung lengan
dari titik G, mula-mula garis lurus yang siku-siku tegak lurus dengan EG,
setelah mendekati H dibuat garis lengkung.
Buat kerung leher
depan dimulai dari titik E, mula-mula garis lurus yang tegak lurus EG,
setelah 2 cm membentuk lengkung lingkaran dengan jari-jari setengah dari lebar
leher, atau dapat juga jari-jarinya = seperenam dari lingkar leher.
Dari titik H tarik
garis lurus ke bawah sampai K yaitu batas bawah panjang kemeja yang akan
dibuat. Pada bagian depan, ujung kerung leher ke bawah dilebarkan 1 cm, untuk
tumpukan kain tempat pasang kancing baju. Dari kiri maju 1 cm dan dari kanan
juga maju 1 cm, maka lebar tumpukan untuk pasang kancing baju menjadi 2 cm.
Supaya pundak tampak
lebih bidang maka jahitan antara pola depan dan pola belakang di posisi pundak
diturunkan 3 cm ke arah depan, jadi garis lipatan lengan nantinya tidak ketemu
dengan jahitan pundak, tetapi posisi garis lipatan lengan berada 3 cm di
belakang jahitan pundak. Karena itu, dibawah EG, dibuat garis sejajar EG
dan berjarak 3 cm dari EG.
Jadi, jahitan pada
bahu maju ke pola depan 3 cm dari pola aslinya, dan gambaran pola depan kemeja
pria tapak seperti gambar diatas.
Kemeja pria model
jahitan samping lurus, tidak membutuhkan ukuran lingkar pinggang dan lingkar
pinggul, karena semua dianggap sama dengan lingkar dadanya.
Menggambar pola dasar bagian
belakang.
Supaya jelas dan
mudah dipahami, berikut adalah perbedaan pokok antara gambar pola depan dan
gambar pola belakang pada pola dasar kemeja pria model lurus samping,
Pada posisi garis
dada,
pola depan =
seperempat lingkar dada ditambah 1cm, sedangkan pola belakang = seperempat
lingkar dada dikurangi 1cm.
Jadi pada garis dada,
pola belakang lebih kecil 2 cm dibanding pola depan.
Buat garis vertikal yang
berjarak 2 cm pada garis samping.
Pada posisi kerung
leher belakang, lengkungannya jauh lebih datar dibanding kerung leher depan,
hanya 1,5 cm dibawah titik A.
Posisi tengah
belakang tidak ada tumpukan untuk pasang kancing, karena itu tidak perlu ditambah
1 cm seperti pada pola depan. Pola belakang dibuat pas pada posisi garis
vertikal yang melalui titik A.
Pada posisi garis
bahu atau pundak, gambar pola depan dikurangi 3 cm dari garis bahu yang asli,
sedang gambar pola belakang ditambah 3 cm dari garis bahu yang asli. Jadi, pada
posisi garis bahu, gambar pola belakang lebih tinggi 6 cm dibanding gambar pola
depan.
Pada posisi kerung
lengan belakang, lengkungannya lebih datar dibanding kerung lengan yang depan,
karena lebar punggung memang lebih kecil dari lebar dadanya.
Dari kelima perbedaan
yang telah diuraikan tadi, maka gambar pola belakang dapat dilihat pada gambar
diatas, yang langsung bisa dibandingkan dengan gambar pola depannya yang
digambarkan dengan garis titik-titik.
3.
Kemeja
pria dipakai diluar celana bawahan (model jahitan samping lengkung)
Bila kemeja pria model lurus samping
dipakai diluar celana, tampaknya kemeja tadi tidak mapan ditubuh pemakainya,
karena memang kemeja tersebut dirancang untuk dipakai didalam celana. Supaya
kalau dipakai diluar celana kemeja tadi bisa tampak lebih mapan di tubuh
pemakainya, maka gambar polanya harus memperhitungkan lingkar pinggang dan
lingkar pinggulnya, bukan hanya memperhatikan lingkar dada saja.
