Selamat Datang

Selasa, 09 Desember 2014

Makalah Keselamatan Kerja



BAB I
PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG

Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupakan hal yang di inginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi sosial,mental dan phisik dalam kehidupan pekerja. Kesehatan suatu lingkungan tempat kerja dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap kesehatan pekerja, seperti peningkatan moral pekerja, penurunan absensi dan peningkatan produktifitas. Sebaliknya tempat kerja yang kurang sehat atau tidak sehat (sering terpapar zat yang bahaya mempengaruhi kesehatan) dapat meningkatkan angka kesakitan dan kecelakaan, rendahnya kualitas kesehatan pekerja, meningkatnya biaya kesehatan dan banyak lagi dampak negatif lainnya.


Pada umumnya kesehatan tenaga pekerja sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi dan pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat pada negara-negara yang sudah maju. Secara umum bahwa kesehatan dan lingkungan dapat mempengaruhi pembangunan ekonomi. Dimana industrilisasi banyak memberikan dampak positif terhadap kesehatan, seperti meningkatnya penghasilan pekerja, kondisi tempat tinggal yang lebih baik dan meningkatkan pelayanan, tetapi kegiatan industrilisasi juga memberikan dampak yang tidak baik juga terhadap kesehatan di tempat kerja dan masyarakat pada umumnya.


Dengan makin meningkatnya perkembangan industri dan perubahan secara global dibidang pembangunan secara umum di dunia, Indonesia juga melakukan perubahan-perubahan dalam pembangunan baik dalam bidang tehnologi maupun industri. Dengan adanya perubahan tersebut maka konsekuensinya terjadi perubahan pola penyakit / kasus-kasus penyakit karena hubungan dengan pekerjaan. Seperti faktor mekanik (proses kerja, peralatan) , faktor fisik (panas , Bising, radiasi) dan faktor kimia. Masalah gizi pekerja juga merupakan hal yang sangat penting yang perlu diperhatikan, stress, penyakit Jantung, tekanan darah tinggi dan lain-lainnya. Perubahan ini banyak tidak disadari oleh pengelola tempat kerja atau diremehkan. Atau walaupun mengetahui pendekatan pemecahan masalahnya hanya dari segi kuratif dan rehabilitatif saja tanpa memperhatikan akan pentingnya promosi dan pencegahan.


Promosi kesehatan ini dikembangkan dengan adanya Deklarasi Jakarta hasil dari konferensi Internasional Promosi Kesehatan di Jakarta bulan juli 1997. Dengan komitmen yang tinggi Indonesia ikut berperan dalam melakukan kegiatan tersebut terutama melalui program perilaku hidup bersih yang dilakukan di beberapa tatanan diantaranya adalah tatanan tempat kerja.


Masih sangat sedikit sekali pekerja dari perusahaan mendapatkan pelayanan kesehatan keselamatan kerja yang memuaskan, karena banyak para pimpinan perusahaan kurang menghubungkan antara tempat kerja, kesehatan dan pembangunan. Padahal kita ketahui bahwa pekerja yang sehat akan menjadikan pekerja yang produktif, yang mana sangat penting untuk keberhasilan bisnis perusahaan dan pembangunan nasional. Untuk itu promosi kesehatan di tempat kerja merupakan bagian yang sangat penting di tempat kerja.


B. Perumusan Masalah

1. Apa yang di maksud Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Konsep Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja


C. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja
2. Untuk mengetahui bahwa betapa pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Untuk menetahui Konsep Dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja





BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Keselamatan dan kesehatan kerja dewasa ini merupakan istilah yang sangat populer. Bahkan didalam dunia industri istilah tersebut lebih dikenal dengan singkatan K3L yang artinya keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan. Aspek lingkungan dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan juga merupakan hal yang penting, namun dalam pembahasan berikut yang akan menjadi fokus utamanya adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata ‘safety’ dan biasanya selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka (accident) atau nyaris celaka (near-miss). Jadi pada hakekatnya keselamatan sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan berupaya mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil resiko terjadinya kecelakaan. Dalam memepelajari faktor faktor yang dapat menyebabkan manusia mengalami kecelakan inilah berkembang berbagai konsep dan teori tentang kecelakaan (accident theories). Teori tersebut umumnya ada yang memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab yang ada pada pekerjaan atau cara kerja, ada yang lebih memperhatikan faktor penyebab pada peralatan kerja bahkan ada pula yang memusatkan perhatiannya pada faktor penyebab pada perilaku manusianya.


B. Tujuan keselamatan dan kesehatan kerja
Dari pemahaman diatas sasaran keselamatan kerja adalah:

1. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
2. Mencegah timbulnya penyakit akibat suatu pekerjaan.
3. Mencegah/ mengurangi kematian.
4. Mencegah/mengurangi cacat tetap.
5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian, pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin, instalasi dan lain sebagainya.
6. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat dan sumbersumber produksi lainnya.
8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan semangat kerja.
9. Memperlancar, meningkatkan dan mengamankan produksi industri serta pembangunan
Dari sasaran tersebut maka keselamatan kerja ditujukan bagi:
1. Manusia (pekerja dan masyarakat)
2. Benda (alat, mesin, bangunan dll)
3. Lingkungan (air, udara, cahaya, tanah, hewan dan tumbuhtumbuhan)

C. Pengenalan Bahaya Pada Area Kerja
Bila ditinjau dari awal perkembangan usaha keselamatan kerja diperusahaan/industri, manusia menganggap bahwa kecelakaan terjadi karena musibah, namun sebenarnya setiap kecelakaan disebabkan oleh salah satu faktor sebagai berikut, baik secara sendirisendiri atau bersama-sama, yaitu:

1. Dan sebagainya Tindakan tidak aman dari manusia itu sendiri (unsafe act)
2. Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam melakukan pekerjaan
3. Tidak menggunakan pelindung diri yang disediakan.
4. Sengaja melanggar peraturan keselamatan yang diwajibkan.
5. Berkelakar/bergurau dalam bekerja.

