“KUMPULAN JENIS TEKS”
A. TEKS NOVEL SEJARAH
CINDERELLA
Seperti cerita dongeng yang sudah
sering kita dengar, Ella (diperankan oleh Kate Blanchett) merupakan anak
tunggal dari pasangan suami istri. Ayahnya pedagang sutra dan sering
meninggalkan rumah selama berbulan-bulan, sedangkan Ibunya merupakan wanita
yang sederhana, penyayang dan baik hati. Hidup keluarga kecil ini sangat
bahagia karena mereka saling menyayangi dan saling melindungi.
Namun musibah menimpa keluarga kecil
ini, Ibu Ella, tiba-tiba jatuh sakit dan ahirnya meninggal dunia. Ella dan sang
Ayah melanjutkan hidup mereka seperti biasa dengan mengingat kenangan indah
bersama Ibunya hingga Ella ahirnya dewasa.
Suatu hari Ayah Ella mengutarakan
keinginan untuk menikahi seorang janda beranak 2 yang baru ditinggal mati
suaminya. Ella langsung menyetujui permintaan Ayahnya demi kebahagian sang
Ayah. Selain itu sang Ayah merasa Ella tidak akan kesepian karena akan memiliki
saudari tiri.
Setelah menikah, Ibu dan saudari
tiri Ella tinggal bersama di rumahnya. Kegidupan agak berbeda sejak kehadiran
mereka. Ibu tiri yang berasal dari kalangan atas berusaha mengembalikan
kehidupannya seperti dulu, dia selalu mengadakan pesta dirumahnya.
Tiba harinya ketika Ayah akan
kembali keluar kota untuk urusan bisnis. Ella merasa sedih namun menguatkan hati
untuk melepas Ayahnya pergi. Ternyata kepergian Ayah hari itu adalah untuk yang
terahir kalinya, karena dalam perjalanan sanga Ayah jatuh sakit dan tak mampu
bertahan hidup lebih lama lagi. Ella sangat terpuruk atas kematian Ayahnya,
namun oleh Ibu dan saudari tirinya dia tidak diberikan waktu untuk bersedih.
Sepanjang hari Ella selalu
diperintah untuk melakukan pekerjaan rumah layaknya pembantu. Tidak hanya itu,
kamar Ellah bahkan diambil dan Ella dibiarkan tidur di loteng yang kotor dan
dingin. Suatu malam, loteng itu terasa sangat dingin untuk ditiduri, ahirnya
Ella pun memutuskan untuk tidur disamping perapian yang hamper padam untuk
mendapatkan kehangatan.
Keesokan harinya Ella terbangun
buru-buru karena IBu tirinya meminta sarapan, saat
iklan tengah
itu
wajahnya penuh cemong terkena abu dari perapian. Dua saudari tirinya tertawa
melihat wajah cemong Ella dan menyebutnya Cinders yang dalam bahasa Perancis berarti cemong atau
tertutup abu, maka dipanggillah namanya Cinderella yang artinya Ella yang tertutup
abu.
Setiap hari seperti itulah kehidupan
Ella yang kini dipanggil Cinderella, hingga tiba hari dimana dia bertemu dengan
Mr. Kit seorang yang sedang magang di Istana. Cinderella dan Kit bertemu di
hutan saat dia berburu Rusa. Kit langsung tertarik pada Cinderella, karena
kecantikannya, kepintarannya dan kepribadiannya yang unik. Pengawal kerajaan
tiba-tiba muncul dan Cinderella pamit pergi sebelum Kit sempat menanyakan
namanya.
Setibanya di Istana, Kit yang
ternyata seorang Pangeran, terus membicarakannya, bahkan menceritakannya pada
Ayahnya sang Raja. Sampai-sampai Ayahnya kawatir bahwa Kit akan menikahi Gadis
itu, bukannya seorang Putri kerajaan.
Singkat cerita, Pangeranpun
mengadakan pesta dansa untuk seluruh gadis di Negerinya untuk mencari pasangannya.
Semua rakyat sibuk menyiapkan diri untuk menghadiri pesta tersebut.
Tentu saja Cinderella tidak
diperbolehkan ikut oleh Ibu Tirinya. Tapi syukurlah ada seorang Ibu peri baik
hati yang membantunya untuk bisa ke pesta dansa tersebut. Ibu Peri tersebut
memberinya kereta yang disihir dari sebuah labu, mengubah beberapa ekor tikus
menjadi kuda putih, kadal menjadi pelayan dan seekor angsa menjadi kusir. Tidak
lupa Peri itu memberinya sebuah gaun yang sangat indah berwarna biru, terahir,
Peri memberinya sepatu yang terbuat dari kaca.