Jenis kemeja pria yang dirancang
untuk selalu dipakai diluar celana biasanya ditandai dengan kantong di kiri dan
kanan bawah bagian depan. Misalnya pada baju kemeja batik, baju koko dan baju
muslim yang selalu dipakai diluar celana atau kain sarung sebagai baju
bawahnya.
Gambar pola kemeja pria yang dirancang khusus untuk selalu
dipakai diluar celana bawahan adalah sebagai berikut:
Pada prinsipnya
relatif sama dengan pola kemeja pria model jahitan samping lurus, kecuali
perbedaan pada jahitan samping yang dibuat melengkung mengikuti bentuk tubuh
calon pemakainya, yaitu:
- Posisi garis dada, pola depan = seperempat lingkar dada ditambah 1 cm, sedangkan pola belakang = seperempat lingkar dada dikurangi 1 cm. Jadi, pada posisi garis dada, lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
- Posisi garis pinggang, pola depan = seperempat lingkar pinggang ditambah 1 cm, sedangkan pola belakang = seperempat lingkar pinggang dikurangi 1 cm. Jadi, pada posisi garis pinggang, lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
- Posisi garis pinggul, pola depan = seperempat lingkar pinggul ditambah 1 cm, sedangkan pola belakang = seperempat lingkar pinggul dikurangi 1 cm. Jadi, pada posisi garis pinggul, lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
Sementara posisi pada
bagian lain relatif sama dengan pola kemeja pria model jahitan samping lurus
yang telah dijelaskan sebelumnya.
4.
Kemeja
pria bisa dipakai dimasukkan maupun diluar celana bawahan
Pada
prinsipnya relatif sama dengan pola kemeja pria model jahitan samping lurus,
kecuali perbedaan pada jahitan samping yang dibuat melengkung mengikuti bentuk
tubuh calon pemakainya, yaitu:
- Posisi garis dada, bagian depan = seperempat lingkar dada ditambah 1 cm, sedangkan bagian belakang = seperempat lingkar dada dikurangi 1 cm. Jadi, pada posisi garis dada, lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
- Posisi garis pinggang dibuat lengkungan sedikit, antara 1cm sampai 2 cm saja. Pada posisi garis pinggang, lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
- Posisi batas bawah baju, lebarnya dibuat sama dengan lebar pada posisi garis dada. Lebar pola belakang = lebar pola depan dikurangi 2 cm.
- Sementara posisi pada bagian lain relatif sama dengan pola kemeja pria model jahitan samping lurus yang telah dijelaskan sebelumnya.
5.
Menggandeng
bahu depan dengan bahu belakang dengan jahitan diputar atau dibalik. Jahitan diputar atau dibalik biasa disebut setik balik dalam
istilah jahit - menjahit. namun dalam hal ini bukan menjadi suatu keharusan ,
karena bagi penjahit pemula mungkin belum mengetahui dan memahami bagaimana
cara menjahit dengan setik balik. Jadi, untuk rekan - rekan yang masih belum
bisa membuat setik balik cukup dengan jahitan biasa saja.
6.
Menjahit
tipis keliling lingkar leher dan pundak samping (masuk 1/2 cm). Adalah jahitan
di sekeliling lingkar leher sampai pundak. Untuk fungsinya saya sendiri kurang
paham betul, mungkin untuk menandai batas jahitan krah. Soalnya dulu waktu
kursus diajari gitu sih, saya juga lupa tanya sama instrukturnya.
7.
Persiapan
membuat krah dan dilanjutkan memasang pada kerung leher. Untuk tata cara
membuat krah sambungan , silahkan download
8.
menyetrika
dan menjahit lipatan ujung lengan dengan kampuh pipih. Tujuannya untuk
memudahkan kita dalam menjahit lipatan ini, dan tentunya agar hasil jahitannya
lebih rapi.
9.
memasang
lengan pada kerung lengan dengan mengunci pada titik puncak lengan (diobras)
10. menjahit lipatan bawah kemeja dengan kampuh pipih (diobras)
11. membuat lubang kancing dan memasang kancingnya dengan jarak
7cm - 8cm - 8cm - dst
12. menyetrika kemeja yang sudah selesai