D. Keadaan tidak aman dari lingkungan kerja (unsafe condition)

1. Mesin-mesin yang rusak tidak diberi pengamanan, kontruksi kurang aman, bising dan alat-alat kerja yang kurang baik dan rusak.
2. Lingkungan kerja yang tidak aman bagi manusia (becek atau licin, ventilasi atau pertukaran udara , bising atau suara-suara keras, suhu tempat kerja, tata ruang kerja/ kebersihan dan lain-lain).
Apakah kecelakaan dapat dicegah?

Pada prinsipnya setiap kecelakaan dapat diusahakan untuk dicegah karena:
a) Kecelakaan pasti ada sebabnya.
b) Bilamana sebab-sebab kecelakaan itu dapat kita hilangkan maka kecelakaan dapat dicegah.

Bagaimana kecelakaan dapat dicegah?
Pencegahan kecelakaan adalah suatu usaha untuk menghindarkan tindakan-tindakan yang tidak aman dari pekerja serta mengusahakan lingkungan kerja yang tidak mengandung factor-faktor yang membahayakan (unsafe condition).
Sebab-sebab seseorang melakukan tindakan tidak aman

a) Karena tidak serius/disiplin.
b) Karena tidak mampu/tidak bisa.
c) Karena tidak mau.

Bagaimana mengatasi lingkungan lingkungan yang tidak aman?
a) Dihilangkan, sumber-sumber bahaya atau keadaan tidak aman tersebut agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya alat-alat yang rusak diganti atau diperbaiki.
b) Dieleminir/diisolir, sumber bahaya masih tetap ada, tetapi diisolasi agar tidak lagi menimbulkan bahaya, misalnya bagian-bagian yang berputar pada mesin diberi tutup/pelindung atau menyediakan alat-alat keselamatan kerja.
c) Dikendalikan, sumber bahaya tidak aman dikendalikan secara teknis, misalnya memasang safety valve pada bejana-bejana tekanan tinggi, memasang alat-alat control dsb.



BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tidak jarang para karyawan dihadapkan pada persoalan di keluarga dan perusahaan. Tekanan persoalan dapat berupa aspek emosional dan fisik, terbatasnya biaya pemeliharaan kesehatan, dan berlanjut tyerjadinya penurunan produktivitas karyawan.
Pihak manajemen seharusnya mampu mengakomodasi persoalan karyawan sejauh terkait dengan kepentingan perusahaan. Pertimbangannya adalah bahwa unsur kesehatan dan karyawan memegang peranan penting dalam peningkatan mutu kerja karyawan. Semakin cukup jumlah dan kualitas fasilitas kesehatan dan keamanan kerja maka semakin tinggi pula mutu kerja karyawan.
Dengan demikian perusahaan akan semakin diuntungkan dalam upaya pengembangan bisnisnya.

B. Saran – saran
1. Pihak Perusahaan agar selalu dapat memperhatikan kesehatan para karyawannya
2. Untuk meningkatkan efektitas sangat di perlukan K3 dalam sebuah perusahaan










DAFTAR PUSTAKA
1. Himpunan Perundang-undangan Ketenagakerjaan I, Departemen Tenaga Kerja Transkop, Jakarta, 1977
2. Suma’mur, Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan, Haji MasaAgung, Jakarta, 1989

AKTIFITAS MANUSIA YANG DAPAT MERUSAK LINGKUNGAN





http://pendidikan-kita-semua.blogspot.com/




AKTIFITAS MANUSIA YANG DAPAT MERUSAK LINGKUNGAN

1. Pembakaran Hutan
Akhir-akhir ini manusia banyak melakukan pembakaran hutan untuk dijadikan lahan pertanian, permukiman penduduk, dan untuk industri. Kawasan hutan yang dijadikan lahan pertanian biasanya berubah menjadi tanah tandus dan gersang. Hal ini karena setelah panen biasanya ladang ini akan ditinggalkan. Sistem perladangan seperti ini disebut perladangan berpindah. Akhirnya hutan yang dahulu menghijau menjadi tanah tandus dan gersang.
Ladang berpindah sebenarnya tidak merusak lingkungan yang berarti walaupun ada tetapi tidak sebagai penyebab utama kerusakan hutan, karena sewaktu membakar lahan selalu dijaga dan secara mereka memiliki kearifan untuk menjaga lingkungan sebagai tempat mencari penghidupan. Kegiatan manusia yang menimbulkan bahaya jauh lebih besar terhadap hutan adalah pembalakan atau penebangan hutan secara liar.

