BAB I
PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
Dalam penelitian
komparasional yang melakukan pembandigan antara dua variabel, yaitu :apakah
memang secara signifikan dua variabel yang sedang diperbandingkan atau dicari
perbandingannya itu memang berbeda, ataukah perbedaan itu terjadi
semata-mata karena kebetulan saja (by chance), kita dapat menggunakan
Tes “t” (“t” Test)dan Tes “Kai Kuadrat” (“Chi Square” Test) sebagai
teknik analisisnya.
Chi-kuadrat digunakan
untuk mengadakan pendekatan dari beberapa vaktor atau mngevaluasi frekuensi
yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi dengan frekuensi yang diharapkan
dari sampel apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan atau tidak.
Dalam statistik, distribusi
chi square termasuk dalam statistik nonparametrik. Distribusi nonparametrik
adalah distribusi dimana besaran-besaran populasi tidak diketahui. Distribusi
ini sangat bermanfaat dalam melakukan analisis statistik jika kita tidak
memiliki informasi tentang populasi atau jika asumsi-asumsi yang dipersyaratkan
untuk penggunaan statistik parametrik tidak terpenuhi.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Apa pengertian
analisis data?
2. Apa tujuan analisis
data?
3. Bagaiamana Analisis
Data Komparasional?
BAB II
TEKNIK ANALISIS DATA DAN
KOMPARASIONAL
A. Pengertian
Ananlisis Data
Data
adalah catatan atau kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan empiris pada
variabel peneletian. Data dapat berupa angka, kata, atau dokumen yang berfungsi
untuk menjelaskan variabel penelitian sehingga memiliki makna yang dapat
dipahami.
Data
penelitian berarti catatan atau fakta empiris tentang masalah yang diteliti.
Data penelitian dikumpulkan dan dianalisis untuk dijadikan dasar penarikan
kesimpulan dalam penelitian. Dilihat dari proses dan kegunaannya, ada dua macam
data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang
berkaitan langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan secara langsung
dari informan atau responden untuk menjadi bahan analisis. Sedangkan data sekunder
adalah data yang tidak berkaitan langsung dengan masalah penelitian dan
didapatkan dari sumber lani, serta tidak dijadikan bahan utama dalam analisis
penelitian.
Analisis
data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasikan. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik. Salah
satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat
besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk
dipahami. Di samping itu, statistik membandingkan hasil yang diperoleh dengan
hasil yang terjadi secara kebetulan sehingga memungkinkan peneliti untuk
menguji apakah hubungan yang amati memang betul terjadi karena adanya hubungan
sistematis antara variabel-variabel yang diteliti atau hanya terjadi secara
kebetulan.[1]
Analisis
data juga diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga
karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan
bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan
penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara
melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut
menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan
mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan
dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk
membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi
(parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).
Analisis data dari hasil pengumpulan data,
merupakan tahapan yang penting dalam penyelesaian suatu kegiatan penelitian
ilmiah. Data yang telah terkumpul tanpa dianalisis menjadi tidak bermakna,
tidak berarti, menjadi data yang mati dan tidak berbunyi. Oleh karena itu,
analisis data ini untuk member arti, makna, dan nilai yang terkandung dalam
data.
Suatu
penelitian yang efektif dan efesisen, bila semua data yang dikumpulkan dapat
dianalisis dengan teknik analisis tertentu. Itulah sebabnya pada saat merancang
penelitian, sudah harus dipikirkan data yang akan dikumpulkan dan teknik
analisis data yang akan digunakan. Peneliti harus memastikan pola analisis data
mana yang akan digunakan. Pola mana yang akan digunakan sangat bergantung
kepada data yang dikumpulkan.
![]() |
Tanda
panah berarti saling bergantung, artinya teknik analisis data bergantung pada
jenis data yang dikumpulkan, data yang dikumpulkan tergantung pada jabaran
masalahnya, jabaran masalah bergantung pada perumusan (scope) masalah dan perumusan masalah bergantung pada masalah
penelitiannya. Jadi pemikiran penggunaan teknik analisis data sudah harus
dilakukan pada saat menyusun desain penelitian.
B. Tujuan Analisis
Data
Analysis means the categorizing,
ordering, manipulating and summarizing of data to obtain answers to research
questions (Kerlinger 1973:134).
