http://pendidikan-kita-semua.blogspot.com/
BAB I
DASAR TEORI
A.
DASAR TEORI REM
1. Pengertian Sistem Rem
Sistem rem adalah salah satu bagian pada kendaraan yang
sangat penting pada sebuah kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang saat
ini banyak digunakan oleh masyarakat, yang berfungsi
untuk mengurangi, memperlambat dan menghentikan suatu kendaraan, bahkan
memungkinkan memarkirkan kendaraan pada tempat yang menurun. Sistem rem
merupakan kebuutuhan yang penting untuk menjaga keselamatan pada saat
mengemudikan kendaraan. Sistem rem ada yang menggunakan tromol dan ada yang
menggunakan piringan.
2. Prinsip Dasar
Sistem Rem
Merubah energi gerak menjadi energi
panas. Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistim gabungan penekanan
melawan sistim gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang
ditimbulkan antara dua benda.
B. TIPE-TIPE REM
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat
dipergolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaanya.
1.
Penggolongan menurut tempat:
a. Rem pada roda.
b. Rem pada propeller
shaft.
2.
Penggolongan menurut cara
pelayananya:
a. Rem
kaki (foot brake).
b. Rem
tangan (parking brake).
3.
Penggolongan menurut kontruksi :
a.
Rem tromol (drum
brake).
b. Rem
cakram (disc brake).
4.
Penggolongan menurut mekanisme :
a. Rem
mekanik (mechanical brake).
b. Rem
hidrolik (hydraulik brake).
C. MEKANISME SISTEM REM
1.
Rem
tromol
Pada
tipe rem tromol kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari spatu rem yang diam
menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda.
Karena self-energizing action
ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga mengembangkan sepatu, kekuatan
tenaga pengereman yang besar diakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil.
Sistim
rem tromol lebih banyak digunakan pada kendaraan roda empat maupun roda dua,
karena mekanisme rem ini menggunakan sistim hidrolik dalam pengeremanya. Dimana
mempunyai hasil pengereman yang lebih merata pada setiap roda. Dalam sistim
hidrolik ini menggunakan minyak rem sebagai penggerak, dimana kerjanya
berdasarkan hukum Pascal.
D.
CARA KERJA REM TROMOL
1. Pada saat pedal rem diinjak
Apabila
pedal rem diinjak maka tuas master silinder akan mendorong piston dan minyak
rem didalam master akan terdorong oleh piston ke dalam pipa saluran tinggi.
Minyak rem didalam pipa akan diteruskan ke silinder roda. Pada silinder roda,
piston akan mendorong kanvas sehingga akan terjadi pengereman.
2. Pada saat pedal dilepas
Apabila
pedal dilepas maka pushrod akan bergerak mundur dan piston akan ikut bergerak
mundur mengikuti pushrod. Karena pushrod tidak mampu mengalahkan tenagan pegas
maka volume dalam ruang silinder membesar dan tekanan mengecil akibatnya pada
sepatu rem akan kembali seperti semula
E.
KOMPONEN – KOMPONEN REM TROMOL :
1. Kanvas dan sepatu rem
Kanvas terpasang pada sepatu rem
dengan cara dikeling yang berfungsi menekan putaran tromol rem pada saat
kendaraan dihentikan.
2.
Tromol rem
Fungsinya sebagai penahan putaran
pada saat proses penggerakan berlangsung.
3. Silinder rod
Terdiri dari bodi dan piston,
berfungsi untuk mendorong septum rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik
dari master silinder.
4. Piston
Fungsinya sebagai tenaga penggerak
kedua kanvas rem karena terjadi pada master silinder yang diteruskan ke
silinder roda dan tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston menekan
masing-masing sepatu rem.
5. Baut penyetel
Fungsinya menyetal kerenggangan
kanvas rem dengan tromol rem dengan cara memutar ke kiri atau ke kanan baut
penyetel.
6. Pegas pengembali
Berfungsi untuk mengembalikan kanvas
rem dan piston ke posisi semula setelah melakukan pengereman.
7. Bleeder plug
Berfungsi untuk mengeluarkan udara
yang terdapat pada pipa.
8. Backing plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk
menekan putaran drum sekaligus sebagai dudukan silinder roda.
BAB II
PRAKTEK YANG DILAKSANAKAN
A. Persiapan
kerja
1.
Baju
kerja
2.
Peralatan
kerja
3.
Bagian
(Objek) yang akan diperbaiki
B. Alat
– alat Kerja
1.
Dongkrak
2.
Kunci
roda
3.
Obeng
min (-)
4.
Palu
5.
Tang
6.
Kuas
7.
Kunci
shok & sambunganya
8.
Jack
stand
C. Bahan
Kerja
1.
Amplas
2.
Kampas
Rem
3.
Kanvas
Rem
D. Proses
Kerja
1.
Pelepasan
a.
Mengganjal
semua roda depan & belakang dengan ganjal balok kayu atau batu
b.
Kendorkan
baut roda dengan kunci roda
c.
Dongkrak
roda yang akan dilepas
d.
Lepas
semua baut yang telah dikendorkan
e.
Pasang
jack stand untuk pengaman
f.
Lepas
baut pengikat roda
g.
Lepas
roda dari tromol
h.
Lepaskan
tromol
i.
Sebelum
melepas sepatu rem pastikan pipa pembagi sudah terputus sehingga pada saat
melepas sepatu rem minyak tidak muncrat
j.
Lepas
pegas pengunci
k.
Lepas
pegas pengembali
l.
Lepas
kanvas rem
2.
Perawatan
a.
Bersihkan
komponen rem dengan kuas
b.
Cuci
bagian-bagian rem dengan solar atau bensin
c.
Cuci
kembali bagian-bagian rem dengan sabun hingga bersih, agar minyak yang menempel
hilang dan pengereman beroperasi dengan baik
3.
Pemasangan
a.
Pasang
kanvas rem
b.
Pasang
pegas pengunci
c.
Pasang
pegas pengembali
d.
Pasang
tromol
e.
Pasang baut roda
pengunci
f.
Dongkrak dinaikan kembali
kemudian lepas jackstand
g.
Pasang ban
h.
Pasang baut pengikat
roda dan kencangkan
i.
Turunkan dengan
dongkrak
j.
Pasang mur roda dan
kencangkan
k.
Lepas ganjal pada semua
roda
4.
Langkah
pengujian
Uji kendaraan, apabila rem belum beroperasi dengan
baik (makam) maka harus di stel lagi
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam
melakukan pekerjaan kita harys mematuhi dan mentaati peraturan bengkel, siswa
dapat memiliki pengalaman dan wawasan kemampuan dasar untuk bekerja dan
penyesuaian diri dari dunia kerja, dan siswa juga dapat mengetahui komponen
rem.
B. Saran
Beberapa hal yang kami temukan di
lapangan saat pelaksanaan Prakerin yang sebagian kecil justru tidak kami
temukan saat mengikuti pembelajaran di kelas. Terkait dengan ini kami ajukan
beberapa saran antara lain:
1.
Sekolah perlu memberikan penekanan
pada penguasaan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi di
dunia kerja. Dengan demikian kami peserta Prakerin dapat mengaplikasikan ilmu
dan keterampilan yang diperoleh secara maksimal.
2.
Sekolah perlu memberikan penekanan
pada masalah budaya kerja yang berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta.
Dengan demikian apabila siswa melakukan Prakerim pada sehingga pada instansi
imaksud, para siswa akan dapat menyesuaikan diri dengan mudah.
Demikian Laporan Prakerin ini kami sampaikan, semoga
bermanfaat bagi pembaca, khususnya siswa-siswi