2. Penebangan Hutan secara Liar

Kerusakan hutan akibat pembalakan

Selain pembakaran hutan, manusia juga melakukan penebangan hutan secara liar. Pohon-pohon ini diambil kayunya sebagai bahan bangunan. Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar ini juga dapat mengubah permukaan bumi.
Penebangan liar di Indonesia dimulai di Kalimantan pada awal tahun 1960-an. Akhirnya penebangan liar ini meluas sampai ke Sumatra dan Sulawesi. Penebangan liar ini membuat hutan di Indonesia rusak. Proses penebangan hutan secara liar disebut dengan penggundulan hutan.
Pepohonan sangat penting bagi kehidupan di Bumi. Jadi, penebangan pohon harus dilakukan secara hati-hati dan disertai dengan usaha pelestariannya. Penebangan hutan harus disertai dengan penanaman kembali benih-benih pohon yang telah ditebang. Benih-benih ini akan tumbuh dan dapat menggantikan pohon-pohon yang telah ditebang. Melalui cara ini kelestarian hutan tetap terjaga. Penggundulan hutan dapat menyebabkan terjadinya perubahan permukaan bumi .
Hutan ini akan berubah menjadi lahan tandus dan gersang. Selain itu, penggundulan hutan juga berdampak pada kehidupan makhluk hidup. Penggundulan hutan telah membunuh ratusan ribu spesies tumbuhan dan hewan. Banyaknya pohon yang ditebangi menyebabkan hewan-hewan hutan kehilangan makanan dan tempat berlindung.

3. Penambangan

Kerusakan lingkungan akibat kegiatan penambangan
Kegiatan penambangan juga dapat mengubah permukaan bumi. Sebagian besar bahan tambang berada di dalam tanah. Pengambilan bahan tambang dengan cara digali atau ditambang. Ada dua macam jenis penambangan yaitu penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah.

Penambangan terbuka adalah penambangan yang dilakukan di permukaan bumi. Beberapa bahan tambang seperti tembaga, besi, batu bara, kapur, dan aluminium sering ditemukan di permukaan bumi. Oleh karena itu, untuk mengambilnya tidak perlu menggali. Kegiatan ini mengubah bentuk permukaan bumi menjadi lubang-lubang bekas penambangan. Bahan tambang lainnya digali dari terowongan yang berada ratusan meter di bawah permukaan tanah. Cara ini disebut penambangan bawah tanah. Penambangan ini lebih sulit daripada penambangan di permukaan. Para penambang menggali sebuah lubang menuju ke dalam tanah dan mengambil bijih. Pengambilan bijih ini menggunakan bor atau bahan peledak sebelum diangkut ke  permukaan. Kegiatan ini menimbulkan tanah berongga. Tanah yang berongga menyebabkan tanah kurang kuat sehingga bisa runtuh.
Selain penambangan terbuka dan penambangan bawah tanah, ada juga cara lainnya yaitu pengerukan. Pengerukan merupakan cara lain yang digunakan untuk mengumpulkan logam-logam yang terendap di dalam batuan di dasar sungai atau sumber air lainnya.
Beberapa dampak negatif akibat pertambangan jika tidak terkendali antara lain sebagai berikut:
1). Kerusakan lahan bekas tambang.
2). Merusak lahan perkebunan dan pertanian.
3). Membuka kawasan hutan menjadi kawasan pertambangan.
4). Dalam jangka panjang, pertambangan adalah penyumbang terbesar lahan sangat kritis yang susah dikembalikan lagi sesuai fungsi awalnya.
5). Pencemaran baik tanah, air maupun udara. Misalnya debu, gas beracun, bunyi dll.
6). Kerusakan tambak dan terumbu karang di pesisir.
7). Banjir, longsor, lenyapnya sebagian keanekaragaman hayati.
8). Air tambang asam yang beracun yang jika dialirkan ke sungai yang akhirnya ke laut akan merusak ekosistem dan sumber daya pesisir dan laut.
9). Menyebabkan berbagai penyakit dan mengganggu kesehatan.
10). Sarana dan prasarana seperti jalan dll. rusak berat.

4. Pertanian
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuPn5q-82l6fBq7fE013H-HcNJHQuKtYC1Gfmhqc1zHwTjxYmz08gkJXFR5MyUbx3MmZspkyXh4tkGv8vCoBCW4UF6dt1ZX0owgdZqFMTn5f95nAYyyIacKD49nY0xRjXqHEl-aSS9s7k/s320/kebun+sawit.jpg
Hutan yang telah diubah menjadi perkebunan kelapa sawit
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri. Manusia membutuhkan makanan yang diperoleh dari tumbuhan tersebut. Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Dalam memenuhi kebutuhan pokok, manusia menanam berbagai tumbuhan. Misalnya, padi, jagung, kelapa, dan tebu. Ketika menanam padi, para petani mencangkul tanahnya terlebih dahulu. Langkah itu dilakukan untuk menggemburkan tanah. Alat yang digunakan bisa berupa cangkul. Dengan kemajuan teknologi, alat yang digunakan untuk menggemburkan tanah diganti dengan traktor. Pernahkah kamu melihat traktor? Traktor dapat memudahkan pekerjaan petani dalam mengolah sawahnya. Petani menggunakan traktor untuk mengolah sawahnya.
Jika kamu amati, dengan menanam padi, kebutuhan pangan manusia dapat terpenuhi. Namun, banyak kegiatan pertanian yang menyebabkan permukaan bumi berubah. Di antaranya penebangan pohon di hutan untuk membuka lahan pertanian baru. Menurutmu, apa yang akan terjadi jika pengalihfungsian hutan menjadi lahan pertanian baru tetap dibiarkan?
5. Pembangunan Permukiman
Pernahkah kamu mendengar istilah sensus penduduk? Sensus penduduk dilakukan untuk mendata jumlah penduduk. Kegiatan itu dilakukan oleh salah satu lembaga pemerintah yakni Badan Pusat Statistik (BPS).
Berdasarkan data sensus penduduk, jumlah penduduk di Indonesia dari tahun ke tahun terus bertambah. Selain kebutuhan pangan, kebutuhan tempat tinggal pun meningkat. Kebutuhan akan tempat tinggal merupakan kebutuhan pokok manusia. Manusia tidak bisa hidup tanpa memiliki tempat tinggal. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia membangun rumah.
Pembangunan rumah di lahan yang tepat akan berdampak positif. Misalnya, pembuatan rumah pada lahan yang kurang baik untuk pertanian. Akan tetapi, jika bukit-bukit yang rimbun oleh pepohanan dialihfungsikan menjadi lahan perumahan, akan berdampak negatif bagi lingkungan. Coba kamu diskusikan, dampak negatif apa yang akan terjadi?