Dari
pernyataan Kerlinger di atas, ternyata bahwa analisis data mencakup banyak
kegiatan, yaitu : mengkakategorikan data, memanipulasi data, menjumlahkan data,
yang diarahkan untuk memperoleh jawaban dari problem penelitian.
Adapun
tujuan utama dari analisis data ialah untuk meringkaskan data dalam bentuk yang
mudah dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga hubungan antar problem
penelitian dapat dipelajari dan diuji. “The
purpose of analysis is to reduce data to intelligible and interpretable form,
so that the relations of research problem can be studied and tested”
(Kerlinger, 1973:134). Untuk itu, kita harus dapat mengolah dan menyajikan data
dalam bentuk tabel-tabel atau grafik yang mudah dibaca dan dipahami.[2]
Secara
rinci, kegiatan analisis data bertujuan sebagai berikut :
1.
Mendeskripsikan data,
biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun ukuran
dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam statistika,
kegiatan mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif.
2.
Membuat induksi
atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik
populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Kesimpulan
yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan pendugaan (estimasi) dan pengujian
hipotesis. Dalam statistika, kegiatan membuat induksi atau menarik kesimpulan
tentang karakteristik populasi atau sampel ini dibahas pada statistika
inferensial.
C. Langkah-langkah Ananlisis Data
Dalam analisis kuantitatif ada beberapa
langkah yang perlu dilalui, agar proses analisis menjadi lebih terarah. Dalam
analisi kuantitatif antra lain :
1. Skoring
Tahapan scoring
adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari
instrument yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan dan pernyataan yang
dimunculkan dalam instrumen dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya,
pada saat angket disebarkan alternatif jawaban yang diberikan masih berupa
kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantitatifkan, misalnya.
Alternatif jawaban :
a. Selalu : 3
b. Belum
tentu : 2
c. Tidak : 1
Pada tahap scoring, peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap
alternative jawaban. Langkah ini juga disebut konversi data dari kualitatif
menjadi kuantitatif. Pemberian skor pada setiap item dan alternative jawaban
ditentukan oleh peneliti dengan mempertimbangkan kesesuaian pendekatan analisis
yang digunakan.
2. Coding
Dalam tahapan ini peneliti melakukan
klasifikasi data, antara data primer dengan data sekunder. Data primer akan
dimasukkan pada tabel data yang dijadikan bahan analisis penelitian.
Klasifikasi ini juga dilakukan berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian.
Data variabel X dimasukkan klasifikasi sendiri, begitu juga data klasifikasi
variabel Y disendirikan.
3. Tabulasi
Langkah selanjutnya adalah melakukan
tabulasi data. Tabulasi data ini dilakukan dengan cara peneliti membuat tabel
yang formatnya disesuaikan dengan jenis data yang telah diklasifikasikan
sebelumnya. Melalui tabel ini dimaksudkan agar data penelitian lebih mudah
dibaca dan dianalisis menggunakan rumus statistik yang dipilih. Peneliti
tinggal melakukan importing data
ketika data sudah ditabulasikan.
D. ANALISIS DATA KOMPARASIONAL
Menurut
Anas Sudjiono(2004:276) komparasi diambil dari kata comparation dengan arti “perbadingan” atau “pembandingan”.[3]
Komparasi sering dipergunakan untuk meneliti sesuatu sehingga disebut
penelitian. Komparasi secara sederhana bisa diartikan sebagai perbandingan
yaitu membandingkan persamaan maupun perbedaan tentang benda, tentang
orang, tentang prosedur kerja, tentang ide, kritik terhadap orang,
kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja. Menurut Suharsimi Arikunto(1983),
penelitian komparasi pada pokoknya adalah penelitian yang berusaha
untuk menemukan persamaan dan perbedaan tentang benda, tentang orang,
tentang prosedur kerja, tentang ide,kritik terhadap orang, kelompok, terhadap
suatu ide atau prosedur kerja.[4]
Bertitik tolak dari pengertian tentang komparasi dan
pengertian tentang penelitian komperasi seperti telah dikemukakan diatas, maka
dapat diberikan pengertian tentang teknik analisis komparasional, yaitu : salah
satu teknik analisis kuantitatif atau
salah satu teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji
hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan antarvariabel yang sedag diteliti.
