Selamat Datang

Selasa, 09 Desember 2014

AKTIFITAS MANUSIA YANG DAPAT MERUSAK LINGKUNGAN





http://pendidikan-kita-semua.blogspot.com/




AKTIFITAS MANUSIA YANG DAPAT MERUSAK LINGKUNGAN

1. Pembakaran Hutan
Akhir-akhir ini manusia banyak melakukan pembakaran hutan untuk dijadikan lahan pertanian, permukiman penduduk, dan untuk industri. Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian biasanya berubah menjadi tanah tandus dan gersang. Hal ini karena setelah panen biasanya ladang ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah tandus dan gersang.
Ladang berpindah sebenarnya tidak merusak lingkungan yang berarti walaupun ada tetapi tidak sebagai penyebab utama kerusakan hutan, karena sewaktu membakar lahan selalu dijaga dan secara mereka memiliki kearifan untuk menjaga lingkungan sebagai tempat mencari penghidupan. Kegiatan manusia yang menimbulkan bahaya jauh lebih besar terhadap hutan adalah pembalakan atau penebangan hutan secara liar.

2. Penebangan Hutan secara Liar

Kerusakan hutan akibat pembalakan

Selain pembakaran hutan, manusia juga melakukan penebangan hutan secara liar. Pohon-pohon ini diambil kayunya sebagai bahan bangunan. Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar ini juga dapat mengubah permukaan bumi.
Penebangan liar di Indonesia dimulai di Kalimantan pada awal tahun 1960-an. Akhirnya penebangan liar ini meluas sampai ke Sumatra dan Sulawesi. Penebangan liar ini membuat hutan di Indonesia rusak. Proses penebangan hutan secara liar disebut dengan penggundulan hutan.
Pepohonan sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Jadi, penebangan pohon harus dilakukan secara hati-hati dan disertai dengan usaha pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan penanaman kembali benih-benih pohon yang telah ditebang. Benih-benih ini akan tumbuh dan dapat menggantikan pohon-pohon yang telah ditebang. Melalui cara ini kelestarian hutan tetap terjaga. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya perubahan permukaan bumi .
Hutan ini akan berubah menjadi lahan tandus dan gersang. Selain itu, penggundulan hutan juga berdampak pada kehidupan makhluk hidup. Penggundulan hutan telah membunuh ratusan ribu spesies tumbuhan dan hewan. Banyaknya pohon yang ditebangi menyebabkan hewan-hewan hutan kehilangan makanan dan tempat berlindung.

3. Penambangan

Kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan
Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Sebagian besar bahan tambang berada di dalam tanah. Pengambilan bahan tambang dengan cara digali atau ditambang. Ada dua macam jenis penambangan yaitu penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah.

Penambangan terbuka adalah penambangan yang dilakukan di permukaan bumi. Beberapa bahan tambang seperti tembaga, besi, batu bara, kapur, dan aluminium sering ditemukan di permukaan bumi. Oleh karena itu, untuk mengambilnya tidak perlu menggali. Kegiatan ini mengubah bentuk permukaan bumi menjadi lubang-lubang bekas penambangan. Bahan tambang lainnya digali dari terowongan yang berada ratusan meter di bawah permukaan tanah. Cara ini disebut penambangan bawah tanah. Penambangan ini lebih sulit daripada penambangan di permukaan. Para penambang menggali sebuah lubang menuju ke dalam tanah dan mengambil bijih. Pengambilan bijih ini menggunakan bor atau bahan peledak sebelum diangkut ke  permukaan. Kegiatan ini menimbulkan tanah berongga. Tanah yang berongga menyebabkan tanah kurang kuat sehingga bisa runtuh.
Selain penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah, ada juga cara lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan merupakan cara lain yang digunakan untuk mengumpulkan logam-logam yang terendap di dalam batuan di dasar sungai atau sumber air lainnya.
Beberapa dampak negatif akibat pertambangan jika tidak terkendali antara lain sebagai berikut:
1). Kerusakan lahan bekas tambang.
2). Merusak lahan perkebunan dan pertanian.
3). Membuka kawasan hutan menjadi kawasan pertambangan.
4). Dalam jangka panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis yang susah dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.
5). Pencemaran baik tanah, air maupun udara. Misalnya debu, gas beracun, bunyi dll.
6). Kerusakan tambak dan terumbu karang di pesisir.
7). Banjir, longsor, lenyapnya sebagian keanekaragaman hayati.
8). Air tambang asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya ke laut akan merusak ekosistem dan sumber daya pesisir dan laut.
9). Menyebabkan berbagai penyakit dan mengganggu kesehatan.
10). Sarana dan prasarana seperti jalan dll. rusak berat.