Dipesta tersebut Cinderella menjadi
pusat perhatian. Pangeran langsung jatuh cinta padanya. Mereka berdansa hingga
tak terasa sudah tengah malam. Tiba-tiba dentang jam menandakan tengah malam
berbunyi, sesuai dengan pesan Peri, bahwa semua keajaiban yang dimilikinya akan
kembali seperti semula setelah tengah malam. Cinderella panic dan langsung
berlari meninggalkan pangeran, saking terburu-burunya, Cinderella tersandung
dan meninggalkan sebelah sepatunya di tangga. Pangeran yang mengejarnya mmungut
sepatu tersebut dan menyimpannya.
Pangeran memutuskan untuk mencari
pemilik sepatu kaca itu. Semua wanita di Negeri tersebut diizinkan untuk
mencoba sepatunya. Bagi siapa yang kakinya cocok dengan sepatu tersebut maka
akan menjadi istri pangeran. Hingga terahir adalah giliran rumah Cinderella.
Ibu dan kakak-kakak tiri Cinderella mencoba sepatu tersebut. Sedangkan
Cinderella sendiri di kunci di atas loteng oleh Ibu tiri.
Setelah tidak menemukan gadis yang
kakinya cocok dengan sepatu tersebut, Pasukan kerajaan bersiap-siap pergi,
namun tiba-tiba mereka mendengar suara nyanyian seorang gadis dari atas loteng.
Dan Cinderella pun di bebaskan dari loteng untuk mencoba sepatu tersebut.
Melihat betapa pasnya kaki Cinderella pada sepatu tersebut, Pangeranpun tidak
ragu lagi dan langsung membawa Cinderella ke Istana untuk menjadikannya istri,
dan mereka ahirnya hidup bahagia selamanya.
B. TEKS EDITORIAL
Mudik
Macet Khas Lebaran
Pernyataan
Pendapat
Lebaran yang
terjadi di Indonesia selalu dihiasi dengan kemacetan di berbagai wilayah
khususnya di Pulau Sumatra dan Pulau jawa.
Walaupun
pemerintah sudah menyediakan berbagai jenis alat transportasi tambahan, namun
masih banyak pemudik yang memilih memakai kendaraan pribadi untuk mudik sebab
dengan demikian mereka dapat bersilaturahmi kepada sahabatnya, keluarganya
dengan gampang tanpa harus memikirkan kendaraan yang lainnya.
Tetapi, resiko
kemacetan yang sedang dihadapi juga tidak dapat di anggap remeh. Bukan hanya
itu saja, kecelakaan yang terjadi di jalan raya juga menjadi resiko yang sangat
menyeramkan.
Lebaran
seharusnya menjadi momen yang menyenangkan sebab umat muslim bukan hanya bisa
berkumpul dan juga bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, ataupun orang
terdekatnya, tetapi juga sebagai media untuk mempererat tali persaudaraan dan
tali kasih sayang.
Namun sayang
seribu sayang lebaran juga kerapkali diliputi dengan suasana duka yang tak lain
sebabnya ialah dengan kasus meninggal yang disebabkan kecelakaan di jalan.
Angka kematian
yang terjadi akibat kecelakaan di tahun 2017 dapat dibilang menurun berdasarkan
data yang telah dihimpun oleh POLRI. Yang mana pada tahun 2016 berjumlah 1.262
jiwa menjadi 744 jiwa di tahun 2017.
Hal ini menjadi
prestasi bagi pemerintah dan polri dalam upaya mengurangi angka kematian yang
diakibatkan karena kecelakaan.
Namun kalau hal
ini disikapi kembali, apakah setiap tahunnya harus selalu terdapat korban jiwa.
Bagaimanapun
juga angka 744 jiwa yang meninggal akibat kecelakaan bukanlah hal yang sepele
saja.
Argumentasi
Lalu langkah apa
yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk semakin meminimalisir angka kematian
yang mengerikaan akibat dari kecelakaan yang terjadi di jalan?
Kalau ditinjau
lagi, saat ini banyak masyarakat yang memilih memakai kendaraan pribadi untuk
mereka mudik. Pasti alasannya karena mereka ingin dapat bepergian ke rumah
kerabatya tanpa harus bingung dengan kendaraan, sarana transportasi yang sudah
di sediakan oleh pemerintah tetap kurang memadai.
Dari sini kita
dapat mengamati penumpang yang jumlahnya banyak yang terdapat pada kendaraan
umum hal itu juga akan beresiko. Ya, apa boleh buat, masyarakat tidak memiliki
pilihan yang lainnya.
