Selamat Datang

Selasa, 09 Desember 2014

Laporan Prakerin Sistem Rem



http://pendidikan-kita-semua.blogspot.com/


BAB I
DASAR TEORI

A.  DASAR TEORI REM
1.      Pengertian Sistem Rem
Sistem rem adalah salah satu bagian pada kendaraan yang sangat penting pada sebuah kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat, yang berfungsi untuk mengurangi, memperlambat dan menghentikan suatu kendaraan, bahkan memungkinkan memarkirkan kendaraan pada tempat yang menurun. Sistem rem merupakan kebuutuhan yang penting untuk menjaga keselamatan pada saat mengemudikan kendaraan. Sistem rem ada yang menggunakan tromol dan ada yang menggunakan piringan.
2.      Prinsip Dasar Sistem Rem
Merubah energi gerak menjadi energi panas. Umumnya rem bekerja disebabkan oleh adanya sistim gabungan penekanan melawan sistim gerak putar. Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan yang ditimbulkan antara dua benda.


     






B.     TIPE-TIPE REM
Rem yang dipergunakan pada kendaraan bermotor dapat dipergolongkan menjadi beberapa tipe tergantung pada penggunaanya.
1.      Penggolongan menurut tempat:
a.  Rem pada roda.
b.  Rem pada propeller shaft.
2.      Penggolongan menurut cara pelayananya:
a Rem kaki (foot brake).
b Rem tangan (parking brake).
3.      Penggolongan menurut kontruksi :
a  Rem tromol (drum brake).
b.   Rem cakram (disc brake).
4.      Penggolongan menurut mekanisme :
a.   Rem mekanik (mechanical brake).
b.   Rem hidrolik (hydraulik brake).

C.    MEKANISME SISTEM REM
1.      Rem tromol
Pada tipe rem tromol kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari spatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda. Karena self-energizing action ditimbulkan oleh tenaga putar tromol dan tenaga mengembangkan sepatu, kekuatan tenaga pengereman yang besar diakibatkan oleh usaha pedal yang relatif kecil.
Sistim rem tromol lebih banyak digunakan pada kendaraan roda empat maupun roda dua, karena mekanisme rem ini menggunakan sistim hidrolik dalam pengeremanya. Dimana mempunyai hasil pengereman yang lebih merata pada setiap roda. Dalam sistim hidrolik ini menggunakan minyak rem sebagai penggerak, dimana kerjanya berdasarkan hukum Pascal.
D.    CARA KERJA REM TROMOL
1.      Pada saat pedal rem diinjak
Apabila pedal rem diinjak maka tuas master silinder akan mendorong piston dan minyak rem didalam master akan terdorong oleh piston ke dalam pipa saluran tinggi. Minyak rem didalam pipa akan diteruskan ke silinder roda. Pada silinder roda, piston akan mendorong kanvas sehingga akan terjadi pengereman.
2.      Pada saat pedal dilepas
Apabila pedal dilepas maka pushrod akan bergerak mundur dan piston akan ikut bergerak mundur mengikuti pushrod. Karena pushrod tidak mampu mengalahkan tenagan pegas maka volume dalam ruang silinder membesar dan tekanan mengecil akibatnya pada sepatu rem akan kembali seperti semula
E.     KOMPONEN – KOMPONEN REM TROMOL :
1.      Kanvas dan sepatu rem
Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan cara dikeling yang berfungsi menekan putaran tromol rem pada saat kendaraan dihentikan.
2.      Tromol rem
Fungsinya sebagai penahan putaran pada saat proses penggerakan berlangsung.
3.      Silinder rod
Terdiri dari bodi dan piston, berfungsi untuk mendorong septum rem ke tromol dengan adanya tekanan hidrolik dari master silinder.
4.      Piston
Fungsinya sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena terjadi pada master silinder yang diteruskan ke silinder roda dan tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston menekan masing-masing sepatu rem.
5.      Baut penyetel
Fungsinya menyetal kerenggangan kanvas rem dengan tromol rem dengan cara memutar ke kiri atau ke kanan baut penyetel.
6.      Pegas pengembali
Berfungsi untuk mengembalikan kanvas rem dan piston ke posisi semula setelah melakukan pengereman.
7.      Bleeder plug
Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terdapat pada pipa.
8.      Backing plate
Berfungsi sebagai tumpuan untuk menekan putaran drum sekaligus sebagai dudukan silinder roda.