Jika perbedaan itu memang ada, apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang
berarti atau menyakinkan ( signifikan ) ataukah bahwa perbedaan itu hanyalah
secara kebetulan saja ( by chance ). Teknik
analisis perbandingantermasuk dalam kelompok metode Analisis Statistik
Inferensial: dalam hal ini adalah teknik analisis inferensial yang dipergunakan untuk menguji hipotesis dan selanjutnya
menarik kesimpulan mengenai ada-tidaknya perbedaan yang signifikan
antarvariabel yang sedang diteliti.
Dalam menguji perbedaan antarvariabel yang sedang
diteliti, mungkin saja variabelnya dua buah dan mungkin pula lebih dari dua
buah. Teknik analisis komprasional dengan variabel yang
diperbandingkan hanya dua buah saja, disebut teknik analisis
komprasional multivariat.
4.
Uji Komparasional Manual
Merupakan prosedur pengujian parametrik
rata-rata lebih dari dua kelompok data. Pada pengujian Anova selain data harus
terdistribusi normal, variansi antar perlakuan harus homogen. Sebelum pengujian
Anova dilakukan, maka perlu dilakukan explorasi data untuk melihat apakah kedua
asumsi dipenuhi. Jika asumsi kehomogenan varian tidak terpenuhi dapat diatasi
dengan mentransformasi data yang ada, prinsipnya adalah rentang data yang besar
diusahakan menjadi mengecil, salah satu dengan tranformasi Logaritma. Untuk data
yang tidak terdistribusi normal dapat di transormasi dengan beberapa teknik
tranformasi seperti Box-Cox Transformation atau Johnson Transformation.
Pada uji Anova
umumnya diikuti oleh uji lanjutan berupa uji Turkey (Beda Nilai Jujur), Beda
Nilai Terkecil (BNT), Benferoni dll. Penggunaan jenis uji lanjutan didasarkan
pada pemenuhan asumsi ke homogenan variansi serta tingkat sensitifitasan dari
pengujian.
Analisis variansi digunakan untuk menguji
hipotesis yang berkenaan dengan perbedaan dua mean atau lebih. Indeks perbedaan
menggunakan variansi melalui –F rasio. Dibandingkan dengan uji-t, analisis
variansi lebih banyak manfaatnya, sebab tidak hanya bisa menguji seperti yang
dilakukan oleh uji-t tapi juga untuk hal lainnya. Unsur utama dalam ANOVA
adalah variansi antar kelompok dan variansi di dalam kelompok ditempatkan
sebagai pembilang sedangkan variansi di dalam kelompok sebagai penyebut. Karenanya makin besar
variansi di dalam kelompok makin menurun harga F rasio yang diperolehnya.
Demikian pula makin banyak subjek yang diteliti makin besar pula angka
penyebutnya. Nilai F rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan F table
pada taraf nyata dan derajat bebas tertentu.
a.
Analisis
Variansi Sederhana
Teknik analisis data
ini dilakukan ketika hanya ada 1 variabel yang digunakan. Hipotesis yang diuji
melalui F rasio dirumuskan sebagai berikut:
Ho: A = B
H1 :
A ≠ B
Tolak Ho dan terima H1 apabila Frasio dari F table pada taraf nyata dan derajat
bebas tertentu.
Table 1.1 Langkah perhitungan
NO |
Langkah |
Nota |
Rumus |
1. |
Hitung jumlah
simpangan kuadrat tiap skor dari rata-rata keseluruhan. Indeks ini disebut
jumlah kuadrat keseluruhan diberi nota dengan rumus. |
|
|
2. |
Cari jumlah
kuadrat keseluruhan yang disebabkan oleh penyimpangan rata-rata kelompok dari
rata-rata kelompok dari rata-rata keseluruhan yang dinamakan jumlah kuadrat
antar kelompok |
|
|
3. |
Cari jumlah
kuadrat keseluruhan yang disebabkan oleh penyimpangan tiap skor dari
rata-rata kelompok masing-masing yang disebut jumlah kuadrat dalam kelompok |
|
|
4. |
Memasukkan hasil
perhitungan ke dalam table analisis variansi. |
|
|
5. |
Membandingkan F
rasio dengan F table pada taraf nyata 0,01 dengan derajat bebas (jumlah
kelompok-1). Bila F rasio ≥F table maka tolak Ho, bila Frasio |
|
|
Table1.2 analisis
variansi
Sumber Variansi |
Jumlah Kuadrat |
Derajat Kebebasan
(d) |
Kuadran mean (M)* |
F* |
Taraf nyata 0,01 |
Diantara kelompok
(ak) |
|
Jml klmpk-1 |
|
|
|
Di dalam kelompok
( dk) |
|
Jmlh klmpk (jml
anggota dlm klmpok-1) |
|
|
|
Keseluruhan
(total) |
|
(Jmlklompok*JmlAnggota)-1 |
|
|
|
*Kuadrat mean
didapat dengan membagi kolom kedua dengan kolom ketiga.