Mudik pada saat
lebaran ialah suatu kewajiban yang wajib dilakukan oleh sebagian besar warga
umat muslim.
Sebenarnya
budaya mudik ini adalah budaya yang sudah turun temurun yang sudah ada bahkan
sudah ada pada masa kolonial Belanda.
Tetapi pada
tahun sebelumnya yang namanya lebaran tidak identik dengan kemacetan seperti
yang terjadi saat ini. Hal ini karena disamping masyarakat memilih memakai
kendaraan umum, kendaraan yang ada pada saat itu tidak begitu banyak seperti
saat ini.
Nah bagimanakah
dengan mudik yang selanjutnya pada saat jumlah kendaraan dan juga jumlah
masyarakat yang bertambah? akankah jalanan muat untuk dilewati semua jumlah
kendaraan yang ada saat ini?
Untuk mengatasi
hal itu rekayasa lalu lintas, penambahan armada, dan juga pembagian arus juga
harus ditingkatkan oleh pemerintah yang mana tujuannya ialah untuk menekan
jumlah angka kematian yang diakibatkan karena kecelekaan.
Bagaimanapun
juga, disini masyarakat harus dikonsisikan untuk memilih kendaraan umum untuk
transportasi mudik. Pasti hal itu juga harus diimbangi dengan kualitas
pelayanan, contohnya semua penumpang dapat duduk dengan nyaman, dan yang
lainnya.
Pernyataan Ulang
Pendapat
Sangat
disayangkan kalau lebaran dihiasi dengan kabar duka karena kecelakaan pada saat
pergi mudik.
Masyarakatpun
juga harus menyadari sepenuhnya jika hal ini sudah semestinya untuk membantu
memikirkan solusi untuk mengatasi kecelakaan dan menyelamatkan diri mereka.
Langkahnya bisa dilakukan dengan cara mereka harus disiplin dalam berkendara,
mematuhi aturan juga melaksanakan himbauan pemerintah juga Polri. Contohnya
seperti beristirahat pada saat pemudik merasa lelah..
Kalau kita
bandingkan, kedua contoh teks opini editorial tersebut mempunyai berbedaan juga
mempunyai persamaan. Di bawah ini analisanya:
Persamaan :
Dua teks itu
sama-sama membahas mengenai mobilitas yang terjadi di jalan raya.
Dua teks itu menyinggung
mengenai jumlah kendaraan pribadi yang semakin tahun semakin bertambah.
Dua teks itu
sama-sama membahas mengenai kecelakaan juga angka kematian yang terjadi akibat
kecelakaan yang terjadi di jalan raya.
Dua teks itu
sama-sama menyinggung mengenai kurangnya usaha pemerintah di dalam memberikan
fasilitas transportasi, khususnya untuk transportasi darat yang memadai, layak,
dan nyaman bagi masyarakat.
Perbedaan:
Untuk teks yang
pertama membahas tentang kemacetan juga kecelakaan yang terjadi di jalan raya
secara umum, sementara untuk teks yang kedua lebih membahas kepada kemacetan
dan juga kecelakaan saat arus mudik lebaran.
Teks yang
pertama menekankan petingnya usaha pemerintah di dalam meminimalisir jumlah
kendaraan pribadi, namun untuk teks yang keduah lebih menekankan pentingnya
usaha pemerintah untuk menekan jumlah angka kematian yang diakibatkan karena
kecelekaan di jalan.
C. TEKS NOVEL
KETIKA CINTA BERTASBIH
Penulis:
Habiburrahman El Shirazy
Penerbit:
Repubilka-Basmala
Tahun
Pertama terbit: 2007
Jumlah
Halaman: 477
Novel ini banyak diklaim sebagai novel yang membangun jiwa.
Mungkin karena nilai-nilai moral yang disisip sang penulis. Novel ini secara
umum berkisah soal cinta dan kompleksitasnya. Tentang dinamikanya yang
berbungkuskan agama. Tentang seperti apa cinta yang hakiki dan kekal. Tema ini
klise memang, namun buku ini tepat dibaca jutaan orang dan dikategorikan
sebagai salah satu novel Best Seller. Apa yang menarik sebenranya?
Kisahnya berputar di kehidupan seorang tokoh bernama Khoirul
Azzam. Seorang pemuda sederhana, tampan, kharismatik, soleh, cerdas dan
berkemauan keras. Ia menempuh pendidikan s1 di Al-Azhar, Cairo Mesir. Ia
menyelesaikan pendidikannya dengan tersendat bahkan hampir 9 tahun sebab ia
harus bekerja untuk menghidupi keluarganya di Indonesia. Tokoh Azzam memang
digambarkan sebagai tulang punggung. Di Mesir sendiri, ia dikenal sebagai
tukang tempe. Karena memang pekerjaanya adalah membuat tempe di Mesir untuk
mendapatkan uang. Janggal atau unik? Begitulah, kadang kisah yang tidak runut
dengan nalar sangat digemari pembaca!