BAB II
PRAKTEK YANG DILAKSANAKAN

A.      Persiapan kerja
1.    Baju kerja
2.    Peralatan kerja
3.    Bagian (Objek) yang akan diperbaiki
B.       Alat – alat Kerja
1.    Dongkrak
2.    Kunci roda
3.    Obeng min (-)
4.    Palu
5.    Tang
6.    Kuas
7.    Kunci shok & sambunganya
8.    Jack stand
C.      Bahan Kerja
1.    Amplas
2.    Kampas Rem
3.    Kanvas Rem
D.      Proses Kerja
1.    Pelepasan
a.         Mengganjal semua roda depan & belakang dengan ganjal balok kayu atau batu
b.         Kendorkan baut roda dengan kunci roda
c.         Dongkrak roda yang akan dilepas
d.        Lepas semua baut yang telah dikendorkan
e.         Pasang jack stand untuk pengaman
f.          Lepas baut pengikat roda
g.         Lepas roda dari tromol
h.         Lepaskan tromol
i.           Sebelum melepas sepatu rem pastikan pipa pembagi sudah terputus sehingga pada saat melepas sepatu rem minyak tidak muncrat
j.           Lepas pegas pengunci
k.         Lepas pegas pengembali
l.           Lepas kanvas rem
2.    Perawatan
a.         Bersihkan komponen rem dengan kuas
b.         Cuci bagian-bagian rem dengan solar atau bensin
c.         Cuci kembali bagian-bagian rem dengan sabun hingga bersih, agar minyak yang menempel hilang dan pengereman beroperasi dengan baik
3.    Pemasangan
a.         Pasang kanvas rem
b.         Pasang pegas pengunci
c.         Pasang pegas pengembali
d.        Pasang tromol
e.         Pasang baut roda pengunci
f.          Dongkrak dinaikan kembali kemudian lepas jackstand
g.         Pasang ban
h.         Pasang baut pengikat roda dan kencangkan
i.           Turunkan dengan dongkrak
j.           Pasang mur roda dan kencangkan
k.         Lepas ganjal pada semua roda
4.    Langkah pengujian
Uji kendaraan, apabila rem belum beroperasi dengan baik (makam) maka harus di stel lagi
















BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
Dalam melakukan pekerjaan kita harys mematuhi dan mentaati peraturan bengkel, siswa dapat memiliki pengalaman dan wawasan kemampuan dasar untuk bekerja dan penyesuaian diri dari dunia kerja, dan siswa juga dapat mengetahui komponen rem.
B.       Saran
Beberapa hal yang kami temukan di lapangan saat pelaksanaan Prakerin yang sebagian kecil justru tidak kami temukan saat mengikuti pembelajaran di kelas. Terkait dengan ini kami ajukan beberapa saran antara lain:
1.         Sekolah perlu memberikan penekanan pada penguasaan keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi di dunia kerja. Dengan demikian kami peserta Prakerin dapat mengaplikasikan ilmu dan keterampilan yang diperoleh secara maksimal.
2.         Sekolah perlu memberikan penekanan pada masalah budaya kerja yang berlaku pada instansi pemerintah maupun swasta. Dengan demikian apabila siswa melakukan Prakerim pada sehingga pada instansi imaksud, para siswa akan dapat menyesuaikan diri dengan mudah.
Demikian Laporan Prakerin ini kami sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca, khususnya siswa-siswi