http://pendidikan-kita-semua.blogspot.com/
AKTIFITAS
MANUSIA YANG DAPAT MERUSAK LINGKUNGAN
1. Pembakaran Hutan
Akhir-akhir ini manusia banyak
melakukan pembakaran hutan untuk dijadikan lahan pertanian, permukiman
penduduk, dan untuk industri. Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian
biasanya berubah menjadi tanah tandus dan gersang. Hal ini karena setelah panen
biasanya ladang ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut
perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah
tandus dan gersang.
Ladang berpindah sebenarnya tidak
merusak lingkungan yang berarti walaupun ada tetapi tidak sebagai penyebab
utama kerusakan hutan, karena sewaktu membakar lahan selalu dijaga dan secara
mereka memiliki kearifan untuk menjaga lingkungan sebagai tempat mencari penghidupan.
Kegiatan manusia yang menimbulkan bahaya jauh lebih besar terhadap hutan adalah
pembalakan atau penebangan hutan secara liar.
2. Penebangan Hutan secara Liar
Kerusakan hutan akibat pembalakan
|
Selain pembakaran hutan, manusia
juga melakukan penebangan hutan secara liar. Pohon-pohon ini diambil kayunya
sebagai bahan bangunan. Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar ini juga
dapat mengubah permukaan bumi.
Penebangan liar di Indonesia dimulai
di Kalimantan pada awal tahun 1960-an. Akhirnya penebangan liar ini meluas
sampai ke Sumatra dan Sulawesi. Penebangan liar ini membuat hutan di Indonesia
rusak. Proses penebangan hutan secara liar disebut dengan penggundulan hutan.
Pepohonan sangat penting bagi
kehidupan di Bumi. Jadi, penebangan pohon harus dilakukan secara hati-hati dan
disertai dengan usaha pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan
penanaman kembali benih-benih pohon yang telah ditebang. Benih-benih ini akan
tumbuh dan dapat menggantikan pohon-pohon yang telah ditebang. Melalui cara ini
kelestarian hutan tetap terjaga. Penggundulan hutan dapat menyebabkan
terjadinya perubahan permukaan bumi .
Hutan ini akan berubah menjadi lahan
tandus dan gersang. Selain itu, penggundulan hutan juga berdampak pada
kehidupan makhluk hidup. Penggundulan hutan telah membunuh ratusan ribu spesies
tumbuhan dan hewan. Banyaknya pohon yang ditebangi menyebabkan hewan-hewan
hutan kehilangan makanan dan tempat berlindung.
3. Penambangan
Kerusakan lingkungan akibat
kegiatan penambangan
|
Kegiatan penambangan juga dapat
mengubah permukaan bumi. Sebagian besar bahan tambang berada di dalam tanah.
Pengambilan bahan tambang dengan cara digali atau ditambang. Ada dua macam
jenis penambangan yaitu penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah.
Penambangan terbuka adalah
penambangan yang dilakukan di permukaan bumi. Beberapa bahan tambang seperti
tembaga, besi, batu bara, kapur, dan aluminium sering ditemukan di permukaan
bumi. Oleh karena itu, untuk mengambilnya tidak perlu menggali. Kegiatan ini
mengubah bentuk permukaan bumi menjadi lubang-lubang bekas penambangan. Bahan
tambang lainnya digali dari terowongan yang berada ratusan meter di bawah
permukaan tanah. Cara ini disebut penambangan bawah tanah. Penambangan ini
lebih sulit daripada penambangan di permukaan. Para penambang menggali sebuah
lubang menuju ke dalam tanah dan mengambil bijih. Pengambilan bijih ini
menggunakan bor atau bahan peledak sebelum diangkut ke permukaan.
Kegiatan ini menimbulkan tanah berongga. Tanah yang berongga menyebabkan tanah
kurang kuat sehingga bisa runtuh.
Selain penambangan terbuka dan
penambangan bawah tanah, ada juga cara lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan
merupakan cara lain yang digunakan untuk mengumpulkan logam-logam yang terendap
di dalam batuan di dasar sungai atau sumber air lainnya.