4. Pertanian
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuPn5q-82l6fBq7fE013H-HcNJHQuKtYC1Gfmhqc1zHwTjxYmz08gkJXFR5MyUbx3MmZspkyXh4tkGv8vCoBCW4UF6dt1ZX0owgdZqFMTn5f95nAYyyIacKD49nY0xRjXqHEl-aSS9s7k/s320/kebun+sawit.jpg
Hutan yang telah diubah menjadi perkebunan kelapa sawit
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri. Manusia membutuhkan makanan yang diperoleh dari tumbuhan tersebut. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dalam memenuhi kebutuhan pokok, manusia menanam berbagai tumbuhan. Misalnya, padi, jagung, kelapa, dan tebu. Ketika menanam padi, para petani mencangkul tanahnya terlebih dahulu. Langkah itu dilakukan untuk menggemburkan tanah. Alat yang digunakan bisa berupa cangkul. Dengan kemajuan teknologi, alat yang digunakan untuk menggemburkan tanah diganti dengan traktor. Pernahkah kamu melihat traktor? Traktor dapat memudahkan pekerjaan petani dalam mengolah sawahnya. Petani menggunakan traktor untuk mengolah sawahnya.
Jika kamu amati, dengan menanam padi, kebutuhan pangan manusia dapat terpenuhi. Namun, banyak kegiatan pertanian yang menyebabkan permukaan bumi berubah. Di antaranya penebangan pohon di hutan untuk membuka lahan pertanian baru. Menurutmu, apa yang akan terjadi jika pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian baru tetap dibiarkan?
5. Pembangunan Permukiman
Pernahkah kamu mendengar istilah sensus penduduk? Sensus penduduk dilakukan untuk mendata jumlah penduduk. Kegiatan itu dilakukan oleh salah satu lembaga pemerintah yakni Badan Pusat Statistik (BPS).
Berdasarkan data sensus penduduk, jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun terus bertambah. Selain kebutuhan pangan, kebutuhan tempat tinggal pun meningkat. Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa memiliki tempat tinggal. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia membangun rumah.
Pembangunan rumah di lahan yang tepat akan berdampak positif. Misalnya, pembuatan rumah pada lahan yang kurang baik untuk pertanian. Akan tetapi, jika bukit-bukit yang rimbun oleh pepohanan dialihfungsikan menjadi lahan perumahan, akan berdampak negatif bagi lingkungan. Coba kamu diskusikan, dampak negatif apa yang akan terjadi?

6. Pembangunan Jalan
Pepatah mengatakan, dengan ilmu dan teknologi hidup menjadi mudah. Kemajuan teknologi telah berhasil membuat alat yang canggih. Alat tersebut dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia, contohnya kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor dibuat sebagai alat transportasi. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor dapat menyebabkan kemacetan. Pernahkah kamu mengalami kemacetan saat naik kendaraan? Bagaimana rasanya? Untuk mengatasi kemacetan dilakukanlah pelebaran jalan. Pelebaran jalan atau pembangunan jalan baru dapat menyebabkan lahan pertanian dan hutan beralih fungsi.


KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP YANG DI LINDUNGI

1. Tumbuhan Langka yang Dilindungi oleh Pemerintah Indonesia
Tumbuhan langka yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia antara lain sebagai berikut:

a.  Bunga Raflesia (Rafflesia Arnoldi)

Bunga Raflesia memiliki beberapa sisik pada permukaannya, batangnya sangat pendek, dan hanya ada satu bunga yang tumbuh sangat besar dibandingkan ukuran batangnya. Bunga Raflesia yang terdapat di Bengkulu merupakan bunga terbesar di dunia, dan dinobatkan sebagai Puspa Langka pada tahun 1991.

b. Cendana (Santalun album)
 Cendana menjadi tumbuhan yang dilindungi, karena tumbuhan ini hampir punah disebabkan oleh manusia yang memanfaatkan kayu dan minyak atsiri  yang dihasilkan oleh tumbuhan cendana tersebut.

c. Anggrek hitam (Coelogyne pandurata)

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora propinsi Kalimantan Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.

2.  Hewan yang Dilindungi oleh Pemerintah Indonesia
Hewan langka yang dilindungi pemerintah Indonesia antara lain seperti tertulis pada tabel di bawah ini:
Tekanan pemanfaatan habitat hutan yang sangat cepat mengancam kekayaan margasatwa Indonesia. Sisa habitat alami makin kecil dan terasing, sehingga jenis margasatwa setempat cenderung punah. Berikut ini merupakan sebagian dari hewan langka tersebut:

a. Harimau Sumatra

Harimau Sumatra mungkin satu-satunya yang masih hidup dari suku harimau setelah harimau Bali dan harimau Jawa punah. Harimau Bali dan harimau Jawa telah punah karena perburuan dan hilangnya habitat secara terus-menerus menjadi penyebab utama kepunahan hewan ini. Adapun faktor lain penyebab kepunahan, yaitu permintaan kulit harimau secara tetap.
b. Orangutan

Orangutan dapat diselamatkan dari ujung kepunahan dengan penghentian perburuan gelap dan melindungi luas daerah habitat hutan yang sesuai. Pada tahun 1994 Menteri Kehutanan menyetujui program penyelamatan orangutan yang secara garis besar diperlukan untuk melanjutkan usaha melindungi jenis ini dan habitatnya.
c. Gajah Sumatra