6. Pembangunan Jalan
Pepatah mengatakan, dengan ilmu dan teknologi hidup menjadi mudah. Kemajuan teknologi telah berhasil membuat alat yang canggih. Alat tersebut dibuat untuk memudahkan pekerjaan manusia, contohnya kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor dibuat sebagai alat transportasi. Peningkatan jumlah kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor dapat menyebabkan kemacetan. Pernahkah kamu mengalami kemacetan saat naik kendaraan? Bagaimana rasanya? Untuk mengatasi kemacetan dilakukanlah pelebaran jalan. Pelebaran jalan atau pembangunan jalan baru dapat menyebabkan lahan pertanian dan hutan beralih fungsi.


KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP YANG DI LINDUNGI

1. Tumbuhan Langka yang Dilindungi oleh Pemerintah Indonesia
Tumbuhan langka yang dilindungi oleh pemerintah Indonesia antara lain sebagai berikut:

a.  Bunga Raflesia (Rafflesia Arnoldi)

Bunga Raflesia memiliki beberapa sisik pada permukaannya, batangnya sangat pendek, dan hanya ada satu bunga yang tumbuh sangat besar dibandingkan ukuran batangnya. Bunga Raflesia yang terdapat di Bengkulu merupakan bunga terbesar di dunia, dan dinobatkan sebagai Puspa Langka pada tahun 1991.

b. Cendana (Santalun album)
 Cendana menjadi tumbuhan yang dilindungi, karena tumbuhan ini hampir punah disebabkan oleh manusia yang memanfaatkan kayu dan minyak atsiri  yang dihasilkan oleh tumbuhan cendana tersebut.

c. Anggrek hitam (Coelogyne pandurata)

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Anggrek hitam adalah maskot flora propinsi Kalimantan Timur. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.

2.  Hewan yang Dilindungi oleh Pemerintah Indonesia
Hewan langka yang dilindungi pemerintah Indonesia antara lain seperti tertulis pada tabel di bawah ini:
Tekanan pemanfaatan habitat hutan yang sangat cepat mengancam kekayaan margasatwa Indonesia. Sisa habitat alami makin kecil dan terasing, sehingga jenis margasatwa setempat cenderung punah. Berikut ini merupakan sebagian dari hewan langka tersebut:

a. Harimau Sumatra

Harimau Sumatra mungkin satu-satunya yang masih hidup dari suku harimau setelah harimau Bali dan harimau Jawa punah. Harimau Bali dan harimau Jawa telah punah karena perburuan dan hilangnya habitat secara terus-menerus menjadi penyebab utama kepunahan hewan ini. Adapun faktor lain penyebab kepunahan, yaitu permintaan kulit harimau secara tetap.
b. Orangutan

Orangutan dapat diselamatkan dari ujung kepunahan dengan penghentian perburuan gelap dan melindungi luas daerah habitat hutan yang sesuai. Pada tahun 1994 Menteri Kehutanan menyetujui program penyelamatan orangutan yang secara garis besar diperlukan untuk melanjutkan usaha melindungi jenis ini dan habitatnya.
c. Gajah Sumatra

Saat ini jumlah gajah di Indonesia makin berkurang. Salah satu penyebabnya adalah pembukaan hutan untuk keperluan hidup manusia. Pembukaan hutan dataran rendah secara luas mengakibatkan gajah (Elephas maximus) berada dalam kawasan yang lebih kecil dan makin mengecil di Indonesia. Masalah gajah hanya dapat diatasi dengan upaya sungguh-sungguh, meningkatkan daerah perlindungan dan bekerja sama dengan masyarakat.
d. Badak Jawa dan Sumatra
Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) merupakan hewan darat terbesar kedua di Indonesia. Di samping itu masih ada badak Sumatra (Dicerorhinus Sumatrensis) yang merupakan badak terkecil yang masih hidup, beratnya hanya satu ton. Penurunan jumlah yang tajam untuk kedua jenis badak sebagian besar karena hilangnya hutan dataran rendah dan perburuan.

e. Jalak Bali

Ancaman kepunahan jalak Bali makin bertambah dengan kerusakan habitat. Ancaman lain adanya perburuan yang berlebihan untuk perdagangan burung, mengingat harga burung ini di pasaran mencapai puluhan juta rupiah setiap ekornya.
Kelangsungan hidup tumbuhan dan hewan bergantung pada keberadaan habitat alam. Kebanyakan daerah perlindungan diciptakan karena adanya jenis tumbuhan dan hewan yang bersifat langka. Keberadaan makhluk hidup langka, jika populasinya makin sedikit akan terancam kepunahan.
Kepunahan suatu spesies makhluk hidup atau kerusakan tumbuhan dan hewan disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor bencana alam dan faktor manusia.