*F rasio adalah
hasil bagi kuadrat mean antara kelompok dengan kuadrat mean dalam kelompok
Contoh:
Misalkan akan membandingkan prestasi belajar dari tiga kelompok siswa yakni
Kelas A, Kelas B, Kelas C masing-masing kelas terdiri dari 20 orang siswa.
Datanya sebagai berikut:
Kelas A |
Kelas B |
Kelas C |
|||
XA |
X |
XB |
X |
XC |
X |
7 |
49 |
6 |
36 |
7 |
49 |
8 |
64 |
7 |
49 |
7 |
49 |
6 |
36 |
6 |
36 |
7 |
49 |
7 |
49 |
7 |
49 |
8 |
64 |
6 |
36 |
7 |
49 |
7 |
49 |
7 |
49 |
6 |
36 |
7 |
49 |
7 |
49 |
6 |
36 |
6 |
36 |
6 |
36 |
6 |
36 |
7 |
49 |
6 |
36 |
7 |
49 |
8 |
64 |
7 |
49 |
6 |
36 |
6 |
36 |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
= 12,3
Sumber Variansi |
Jumlah Kuadrat |
Derajat Kebebasan
(d) |
Kuadran mean (M)* |
F* |
Taraf nyata 0,01 |
Diantara kelompok
(ak) |
1,8 |
2 |
0,9 |
2,30 |
0.118 |
Di dalam kelompok
( dk) |
10,5 |
27 |
0,39 |
|
|
Keseluruhan
(total) |
12,3 |
29 |
|
|
|
Kesimpulan: Frasio
< Ftabel. 2,30 < 5,49 dengan demikian terima Ho dan tolak H1. Artinya
tidak terdapat perbedaan yang
berarti antara ketiga kelompok tersebut, pada taraf nyata 0,01.
b.
Analisis variansi
multifactor
Teknik analisis data ini digunakan ketika
membandingkan data dengan dua variable
atau lebih
Misalkan kita ingin
mengetahui pengaruh motivasi yang terdiri atas dua kelompok, yakni motivasi tinggi
dan motivasi rendah terhadap kemampuan memecahlan masalah dari kelompok siswa
pria dan siswa wanita. Bila dilukiskan desainya seperti berikut:
Variabel Bebas Variabel Terikat |
Motivasi |
|||
Tinggi |
Rendah |
|||
Pria |
Wanita |
Pria |
Wanita |
|
Kemampuan memacahkan masalah |
Y1 |
Y2 |
Y3 |
Y4 |
Desain tersebut
dinamakan desain factorial 2 x 2.
1)
Ho : Y(1+2) = Y(3+4) melawan; H1 : Y(1+2)
Y (3+4)
2)
Ho : Y(1+3) = Y(2+4) melawan; H1 : Y(1+3)
Y (2+4)
3)
Ho : Tidak ada interaksi melawan; H1 :
ada interaksi.
NO |
Langkah |
Nota |
Rumus |
1. |
Hitung Kuadrat Keseluruhan |
|
|
2. |
Cari jumlah kuadrat keseluruhan yang
disebabkan oleh penyimpangan rata-rata kelompok dari rata-rata kelompok dari
rata-rata keseluruhan yang dinamakan jumlah kuadrat antar kelompok |
|
|
3. |
Pecahkan jumlah kuadrat antar kelompok
menjadi tiga macam jumlah kuadrat, yakni: 1) Jumlah kuadrat antarkolom (Jkk) 2) Jumlah kuadrat antarbaris (Jkb) 3) Jumlah kuadrat interaksi kolom dan
baris (Jki) |
|
|
4. |
Menetapkan derajat bebas yang dikaitkan
dengan tiap sumber variansi a. df untuk jumlah kuadrat antarkolom b. df untuk jumlah kuadrat antarbaris c. df untuk jumlah kuadrat interaksi d. df untuk jumlah kuadrat antarkelompok e. df untuk jumlah kuadrat dalam kelompok f.