Azzam sering mendapatkan pesanan dari beberapa
kalangan termasuk Kantor Kedutaan RI di Mesir. Ia diminta untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi jika ada acara yang digelar. Pada momen inilah sang tokoh
Azzam mengenal sosok tokoh lainnya yakni Eliana. Wanita ini digambarkan cantik,
cerdas. Ia anak dari Duta Besar Indonesia untuk Mesir. Ia juga seorang wanita
mandiri lulusan salah satu Universitas di Jerman. Azzam jatuh hati padanya,
namun dengan prinsip keagamaan yang ia anut, ia perlahan menepis hasratnya pada
Eliana. Dalam persoalan ini, ternyata Eliana juga menaruh hati pada Azzam.
Kisah berlanjut pada pertemuan tokoh Azzam dengan wanita lainnya bernama Anna. Ia seorang gadis yang juga kuliah di Mesir, yakni program s2. Anna digambarkan sebagai sosok yang memukau, berjilbab sempurna, pandai, lembut dan semua sifat sempurna lainnya. Azzam jatuh hati pada Anna dan berniat melamarnya. Sayangnya keinginannya ditolak oleh karena status sosial sang tokoh Azzam yang tidak sepadan dengan Anna. Pada akhirnya, Anna malah menerima pinangan sahabat Azzam sendiri yang bernama Furqan. Konflik pun berkisar di kisah cinta yang berputar-putar ini.
Apa yang menarik disimak? Novel ini cukup membangun, memberi semangat
bagi pembaca untuk berjuang hidup. Novel ini juga sarat nilai moral, terutama
tentang bagaimana kita seharusnya memandang cinta. Gaya bahasa yang digunakan
juga cukup ringan sehingga memudahkan pembaca untuk menangkap makna dibalik
kata-kata sang penulis. Hal lain yang menarik adalah setting yang indah dan
detil. Bagi orang yang mendamba berkunjung ke Mesir, buku ini semacam pelepas
dahaga.
Namun, patut disayangkan, membaca novel ini tidak jauh berbeda
dengan membaca novel sang penulis sebelumnya yakni Ayat-ayat Cinta, setting
yang sama, penokohan yang serupa dan perkara lainnya membuat novel Ketika Cinta
Bertasbih ini tidak menyajikan sesuatu yang “baru”. Meski demikian, ia layak
untuk dibaca.Sinopsis Novel Ketika Cinta Bertasbih ini disusun
untuk menyajikan potongan cerita dari novel. Jika ingin membacanya secara utuh,
beli novelnya ya!
D. TEKS ARTIKEL POPULER
PENDIDIKAN KARAKTER MEMBANGUN
PERADABAN BANGASA
Pendidikan
adalah hal yang sangat dianggap penting di dunia, karena dunia butuh akan orang-orang
yang berpendidikan agar dapat membangun Negara yang maju. Tapi selain itu
karakter pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman ini tidak hanya
melihat pada betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih,
melainkan juga pada karakter dari pribadi dari setiap orang.
Proses
pendidikan di sekolah masih banyak yang mementingkan aspek kognitifnya
ketimbang psikomotoriknya, masih banyak guru-guru di setiap sekolah yang hanya
asal mengajar saja agar terlihat formalitasnya, tanpa mengajarkan bagaimana
etika-etika yang baik yang harus dilakukan.
Di
dalam buku tentang Kecerdasan Ganda (Multiple Intelligences), Daniel Goleman
menjelaskan kepada kita bahwa kecerdasan emosional dan sosial dalam
kehidupan diperlukan 80%, sementara kecerdasan intelektual hanyalah 20% saja.
Dalam hal inilah maka pendidikan karakter diperlukan untuk membangun kehidupan
yang lebih baik dan beradab, bukan kehidupan yang justru dipenuhi dengan
perilaku biadab. Maka terpikirlah oleh para cerdik pandai tentang apa yang
dikenal dengan pendidikan karakter (character education).