USAHA PELESTARIAN HEWAN DAN TUMBUHAN LANGKA SERTA TUJUANNYA
Pelestarian hewan dan tumbuhan secara garis besar dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Pelestarian In Situ adalah pelestarian yang dilakukan  pada tempat asli hewan atau tumbuhan tersebut  berada. Contoh pelestarian in situ adalah suaka margasatwa, hutan lindung, dan taman nasional. Suaka margasatwa merupakan kawasan yang melindungi hewan. Hutan lindung merupakan kawasan  yang melindungi tumbuhan. Adapun  taman nasional merupakan kawasan yang melindungi  hewan dan tumbuhan
2. Pelestarian ex situ adalah pelestarian yang dilakukan  di luar tempat tinggal aslinya. Hal itu dilakukan karena  hewan dan tumbuhan kehilangan tempat tinggal  aslinya. Selain itu, pelestarian ex situ dilakukan sebagai  upaya rehabilitasi, penangkaran, dan pembiakan hewan  maupun tumbuhan langka. Contoh pelestarian ex situ antara lain kebun botani, seperti Taman Safari, kebun  binatang, dan penangkaran.
Selain pelestarian in situ dan ex situ, kitapun dapat menjaga kelestarian dengan usaha-usaha sebagai berikut :
1. Tidak berburu hewan sembarangan
2.  Melindungi hewan hewan langka
3.  Hewan langka dibudi dayakan
4.  Mencari alternatif pemanfaatan hewan-hewan langka dengan menciptakan pengganti berbahan sintetis
Sedangkan untuk  melestarikan tumbuhan langka dengan cara, antara lain :
1. Tidak menebang pohon sembarangan
2. Melakukan tebang pilih artinya menebang dengan memilih ukuran dan usia tumbuhan.
3. Penanaman kembali tanaman yang telah dimanfaatkan atau peremajaan tanaman
4. Pemeliharaan tanaman dengan benar
Usaha yang dilakukan pemerintah untuk menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan langka diantanya adalah :
1.  Suaka marga satwa yaitu tempat melindungi hewan tertentu terutama hewan langka.
2.  Cagar alam Sebagai tempat perlindungan dan pelestarian hewan, tumbuhan, tanah dan air
3.  Hutan lindung Sebgai tempat melindungi air / daerah resapan air karena di hutan dengan
      tumbuhan yang menutupinya jika terjadi hujan maka air akan tertahan dan diserap tanah
4.  Inseminasi buatan Inseminasi buatan adalah perkembangbiakakn pada hewan dengan
      menyuntikkan sperma dari hewan jantan pada hewan betina ( biasa dilakukan pada hewan   
      mamalia)
5.   Kultur Jaringan adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara  memperbanyak sel tumbuh
      ( jaringan ) menjadi tumbuhan baru.
Keberadaan hewan dan tumbuhan sangat penting  bagi manusia untuk :
1. Sumber belajar guna menambah ilmu pengetahuan berharga tentang kehidupan.
2. Dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan yang berasal dari hewan dan tumbuhan.
3. Menjaga  keseimbangan  lingkungan dan alam sekitar
4. Dijadikan bahan konumsi, bahan pangan bahkan sumber pendapatan.
5. Memberikan rasa indah  terhadap alam ini.
Beberapa jenis hewan Indonesia yang terancam punah yaitu : Orangutan, Komodo,  Anoa, Harimau sumatra,  Badak jawa, Kura-kura  berleher ular, Penyu  Hijau, Ikan Pari Hiu, Ikan  Gergaji  Bergigi Besar,  Burung Cenderawasih, Burung Jalak Bali,  Burung Caerulen paradise, Burung  Kakatua Jambul Kuning, Burung Maleo.
Beberapa jenis tumbuhan Indonesia yang terancam punah, yaitu : Amorphophallus titanum, Raflesia  arnoldii, Kantong  semar, Aquilaria sp., Meranti,  Cendana.
Adapun tujuan dari upaya pelestarian hewan dan tumbuhan langka sebagai berikut :
1. Mejaga keseimbangan ekosistem agar kehidupan dimuka bumi ini tetap berjalan dengan baik.
2. Melestarikan keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan masyarakat.
3. Memenuhi kebutuhan masyarakat. Misalnya untuk bahan bangunan, makanan, dan obat- obatan.
4. Menciptakan lingkungan yang nyaman dan mengurangi pencemaran udara dengan tumbuhnya berbagai pohon.
5. Dapat dimanfaatkan sebagai tempat hiburan dengan membuat taman rekreasi atau kebun binatang.