df
untuk subjek dalam semua kelompok |
|
Jumlah kolom -1 Jumlah baris -1 (jml kolom-1)(jml baris-1) (jml kolom*jml baris)-1 n-1 |
5. |
Carilah nilai kuadrat mean dengan memberi
setiap jumlah kuadrat dengan derajat bebas masing-masing (lihat table
ringkasan Anova) |
|
|
6. |
Hitung F rasio bagi pengaruh utama (main
effect) dan pengaruh interaksi dengan membagi kuadrat mean antar kelompok
dengan kuadrat mean di dalam kelompok untuk masing-masing komponen tersebut
(lihat table ringkasan Anova) |
|
|
Sumber Variasi |
Jumlah kuadrat |
Derajat bebas |
Kuadrat Mean* |
F rasio* |
Taraf nyata 0,05 |
Kesimpulan |
Antarkolom |
|
|
|
|
|
Frasio<Ftabel = terima Ho, tolak H1 |
Antar baris |
|
|
|
|
- |
Frasio<Ftabel= Tolak Ho, terima H1 |
Interaksi antar kolom dan baris |
|
|
|
|
- |
Frasio<Ftabel= Tolak Ho, terima H1 |
Antar kelompok |
|
|
|
|
- |
|
dalam kelompok |
|
|
|
- |
- |
|
Jumlah keseluruhan |
|
|
- |
- |
- |
|
*kolom 4 hasil bagi
kolom 2 dengan kolom 4
*kolom Frasio
didapat dari :
Contoh:
Misalkan subjek yang
diteliti kelompok masing-masing kelompok sebanyak 5 orang siswa.
Pertanyaan yang
diajukan adala:
1. Apakah ada perbedaan
kemampuan memecahkan masalah secara signifikan antara siswa yang memiliki
motivasi tinggi dengan siswa yang memiliki nmotivasi rendah?
2. Apakah ada perbedaan
secara signifikan antara siswa pria dan siswa wanita?
3. Apakah kedua
variable tersebut yakni tingkat motivasi dan jenis kelamin mempunyai pengaruh
terhadap kemampuan memecahkan masalah?
Y1
|
Y3
|
Jumlah
(Y1+Y3) |
Y2
|
Y4
|
Y1
(Y2+Y4) |
(Y1+Y2) |
(Y3+Y4) |
X = 18,75 |
= 103,75
= 46,0
= 31,25
= 61,25
Sumber Variasi |
Jumlah kuadrat |
Derajat bebas |
Kuadrat Mean* |
F rasio* |
Taraf nyata 0,05 |
Kesimpulan |
Antarkolom |
11,25 |
1 |
11,25 |
3,91 |
4,49 |
3,91 < 4,49 = terima Ho, tolak H1 |
Antar baris |
31,25 |
1 |
31,25 |
7,34 |
- |
7,34>4,49= tolak Ho, terima H1 |
Interaksi antar kolom dan baris |
61,25 |
1 |
61,25 |
21,30 |
- |
21,30>4,49= tolak Ho, terima H1 |
Antar kelompok |
103,75 |
3 |
34,583 |
- |
- |
|
dalam kelompok |
46,00 |
16 |
2,875 |
- |
- |
|
Jumlah keseluruhan |
149,75 |
19 |
- |
- |
- |
|
*Kesimpulan:
1. Pengaruh tinggi
rendahnya motivasi terhadap kemampuan memecahkan masalah tidak berbeda satu
sama lain secara signifikan.
2. Kemampuan memecahkan
masalah antara pria dengan wanita menunjukkan perbedaan yang signifikan
3. Terdapat interaksi
antara tinggi rendahnya motivasi dengan jenis kelamin dalam hal pemecahan
masalah. Artinya pengaruh motivasi terhadap kemampuan memecahkan masalah
tergantung kepada jenis kelamin siswa. Ho ditolaak dan terima H1.[5]
5.
Uji Komparasional Menggunakan SPSS
a. Analisis
Varian Sederhana
1)
Buka SPSS
2)
Buka Tab Variable View, buat 2 variabel: Kelas dan
Nilai
3)
Ubah Type Kelas ke "Numeric", Decimals
"0", beri label "Kelas", ubah measure menjadi
"Nominal" dan isi value dengan kategori: 1 = Kelas A, 2 = Kelas B dan
3 = Kelas C
4)
Ubah Type Nilai ke "Numeric", Decimals
"0", beri label "Nilai", ubah measure menjadi
"Scale".
