Pengertian senam lantai
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang.
Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.Pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda.Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan.
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang.
Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.Pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda.Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan.
Senam Lantai
Senam lantai
pada umumnya disebut floor exercise,
tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang
dilakukan pada matras, unsur – unsur gerakannya terdiri dari mengguling,
melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang.
Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan
pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat
berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi
gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.
Senam lantai dilakukan di atas area
seluas 12x12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ketangkasan,
keseimbangan, keluwesan,dll. Pesenam pria tampil dalam waktu 70 detik dan wanita
tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerakan – gerakan yang menekankan
tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang – kurangnya 2
detik. Gerakan – gerakan salto harus dikerjakan setinngi bahu.
· Macam
– macam bentuk gerakan senam lantai antara lain :
a) Guling
ke depan
b) Guling
ke belakang
c) Lompat
harimau
d) Keseimbangan
kepala
e) Keseimbangan
tangan
f) Handspring
g) Back
handspring
h) Meroda
i) Stut
j) Round
off
k) Kep
l) Neck
kip
m) Head kip
n) Kayang
o) Sikap
lilin
p) Sikap
kayang
q) Salto
1.
Olahraga Lompat Harimau

Lompat Harimau merupakan salah satu dari beberapa
gerakan dalam senam lantai. Teknik tiger sprong hampir sama dengan guling
depan, hanya dalam tiger sprong menggunakan tolakan kedua kaki, lompatan dan
melayang di udara.
Cara Melakukan Lompat Harimau
Cara melakukan lompat harimau adalah sikap loncatan
membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan
dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok. Secara prinsip
teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll
kedepan. Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan
lurus kedepan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling
kedepan dan sikap akhir jongkok.
Olahraga lompat harimau (forward roll) adalah jenis
olahraga dengan rangkaian gerak senam lantai dan merupakan pengembangan dari
gerakan salto ke depan. Dibandingkan dengan salto depan, gerakan lompat harimau
dilakukan dengan gerak lompatan pada saat di udara jaraknya lebih jauh. Untuk
melakukan olahraga ini untuk anak-anak, sikap awal permulaan berdiri dengan di
akhiri melakukan berguling ke depan sangatlah menarik dilakukan, apalagi diberi
tantangan dengan menempatkan suatu penanda di di depan matras atau dengan
menggunakan rintangan, misalnya menggunakan peti lompat atau pada teman yang
membungkuk, sehingga anak-anak berusaha meloncat melewati penanda dan diakhiri
dengan menggulingkan tubuh ke depan sebanyak dua kali atau tiga kali.
Cara olahraga lompat harimau
Langkah-langkah gerakan olahraga lompat harimau dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Sikap awal rangkaian gerak loncat harimau dan berguling
kedepan
Berdiri
dengan sikap badan tegak dan kedua lengan di samping badan,pandangan ke arah
depan, kemudian mengambil sikap siap berlari dengan kecepatan yang tertentu,
jarak pengambilan awalan bisa bervariasi beberapa langkah atau banyak langkah
tergantung ketinggian dari penanda yang ada.
2. Melakukan rangkaian loncat harimau dan berguling ke
depan
Mengambil
posisi berdiri tegak kemudian berlari cepat setelah mendekati penanda segera
melakukan tolakan dengan menumpu pada kedua kaki, badan terangkat ke atas atau
meloncat melewati penanda yang sudah disediakan. Setelah melompati maka mengakhiri
lompat harimau dengan berguling ke depan, cara berguling ke depan dapat
dilakukan dengan menyentuhkan kedua tangan ke matras kemudian tangan menumpu
dengan kuat dan menggerakkan badan serta kaki bergerak ke depan diikuti dengan
gerakan tangan punggung berserta badan menyentuh ke matras.
3. Sikap akhir rangkaian gerak loncat harimau dan berguling
ke depan
Melakukan pendaratan dari
rangkaian gerak ini adalah dengan melakukan gerak berguling ke depan sampai 2
atau 3 kali, setelah anak-anak melakukan gerak berguling maka akhir dari posisi
berguling adalah dengan posisi jongkok, kedua tangan diangkat lurus ke depan
seiring dengan gerakan badan bergerak berguling, dua kaki menapak dengan
sempurna sehingga badan tidak terjatuh ke samping kanan atau ke samping.