Menjahit Kelim



                                                           

 KELIM                

  Kelim adalah penyelesaian tiras agar tepi-tepi jahitan mempunyai bentuk yang rapih.Lebar kelim bermacam-macam tergantung dari penempatannya. Dalam pembuatan pakaian,kelim bawah dikerjakan paling akhir.Sebelum mengukur panjang rok,sebaiknya gaun atau rok digantung dulu paling sedikit 24 jam,terutama untuk bahan yang diperkirakan mulur dan rok lingkaran. Dengan menggantung itu,berat bahan pada bagian yang digunting serong akan meregang ke posisi normal dan mencegah tepi bawah rok bergelombang dan tidak sama panjang lagi setelah dipakai beberapa lama atau setelah dicuci.
Mengukur panjang rok dilakukan pada waktu mengepas,sebaiknya dikerjakan oleh orang lain.Menandai panjang rok tersebut dapat dikerjakan dengan bantuan jarum pentul,kapur jahit dan mistar yang diletakkan tegak lurus dengan lantai bawah kelim.Jalankan perlahan-lahan mistar tersebut mengelilingi rok sambil menyemat dengan jarak lebih kurang 7 cm.  
Pengenalan
Kelim-kelim yang dibuat pada pakaian bertujuan untuk mengukuhkan jahitan pakaian selain daripada digunakan sebagai perhiasan.  Terdapat pelbagai jenis kelim yang boleh dibuat pada pakaian bergantung kepada faktor-faktor tertentu yang akan anda pelajari nanti.  Namun begitu, kesesuaian penggunaan kelim pada sesebuah pakaian amat bergantung kepada jenis-jenis kelim itu sendiri.
1.1       Definisi Kelim
Kelim adalah salah satu proses jahitan  yang digunakan untuk menyambung dua atau lebih kepingan fabrik.
1.2       Jenis-jenis Kelim        
            Jenis-jenis kelim yang boleh digunakan pada pakaian adalah
a.         kelim belah kangkung (open seam / flat seam)
b.         kelim lipat tindih         (lapped seam)
c          kelim papan mesin       (machine fell seam)
d.        kelim betawi                (French seam)
http://pendidikan-kita-semua.blogspot.com/ 

a.        KELIM BELAH KANGKUNG

Langkah-langkah urutan membuat kelimKelim belah kangkung
 Kelim belah kangkung ialah kelim yang paling mudah dan amat sesuai untuk semua jenis fabrik  yang sederhana tebal dan tebal.Kelim ini rata dan mata jahitannya tidak kelihatan di sebelah luar pakaian.  Kelim belah kangkung terdiri daripada satu barismata jahitan yang dijahit pada dua keping kain yang dicantumkan.
 Kelim Belah Kangkung digunakan pada
  •  Bahu
  •  Rusuk
  • Lengan 
  • Sambungan jalur serong
Kebaikan Kelim Belah Kangkung
  • Kelim ini rata
  •  Jahitan tidak kelihatan di sebelah luar
  • Ia tidak tebal
  •  Kelim boleh dibuka apabila badan bertambah besar
    Kelemahan Kelim Belah Kangkung
·         kedua bahagian  kelim mesti dibuka dan ditekan berasingan
·          tidak sesuai untuk fabrik yang nipis
·          Ia kurang teguh kerana ia hanya mempunyai satu baris jahitan
  
 Ciri-ciri Kelim Belah Kangkung yang elok
·         Lebarnya sekata iaitu sebaik-baiknya 13mm
·         Kedua-dua belah kelim ditekan terbuka
·         Ia rata
·         Basi kelim dikemaskan dengan elok
·         Kelim belah kangkung yang melengkung hendaklah disnip supaya boleh ditekan rata.
b.        KELIM BETAWI
Kelim betawi sesuai dijahit pada fabrik nipis dan fabrik yang mudah berjerumbai.
2.    Ciri-ciri kelim betawi :
(a)  Kukuh dan tahan lasak.
(b)  Tepinya tidak perlu dikemas.
(c)  Lebar kelim antara 4mm hingga 6mm.
(d)  Jahitan tidak kelihatan di sebelah luar.
(e)  Dijahit dengan dua baris jahitan.

PROSES MENJAHIT KELIM BETAWI
Langkah 1:
          Temukan sebelah dalam fabrik, semat dengan peniti, jelujur atas garisan pemadan dan jahit mesin dengan jarak 6 mm dari garisan pemadan.
          Gunting basi kelim sehingga lebarnya tinggal 3mm.
Langkah 2:
          Buka dan ratakan kelim pada sebelah dalam supaya ia tidak beralur apabila diterbalikkan.
Langkah 3 :
         Terbalikkan kelim supaya sebelah luar fabrik bertemu, semat dngan peniti, jelujur dan jahit mesin di atas garisan pemadan.
Langkah 4 :
          Tanggalkan jahitan jelujur dan tekan kelim supaya menghala ke belakang artikel.

c.         KELIM LIPAT TINDIH
Kelim lipat tindih adalah kelim yang sangat berguna bagi pakaian dalam dan pelbagai jenis pakaian luar. Kelim jenis ini memperlihatkan mata jahitan pada kelim di sebelah luar. Kelim tersebut adalah teguh kerana ia dijahit menggunakan tiga lapisan kain. Kelim ini tidak digunakan pada kain-kain tebal yang berkedut.