Beberapa dampak negatif akibat
pertambangan jika tidak terkendali antara lain sebagai berikut:
1). Kerusakan lahan bekas tambang.
2). Merusak lahan perkebunan dan
pertanian.
3). Membuka kawasan hutan menjadi
kawasan pertambangan.
4). Dalam jangka panjang,
pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis yang susah
dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.
5). Pencemaran baik tanah, air
maupun udara. Misalnya debu, gas beracun, bunyi dll.
6). Kerusakan tambak dan terumbu
karang di pesisir.
7). Banjir, longsor, lenyapnya
sebagian keanekaragaman hayati.
8). Air tambang asam yang beracun
yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya ke laut akan merusak ekosistem dan
sumber daya pesisir dan laut.
9). Menyebabkan berbagai penyakit
dan mengganggu kesehatan.
10). Sarana dan prasarana seperti
jalan dll. rusak berat.
4. Pertanian
Hutan yang telah diubah menjadi
perkebunan kelapa sawit
|
Tumbuhan merupakan makhluk hidup
yang dapat membuat makanan sendiri. Manusia membutuhkan makanan yang diperoleh
dari tumbuhan tersebut. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dalam
memenuhi kebutuhan pokok, manusia menanam berbagai tumbuhan. Misalnya, padi,
jagung, kelapa, dan tebu. Ketika menanam padi, para petani mencangkul tanahnya
terlebih dahulu. Langkah itu dilakukan untuk menggemburkan tanah. Alat yang
digunakan bisa berupa cangkul. Dengan kemajuan teknologi, alat yang digunakan
untuk menggemburkan tanah diganti dengan traktor. Pernahkah kamu melihat
traktor? Traktor dapat memudahkan pekerjaan petani dalam mengolah sawahnya.
Petani menggunakan traktor untuk mengolah sawahnya.
Jika kamu amati, dengan menanam
padi, kebutuhan pangan manusia dapat terpenuhi. Namun, banyak kegiatan
pertanian yang menyebabkan permukaan bumi berubah. Di antaranya penebangan
pohon di hutan untuk membuka lahan pertanian baru. Menurutmu, apa yang akan
terjadi jika pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian baru tetap
dibiarkan?
5. Pembangunan Permukiman
Pernahkah kamu mendengar istilah
sensus penduduk? Sensus penduduk dilakukan untuk mendata jumlah penduduk.
Kegiatan itu dilakukan oleh salah satu lembaga pemerintah yakni Badan Pusat
Statistik (BPS).
Berdasarkan data sensus penduduk,
jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun terus bertambah. Selain
kebutuhan pangan, kebutuhan tempat tinggal pun meningkat. Kebutuhan akan tempat
tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa
memiliki tempat tinggal. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia membangun rumah.
Pembangunan rumah di lahan yang
tepat akan berdampak positif. Misalnya, pembuatan rumah pada lahan yang kurang
baik untuk pertanian. Akan tetapi, jika bukit-bukit yang rimbun oleh pepohanan
dialihfungsikan menjadi lahan perumahan, akan berdampak negatif bagi
lingkungan. Coba kamu diskusikan, dampak negatif apa yang akan terjadi?
6. Pembangunan Jalan
Pepatah mengatakan, dengan ilmu dan
teknologi hidup menjadi mudah. Kemajuan teknologi telah berhasil membuat alat
yang canggih. Alat tersebut dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia,
contohnya kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor dibuat sebagai alat
transportasi. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda
motor dapat menyebabkan kemacetan. Pernahkah kamu mengalami kemacetan saat naik
kendaraan? Bagaimana rasanya? Untuk mengatasi kemacetan dilakukanlah pelebaran
jalan. Pelebaran jalan atau pembangunan jalan baru dapat menyebabkan lahan
pertanian dan hutan beralih fungsi.
KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP YANG DI LINDUNGI
1. Tumbuhan
Langka yang Dilindungi oleh Pemerintah Indonesia
Tumbuhan langka yang
dilindungi oleh pemerintah Indonesia antara lain sebagai berikut:
a. Bunga Raflesia (Rafflesia Arnoldi)
Bunga
Raflesia memiliki beberapa sisik pada permukaannya, batangnya sangat pendek,
dan hanya ada satu bunga yang tumbuh sangat besar dibandingkan ukuran
batangnya. Bunga Raflesia yang terdapat di Bengkulu merupakan bunga terbesar di
dunia, dan dinobatkan sebagai Puspa Langka pada tahun 1991.
b. Cendana (Santalun album)
Cendana menjadi tumbuhan yang dilindungi, karena
tumbuhan ini hampir punah disebabkan oleh manusia yang memanfaatkan kayu dan
minyak atsiri yang dihasilkan oleh tumbuhan cendana tersebut.
c. Anggrek hitam (Coelogyne
pandurata)
Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora propinsi Kalimantan Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.
2. Hewan yang
Dilindungi oleh Pemerintah Indonesia
Hewan
langka yang dilindungi pemerintah Indonesia antara lain seperti tertulis pada
tabel di bawah ini:
Tekanan
pemanfaatan habitat hutan yang sangat cepat mengancam kekayaan margasatwa
Indonesia. Sisa habitat alami makin kecil dan terasing, sehingga jenis
margasatwa setempat cenderung punah. Berikut ini merupakan sebagian dari hewan
langka tersebut:
a. Harimau Sumatra
Harimau
Sumatra mungkin satu-satunya yang masih hidup dari suku harimau setelah harimau
Bali dan harimau Jawa punah. Harimau Bali dan harimau Jawa telah punah karena
perburuan dan hilangnya habitat secara terus-menerus menjadi penyebab utama
kepunahan hewan ini. Adapun faktor lain penyebab kepunahan, yaitu permintaan
kulit harimau secara tetap.
b. Orangutan
Orangutan
dapat diselamatkan dari ujung kepunahan dengan penghentian perburuan gelap dan
melindungi luas daerah habitat hutan yang sesuai. Pada tahun 1994 Menteri
Kehutanan menyetujui program penyelamatan orangutan yang secara garis besar
diperlukan untuk melanjutkan usaha melindungi jenis ini dan habitatnya.
c. Gajah Sumatra
Saat
ini jumlah gajah di Indonesia makin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah
pembukaan hutan untuk keperluan hidup manusia. Pembukaan hutan dataran rendah
secara luas mengakibatkan gajah (Elephas maximus) berada dalam kawasan
yang lebih kecil dan makin mengecil di Indonesia. Masalah gajah hanya dapat
diatasi dengan upaya sungguh-sungguh, meningkatkan daerah perlindungan dan
bekerja sama dengan masyarakat.
d. Badak Jawa dan Sumatra
Badak Jawa (Rhinoceros
sondaicus) merupakan hewan darat terbesar kedua di Indonesia. Di samping
itu masih ada badak Sumatra (Dicerorhinus Sumatrensis) yang merupakan
badak terkecil yang masih hidup, beratnya hanya satu ton. Penurunan jumlah yang
tajam untuk kedua jenis badak sebagian besar karena hilangnya hutan dataran
rendah dan perburuan.
e. Jalak Bali
Ancaman
kepunahan jalak Bali makin bertambah dengan kerusakan habitat. Ancaman lain
adanya perburuan yang berlebihan untuk perdagangan burung, mengingat harga
burung ini di pasaran mencapai puluhan juta rupiah setiap ekornya.
Kelangsungan
hidup tumbuhan dan hewan bergantung pada keberadaan habitat alam. Kebanyakan
daerah perlindungan diciptakan karena adanya jenis tumbuhan dan hewan yang
bersifat langka. Keberadaan makhluk hidup langka, jika populasinya makin
sedikit akan terancam kepunahan.
Kepunahan suatu
spesies makhluk hidup atau kerusakan tumbuhan dan hewan disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor bencana alam dan faktor manusia.
USAHA PELESTARIAN HEWAN DAN TUMBUHAN
LANGKA SERTA TUJUANNYA
Pelestarian hewan dan tumbuhan secara garis besar dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Pelestarian In Situ adalah
pelestarian yang dilakukan pada tempat asli hewan atau tumbuhan
tersebut berada. Contoh pelestarian in situ adalah suaka margasatwa,
hutan lindung, dan taman nasional. Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi
hewan. Hutan lindung merupakan kawasan yang melindungi tumbuhan.