Jika memakai penanda, penanda tidak boleh terlalu tinggi
sehingga pada saat melakukan loncat harimau anak-anak tidak kesulitan
melewatinya. Gunakan matras yang tebal dan aman serta lebar bagi pendaratan
setelah melakukan loncat harimau. Anak-anak yang belum mampu menggulingkan
badannya dapat dibantu oleh guru atau asisten seperti gambar berikut:
Anak-anak melakukan satu persatu dengan pengawasan yang
baik dari guru, teman—teman yang lain duduk di pinggir dengan memegang
checklist mengamati setiap gerakan dari teman-teman yang melakukan olahraga
loncat harimau.
Teknik sikap lilin dan pemberian
bantuan
Teknik
sikap lilin dan pemberian bantuan ~ Sikap lilin akan lebih mudah dilakukan oleh
pelajar bila ia terutama mempunyai :
a. kelemasan : ruas-ruas tulang pinggang dan punggung, ruas tulang leher, persendian bahu;
b. kekuatan : otot-otot perut paha dan lengan
a. kelemasan : ruas-ruas tulang pinggang dan punggung, ruas tulang leher, persendian bahu;
b. kekuatan : otot-otot perut paha dan lengan
Atas
dasar hal tersebut di atas, maka perlu diberi latihan-latihan pendahuluan atau
sebelumnya yang mengenai kedua unsur tersebut. Yang dimaksud latihan
pendahulauan/sebelumnya adalah latihan-latihan yang diberikan jauh-jauh hari
sebelumnya, jadi bukanlah semata-mata latihan pemanasan.
Sesuai
yang telah diterangkan bahwa perlu “menguaikan” (analisa) bentuk sikap atau
gerakan: guna mengetahui bagian-bagian yang utama akan “dikenal” dalam
membentuk sikap atau gerakan. Didapati adalah : bagian belakang ( pinggang,
punggng danleher): bagian bahu dan lengan: bagian perut. Maka didalam latihan
pendahuluan bagian-0bagian tersebut di atas dikenai latihan kelemasan,
kelepasan dan kekuatan.
Setelah
latihan cukup banyak diberikan, langkah berikutnya adalah latihan khusus. Yaitu
bentuk atau macam latihan yang lebih menjurus kepada bentuk yang di tuju (sikap
lilin). Latihan khusus pwerlu dilakukan (diulangi) sebnayak mungkin.
Perhatikan
kemampuan pelajar. Bila latihan khusus telah difahami dan dapat dengan mudah
dilakukan oleh pelajar, maka langkah berikutnya adalah melakukan/membuat sikap
lilin sebenarnya. Dalam langkah ini jangan atau belum diisyaratkan suatu sikap
yang baik, demikian pula tidak dilakukan dalam waktu yang lama (tinggal dalam
sikap lilin itu)
Untuk
mengurani rasa sakit atau kaku pada bagian leher pada waktu melakukan maupun
sesudah latihan, maka kiranya dapat disediakan alas (tidak tebal) dibawah
tengkuk.
Pembentukan
koreksi : jari penopang tidak dibawah punggung; penempatan siku-siku tidak jauh
keluar/kesisi; condong kedua kaki, ujung kaki tidak terlalu jauh melewati garis
lurus tegak diatas mata; tidak menahan nafas.
Berikan
bantuan kepada pelajar yang masih sangat sukar melakukannya.
Memberikan
bantuan :
- Dengan menopang pada punggung, memegang kedua kaki dan sebagainya, pada saat pelajar melakukannya.
- Membantu dengan memerintahkan pelajar melakukan gerakan sejak semula dalam irama yang melambat.
Dalam
sikap lilin, membengkokkan satu lutut kearah dada, lepaskan tangan penopang,
mengguling hingga duduk dengan satu kaki diluruskan.
Melakukan
:
- Dari sikap lilin; dengan menurukan kedua lutut kearah dada, melepaskan kedua tangan menopang sampai hingga sikap duduk.
- Setengah guling belakang dari sikap duduk membuta sikap lilin.
Latihan
tersebur merupakan latihan pemantapan sikap lilin. Berapa variasi lain, patut
diciptakan.
Membarikan bantuan