KEDUDUKAN KELIM LIPAT TINDIH
¡  garisan bahu mendatang
¡  garisan puteri
¡  garisan pinggang
¡  kelim lengan
¡  pesak skirt atau gaun dan baju melayu
¡  mengenakan ropol pada pakaian atau artikel
CARA-CARA MENGEMAS KELIM LIPAT TINDIH
¡  Dengan jahit insang pari
¡  Dengan cara balutan sendiri
¡  Dengan kun / pita jalur serong tepat
¡  Dengan mesin pengemas tepi
http://pendidikan-kita-semua.blogspot.com/
d.        KELIM PAPAN MESIN
Kelim papan mesin adalah rata, kemas dan tidak berjerumbai. Oleh itu, kelim ini digunakan untuk kain yang mudah berjerumbai dan sederhana tebal. Kelim ini kelim yang kukuh kerana ia dijahit dengan menggunakan dua baris jahitan.  Ia boleh disiapkan di sebelah luar atau di sebelah dalam pakaian. Jika disiapkan di sebelah luar, dua baris jahitan mesin akan kelihatan di sebelah luar dan satu baris jahitan akan kelihatan di sebelah dalam.  Begitu juga sebaliknya jika disiapkan di sebelah dalam maka dua baris jahitan mesin akan kelihatan di sebelah dalam dan satu baris jahitan akan kelihatan di sebelah luar.  Kelim ini juga boleh dijahit menggunakan benang yang berwarna kontras untuk menjadi hiasan atau stail pada pakaian.

 1.3      Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kelim pada pakaianTerdapat beberapa  faktor yang mempengaruhi pemilihan kelim pada pakaian seperti
a.    Jenis fabrik
ß  penggunaan fabrik yang digunakan untuk membuat kelim memainkanperanan yang penting bagi penghasilan kelim yang bermutu. Contohnya fabrik nipis dan mudah berjerumbai adalah sesuai menggunakan kelim betawi.  Manakala fabrik tebal pula lebih sesuai menggunakan kelim belah kangkung.  Kelim lipat tindih dan  kelim papan mesin pula adalah sesuai dijahit pada fabrik yang sederhana tebal.
b.          Jenis pakaian
ß  Sebelum kelim hendak dijahit pada pakaian, kita perlu pastikan kelim yang akan digunakan sesuai dengan jenis atau stail pakaian.  Sebagai contoh, seluar jeans yang digunakan untuk aktiviti-aktiviti lasak memerlukan kelim yang teguh.  Oleh itu, kelim yang sesuai dipilih ialah kelim papan mesin kerana ia mempunyai dua barisan jahitan.
c.          Kedudukan kelim pada pakaian
ß  Kedudukan kelim pada pakaian amat penting bagi memberi keselesaan kepada si pemakai.  Misalnya kelim lipat tindih sesuai dijahit pada bahu mendatang dan skirt mendatang.
1.4       Ciri-ciri kelim yang elok
Terdapat beberapa ciri yang perlu diambilkira bagi menghasilkankelim  yang elok seperti
a.     Kelim mestilah kemas, kukuh dan rata pada kedua-dua belah pakaian.
b.     Lebar kelim hendaklah sama sekata pada keseluruhannya.
c.     Kelim mestilah ditekan dengan baik.
d.     Basi kelim yang berkelepet mesti dihala ke bahagian belakang pakaian.
e.     Ketegangan mata jahitan hendaklah sesuai dengan jenis fabrik.
f.     Basi kelim dikemaskan.
g.     Kelim hendaklah dijahit dengan tepat pada garisan pemadan.
h.     Kelim pada bahagian melengkung perlu disnip sebelum ditekan terbuka supaya  ia rata.
Setelah batas kelim selesai ditandai,pakaian dibuka hati-hati agar jarum pentul tidak lepas.Kemudian kelim dilipat ke dalam/ bagian buruk kain.Ikuti langkah kerja berikut ini:
Langkah kerja menjahit kelim rok dengan mesin
1)      Lipat dalam kelim,bahan dsemat jarum pentul tegak lurus dengan tepi lipatan,kemudian dijelujur.Kelonggaran pada lipatanatas kelim dibagi rata.Arah gelombang kelonggaran juga tegak lurus dengan tepi bawah r) Jarum pentul dilepas dan tepi lipatan dimampat.
2)      Diratakan dengan penggaris bentuk dengan lebar yang sama sekeliling rok.
3)       Kemudian batas lebar kampuh digunting.
4)      Kelim kemudian dimampat dengan setrika uap atau setrika biasa,tetapi kelim ditekan-tekan dulu dengan lap lembab agar kelonggaran kelim tidak bergelombang Waktu memampat kelim,jepitkan kerttas diantara lipatan kelim,agar tekanan setrika pada kelim tidak membekas ada rok.
5)      Kemudian kelim diselesaikan dengan penyelesaian:
a. Tusuk kelim/soom.            
b. Penyelesaian kelim dengan jahitan zig- zag/ stik mesin jahit lurus.
c. Penyelesaian kelim dengan rompok.            
d. Penyelesaian kelim dengan obras.
1.         Mengelim
Mengelim dipakai untuk bawah rok, blus, kebaya, ujunglengan dsb. Untuk mengelim bagian-bagian busana tesebut di atas,
lebar kelim berkisar antara 3 s.d 5 cm,caranya:
a)    Lipatkan pinggir rok sesuai lebar yang kita inginkan
b)   Tirasnya dilipatkan kedalam lebih kurang 1 cm dan dibantu dengan jelujuran
c)    Kemudian di sum dengan jarum, upayakan dalamlipatan betul-betul rata dan dijahit
dengan jarumtangan. Mengelim/menusukkan benang kebahanpada bagian bawah lebih kurang 3 helai benang,sehingga tidak kelihatan bekas tusukannya, cara inidilakukan terus-menerus sampai selesai. Supayahasilnya kuat dan hasil tusukan tidak gampang lepaslebih kurang setiap 6 langkah tusukan dimatikanagar tidak lepas.
penyelesaian kelim
Gambar 36. Mengelim