Adapun taman nasional merupakan kawasan yang melindungi hewan dan
tumbuhan
2. Pelestarian ex situ adalah
pelestarian yang dilakukan di luar tempat tinggal aslinya. Hal itu
dilakukan karena hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggal
aslinya. Selain itu, pelestarian ex situ dilakukan sebagai upaya
rehabilitasi, penangkaran, dan pembiakan hewan maupun tumbuhan langka.
Contoh pelestarian ex situ antara lain kebun botani, seperti Taman Safari,
kebun binatang, dan penangkaran.
Selain pelestarian in situ dan ex
situ, kitapun dapat menjaga kelestarian dengan usaha-usaha sebagai berikut :
1. Tidak berburu hewan
sembarangan
2. Melindungi hewan hewan
langka
3. Hewan langka dibudi
dayakan
4. Mencari alternatif
pemanfaatan hewan-hewan langka dengan menciptakan pengganti berbahan sintetis
Sedangkan untuk melestarikan
tumbuhan langka dengan cara, antara lain :
1. Tidak menebang pohon sembarangan
2. Melakukan tebang pilih artinya
menebang dengan memilih ukuran dan usia tumbuhan.
3. Penanaman kembali tanaman yang
telah dimanfaatkan atau peremajaan tanaman
4. Pemeliharaan tanaman dengan benar
Usaha yang dilakukan pemerintah
untuk menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan langka diantanya adalah :
1. Suaka marga satwa
yaitu tempat melindungi hewan tertentu terutama hewan langka.
2. Cagar alam Sebagai
tempat perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan air
3. Hutan lindung Sebgai
tempat melindungi air / daerah resapan air karena di hutan dengan
tumbuhan yang menutupinya jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan diserap
tanah
4. Inseminasi buatan
Inseminasi buatan adalah perkembangbiakakn pada hewan dengan
menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina ( biasa
dilakukan pada hewan
mamalia)
5. Kultur Jaringan
adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara memperbanyak sel tumbuh
(
jaringan ) menjadi tumbuhan baru.
Keberadaan hewan dan tumbuhan sangat
penting bagi manusia untuk :
1. Sumber belajar guna menambah ilmu
pengetahuan berharga tentang kehidupan.
2. Dimanfaatkan sebagai bahan
obat-obatan yang berasal dari hewan dan tumbuhan.
3. Menjaga keseimbangan
lingkungan dan alam sekitar
4. Dijadikan bahan konumsi, bahan
pangan bahkan sumber pendapatan.
5. Memberikan rasa indah
terhadap alam ini.
Beberapa jenis hewan Indonesia yang
terancam punah yaitu : Orangutan, Komodo, Anoa, Harimau sumatra,
Badak jawa, Kura-kura berleher ular, Penyu Hijau, Ikan Pari Hiu,
Ikan Gergaji Bergigi Besar, Burung Cenderawasih, Burung Jalak
Bali, Burung Caerulen paradise, Burung Kakatua Jambul Kuning,
Burung Maleo.
Beberapa jenis tumbuhan Indonesia
yang terancam punah, yaitu : Amorphophallus titanum, Raflesia arnoldii,
Kantong semar, Aquilaria sp., Meranti, Cendana.
Adapun tujuan dari upaya pelestarian hewan dan tumbuhan
langka sebagai berikut :
1. Mejaga keseimbangan ekosistem agar kehidupan dimuka bumi ini tetap berjalan dengan baik.
2. Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.
3. Memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan obat- obatan.
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan tumbuhnya berbagai pohon.
5. Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman rekreasi atau kebun binatang.
1. Mejaga keseimbangan ekosistem agar kehidupan dimuka bumi ini tetap berjalan dengan baik.
2. Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.
3. Memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan obat- obatan.
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan tumbuhnya berbagai pohon.
5. Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman rekreasi atau kebun binatang.