Banyak
pilarkarakter yang harus kita tanamkan kepada anak – anak penerus bangsa,
diantaranya adalah kejujuran, yah kejujuran adalah hal yang paling pertama
harus kita tanamkan pada diri kita maupun anak – anak penerus bangsa karena
kejujuran adalah benteng dari semuanya, Demikian juga ada pilarkarakter tentang
keadilan, karena seperti yang dapat kita lihat banyak sekali
ketidakadilan khususnya di Negara ini. Selain itu harus ditanamkan juga pilarkarakter
seperti rasa hormat. Hormat kepada siapapun itu, contohnya adik kelas mempunyai
rasa hormat kepada kakak kelasnya, dan kakak kelasnya pun menyayangi adik –
adik kelasnya, begitu juga dengan teman seangkatan rasa saling menghargai harus
ada dalam diri setiap murid - murid agar terciptanya dunia pendidikan
yang tidak ramai akan tawuran.
Sekarang
mulai banyak sekolah – sekolah di Indonesia yang mengajarkan pendidikan
karakter menjadi mata pelajaran khusus di sekolah tersebut. Mereka
diajarkan bagaimana cara bersifat terhadap orang tua, guru –guru ataupun
lingkungan tempat hidup.
Mudah
– mudahan dengan diterapkannnya pendidikan karakter di sekolah semua potensi
kecerdasan anak –anak akan dilandisi oleh karakter – karakter yang dapat
membawa mereka menjadi orang – orang yang diharapkan sebagai penerus bangsa.
Bebas dari korupsi, ketidakadilan dan lainnya. Dan makin menjadi bangsa yang
berpegang teguh kepada karakter yang kuat dan beradab. Walaupun mendidik
karakter tidak semudah membalikan telapak tangan, oleh karena itu ajarkanlah
kepada anak bangsa pendidikan karakter sejak saat ini.
E. TEKS KRITIK DAN ESAI
TINGKAT DEPRESI PADA MAHASISWA AKHIR
Mahasiswa
akhir adalah sebutan untuk mahasiswa yang sudah memasuki semester-semester
akhir, dimulai dari semester 7. Banyak orang, terutama yang tidak merasakan
bagaimana perkuliahan, mempertanyakan mengapa banyak mahasiswa akhir yang
terlihat depresi. Bukankah, depresi itu sebuah penyakit jika ada masalah yang
sangat berat, misalnya broken home?
Depresi,
dapat diartikan sebagai sebuah kondisi medis yang dirasakan seseorang, terutama
sedih dan frustasi, sehingga dapat berdampak kepada kesehatan mentalnya.
Tindakan-tindakan negatif pun dapat dilakukan oleh seseorang yang depresi,
salah satunya bunuh diri. Untuk itu, kita tidak dapat sembarangan men “judge”
seseorang depresi, dan jangan juga seenaknya meremehkan mereka.
Mahasiswa
akhir memang cenderung merasakan depresi, tetap tidak akut. Tugas yang banyak,
belum lagi mengejar-ngejar dosen pembimbing skripsi supaya bisa cepat wisuda,
tapi berminggu-minggu konsul, tidak ada perkembangan. Selalu berakhir dengan
kertas yang dicoret-coret dan dikuliahkan kembali secara pribadi di ruangan
sang dosen.
Belum
lagi jika bertemu teman-teman SMP-SMA saat reuni, banyak yang sudah wisuda,
banyak yang berkabar akan melanjutkan kuliah, ada yang sudah beranak dua, atau
yang karier nya sudah menanjak. Sedangkan sang mahasiswa akhir ini, hanya bisa
mendengarkan dengan tersenyum pahit, karena naskah skripsinya masih
diulang-ulang di Bab 2.
Keluarga
pun tidak ada bedanya. Kumpul keluarga besar, bukannya bersenang-senang,
bukannya saling tanya kabar sambil tersenyum sumringah dan makan enak, malah
ditanya “kapan sidang?”. Pertanyaan yang jawabannya sangat sulit dicari oleh
mahasiswa akhir. Pertanyaan “keramat”, kalau kata mereka. Tidak ada orang yang
boleh sembarangan menanyakan itu.
Faktor-faktor
ini tentunya membuat seseorang semakin frustasi dan memaksakan diri untuk
menyelesaikan pendidikan nya di bangku perkuliahan. Disinilah tanda depresi
dapat kita ketahui. Kita tahu, tidak semua hal dapat berjalan dengan lancer.
Begitu juga skripsi. Serajin apapun kita, sebisa apapun kita, faktor jenuh dan
merasa tidak sanggup pasti tak dapat dihindari.
Dan
akhirnya, depresi pun tak terelakkan. Di Indonesia, sistem pendidikan yang
sangat ketat membuat banyak mahasiswa akhir akhirnya menyerah dengan mengakhiri
hidup mereka. Karena? Ya, depresi. Sekali lagi, depresi tidak dapat dipandang
enteng. Sudah banyak kejadian yang tidak mengenakkan diakibatkan dari depresi
ini.