2.        Kelim sumsang
Teknik mengerjakan/caranya sama dengan mengelim,tapi beda kerjanya pada cara memasukkan jarumnya yaitudua kali dalam satu lubang sehingga benangnya mati dantidak mudah lepas. Jika ada yang putus kegunaan samadengan mengelim.
kelim-sungsang
Gambar 37. Kelim sungsang

3)  Kelim tusuk flannel
Kelim tusuk flanel yaitu kelim yang bahan pinggirnya di obras, tanpa melipatnya kedalam.
Terutama dipakai untukteknik pengerjaan yang kelimnya lebih rapi dan lebih berkualitas
dan juga untuk bahan yang tebal, untuk rok,blus, ujung lengan dan sebagainya. Caranya
a). Dilipitkan pinggir rok, selebar yang dinginkan dan dibantu dengan jelujur;
b). Dijahit dengan tusuk flanel yang satu diatas kelimantidak tembus sampai keluar dan
yang satunyadibawah kelim dekat pinggir lipatan dengan langkahmundur; 3). Hasil dari
bagian baik hanya tampak satu baris dengan jarak 0.5 CM
tusuk flanel
Gambar 38. Kelim tusuk flannel          

4)  Kelim yang dirompok
Kelim yang di rompok terutama untuk bahan yang tebal seperti jas, mantel, teknik
pengerjaannya sama dengan disum, cuma tiras pinggirnya tidak dilipatkan tapi dirompok
dengan bahan yang tipis agar tidak terlalu tebal, kemudian baru di sum.
kelim-yang-dirompok
Gambar 39. Kelim yang dirompok


5) Kelim palsu
Kelim palsu yaitu kelim untuk mengatasi masalah bila panjang kain tidak cukup untuk dibuat keliman, atau bahan yang terlalu tebal untuk dikelimkan, maka dibuat kelim palsu. Membuat kelim palsu yaitu dengan cara menyambungkan kain untuk kelim, kain yang digunakanbisa bahan yang sama atau bahan lain yang lebih tipis(jika bahan yang akan disambung terlalu tebal) tetapi warna kain penyambungnya sama dengan bahan pakaian. Cara penggabungannya adalah: Gunting kain sesuai dengan bentuk yang akan disambung, lalu disatukan dan dikelim dengan som. Lebar hasil setikan penyambungan tidak lebih dari 0.5 cm. Untuk kelim, kelim som, kelim sumsang, tusuk flanel dan kelim rompak di kerjakan dengan jarum tangan, tapi untuk merompok biasa dikerjakan dengan jahit mesin dan untuk mensom keduanya tetap dengan tangan.
kelim-palsu
Gambar 40. Kelim palsu
6)  Kelim tindas
Kelim tindas yaitu kelim yang dijahit dengan mesin. Cara mengerjakan kelim tindas adalah, kelim dilipitkan sesuai dengan keinginan dan dilipatkan kurang lebih 1 cm, kemudian ditindas dengan mesin, hasil tindasan hanya satu jahitan yaitu pada pinggir kelim. Ini biasanya dipakai untuk pinggiran kemeja, ujung kaki piyama, kaki celana, bawah
rok, blus, dsb.
7)  Kelim konveksi
Kelim konveksi yaitu kelim yang sering dipakai untuk menjahit pakaian konveksi, yaitu untuk keliman rok, blus, kemeja, ataupun kaki celanan. Caranya sama dengan kelim
tindas tapi perbedaannya terletak pada tusukannya. Tusukan kelim konveksi terdiri dari 2 baris yaitu di atas dan dibawah (double) dan lebarnya kurang lebih 1 cm.
8) Kelim rol.
Dapat dibuat dengan dua cara :
a) Kelim yang dibuat dengan mesin serbaguna dengan
memakai sepatu rol serta setikan zig-zag.
b) Kelim juga dapat dibuat dengan cara manual,
dengan memakai jarum tangan dengan cara
menggulung kecil tiras, kemudian dijahit dengan
tusuk balut. Kegunaan adalah kelim rol untuk
mengelim pinggiran kain yang tipis, pinggiran baju
kerut/rimpel, ujung lengan pof, dsb.
kelim-rol
Gambar 41. Kelim rol
9)  Kelim som mesin
Kelim som mesin ini adalah kelim yang bekasnya di
bagian baik seperti som tangan tetapi dengan
menggunakan mesin, caranya :
a) Pinggir kain dikelim dengan jelujur sesuai dengan
yang diinginkan
b) Kemudian kelim dilipatkan dengan bagian keliman
kebawah sebesar keliman yang disisakan biasanya 0.2 cm
c) Dijahit pada sisa keliman dengan cara sepatu mesin
sedikit di angkat
d) Kemudian turunkan sepatu mesin dan jahit terus
berulang-ulang sampai selesai
e) Kelim som dapat dijahit dengan memakai mesin
serbaguna
f) Kelim som dapat juga dibuat dengan memakai mesin
khusus untuk garmen .
g) Mensom bahan-bahan yang tebal dan untuk
konveksi (garmen) agar pekerjaan lebih efektif dan
efisien.
kelim-som-mesin