Saat ini jumlah gajah di Indonesia makin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah pembukaan hutan untuk keperluan hidup manusia. Pembukaan hutan dataran rendah secara luas mengakibatkan gajah (Elephas maximus) berada dalam kawasan yang lebih kecil dan makin mengecil di Indonesia. Masalah gajah hanya dapat diatasi dengan upaya sungguh-sungguh, meningkatkan daerah perlindungan dan bekerja sama dengan masyarakat.
d. Badak Jawa dan Sumatra
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan hewan darat terbesar kedua di Indonesia. Di samping itu masih ada badak Sumatra (Dicerorhinus Sumatrensis) yang merupakan badak terkecil yang masih hidup, beratnya hanya satu ton. Penurunan jumlah yang tajam untuk kedua jenis badak sebagian besar karena hilangnya hutan dataran rendah dan perburuan.

e. Jalak Bali

Ancaman kepunahan jalak Bali makin bertambah dengan kerusakan habitat. Ancaman lain adanya perburuan yang berlebihan untuk perdagangan burung, mengingat harga burung ini di pasaran mencapai puluhan juta rupiah setiap ekornya.
Kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan bergantung pada keberadaan habitat alam. Kebanyakan daerah perlindungan diciptakan karena adanya jenis tumbuhan dan hewan yang bersifat langka. Keberadaan makhluk hidup langka, jika populasinya makin sedikit akan terancam kepunahan.
Kepunahan suatu spesies makhluk hidup atau kerusakan tumbuhan dan hewan disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor bencana alam dan faktor manusia.

USAHA PELESTARIAN HEWAN DAN TUMBUHAN LANGKA SERTA TUJUANNYA
Pelestarian hewan dan tumbuhan secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan  pada tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut  berada. Contoh pelestarian in situ adalah suaka margasatwa, hutan lindung, dan taman nasional. Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan lindung merupakan kawasan  yang melindungi tumbuhan. Adapun  taman nasional merupakan kawasan yang melindungi  hewan dan tumbuhan
2. Pelestarian ex situ adalah pelestarian yang dilakukan  di luar tempat tinggal aslinya. Hal itu dilakukan karena  hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggal  aslinya. Selain itu, pelestarian ex situ dilakukan sebagai  upaya rehabilitasi, penangkaran, dan pembiakan hewan  maupun tumbuhan langka. Contoh pelestarian ex situ antara lain kebun botani, seperti Taman Safari, kebun  binatang, dan penangkaran.
Selain pelestarian in situ dan ex situ, kitapun dapat menjaga kelestarian dengan usaha-usaha sebagai berikut :
1. Tidak berburu hewan sembarangan
2.  Melindungi hewan hewan langka
3.  Hewan langka dibudi dayakan
4.  Mencari alternatif pemanfaatan hewan-hewan langka dengan menciptakan pengganti berbahan sintetis
Sedangkan untuk  melestarikan tumbuhan langka dengan cara, antara lain :
1. Tidak menebang pohon sembarangan
2. Melakukan tebang pilih artinya menebang dengan memilih ukuran dan usia tumbuhan.
3. Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau peremajaan tanaman
4. Pemeliharaan tanaman dengan benar
Usaha yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan langka diantanya adalah :
1.  Suaka marga satwa yaitu tempat melindungi hewan tertentu terutama hewan langka.
2.  Cagar alam Sebagai tempat perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan air
3.  Hutan lindung Sebgai tempat melindungi air / daerah resapan air karena di hutan dengan
      tumbuhan yang menutupinya jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan diserap tanah
4.  Inseminasi buatan Inseminasi buatan adalah perkembangbiakakn pada hewan dengan
      menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina ( biasa dilakukan pada hewan   
      mamalia)
5.   Kultur Jaringan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara  memperbanyak sel tumbuh
      ( jaringan ) menjadi tumbuhan baru.
Keberadaan hewan dan tumbuhan sangat penting  bagi manusia untuk :
1. Sumber belajar guna menambah ilmu pengetahuan berharga tentang kehidupan.
2. Dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan yang berasal dari hewan dan tumbuhan.
3. Menjaga  keseimbangan  lingkungan dan alam sekitar
4. Dijadikan bahan konumsi, bahan pangan bahkan sumber pendapatan.
5. Memberikan rasa indah  terhadap alam ini.
Beberapa jenis hewan Indonesia yang terancam punah yaitu : Orangutan, Komodo,  Anoa, Harimau sumatra,  Badak jawa, Kura-kura  berleher ular, Penyu  Hijau, Ikan Pari Hiu, Ikan  Gergaji  Bergigi Besar,  Burung Cenderawasih, Burung Jalak Bali,  Burung Caerulen paradise, Burung  Kakatua Jambul Kuning, Burung Maleo.
Beberapa jenis tumbuhan Indonesia yang terancam punah, yaitu : Amorphophallus titanum, Raflesia  arnoldii, Kantong  semar, Aquilaria sp., Meranti,  Cendana.
Adapun tujuan dari upaya pelestarian hewan dan tumbuhan langka sebagai berikut :
1. Mejaga keseimbangan ekosistem agar kehidupan dimuka bumi ini tetap berjalan dengan baik.
2. Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.
3. Memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan obat- obatan.
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan tumbuhnya berbagai pohon.
5. Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman rekreasi atau kebun binatang.