5)
Buka Data View
dan isikan data sebanyak 30 responden sebagai berikut:
6)
Pada
menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA, sampai muncul jendela
One-Way ANOVA seperti di bawah ini:
7)
Pilih variabel
"Nilai" lalu masukkan ke kotak "Dependent List:" Kemudian
pilih variabel "Kelas" lalu masukkan ke kotak "Factor:" Sehingga
nampak seperti di bawah ini:
8) Klik tombol Options, akan
muncul jendela ini: Centang "Descriptive" dan "Homogenity
of variance test"
9) Klik Continue
10) Masih dijendela One Way ANOVA,
klik tombol Post Hoc, sampai muncul jendela ini: Centang Bonferroni
dan Games-Howell serta biarkan significance level = 0,01.
11) Klik Continue
12) Lalu Klik OK dan Lihatlah
hasil!
Hasil terilhat sebagai berikut:
Interprestasi Baca adalah sebagai berikut:
- Dari
tabel Descriptives nampak bahwa responden dari kelas A
rata-rata nilainya sebesar 6,7 ; kelas B rata-rata nilainya sebesar 6,4
dan kelas C rata-rata nilainya 7,00. Selanjutnya untuk melihat uji kita
lihat di tabel ANOVA.
- Sebelum
melanjutkan uji perlu diingat bahwa salah satu asumsi uji Anova
adalah variansnya sama. Dari tabel Test of Homegeneity of Variances
terlihat bahwa hasil uji menunjukan bahwa varian ketiga kelompok tersebut
sama (P-value = 0,118), sehingga uji Anova valid untuk menguji hubungan
ini.
- Selanjutnya
untuk melihat apakah ada perbedaan pendapatan dari ketiga kelompok pekerja
tersebut, kita lihat tabel ANOVA , dari tabel itu pada kolom Sig.
diperoleh nilai P (P-value) = 0,118. Dengan demikian pada taraf nyata =
0,01 kita menolak Ho, sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah ada
perbedaan yang bermakna rata-rata pendapatan berdasarkan ketiga kelompok
pekerjaan tersebut.
- Jika
hasil uji menunjukan Ho gagal ditolak (tidak ada perbedaan), maka uji
lanjut (Post Hoc Test) tidak dilakukan. Sebaliknya jika
hasil uji menunjukan Ho ditolak (ada perbedaan), maka uji lanjut (Post
Hoc Test) harus dilakukan.
- Karena
hasil uji Anova menunjukan adanya perbedaan yang bermakna, maka uji
selanjutnya adalah melihat kelompok mana saja yang berbeda.
- Untuk
menentukan uji lanjut mana yang digunakan, maka kembali kita lihat tabel Test
of Homogeneity of Variances, bila hasil tes menunjukan varian sama,
maka uji lanjut yang digunakan adalah uji Bonferroni. Namun
bilai hasil tes menunjukan varian tidak sama, maka uji lanjut yang
digunakan adalah uji Games-Howell.
- Dari
Test of Homogeneity menghasilkan bahwa varian ketiga kelompok
tersebut sama, maka uji lanjut (Post Hoc Test) yang
digunakan adalah Uji Bonferroni.
Kita ambil contoh penelitian
yang berjudul "Pengaruh Gender dan Pendidikan Terhadap Nilai Ujian
Fisika".
- Buka Aplikasi SPSS For Windows
- Buka Tab Variable View:
Buat 3 variabel dengan ketentuan sebagai berikut:
·
Variabel
independen: 1. "Gender" dengan kategori Pria dan Wanita.
Measure Nominal, Decimals=0, Type Numeric dan isi
value: 1= Pria, 2=Wanita.
·
Variabel
independen: 2. "Pendidikan" dengan kategori SLTP, SLTA dan PT.
Measure Nominal, Decimals=0, Type Numeric dan
isi value: 1= SLTP, 2=SLTA, 3=PT.
·
Variabel
dependen: "Ujian", Decimals=0, Measure Scale, Type Numeric.
- Buka Tab Data View: Isi
data seperti di bawah ini:
- Setelah data terisi, pada menu,
Klik Analyze, General Linear Model, Univariate. Maka akan mucul
jendela sbb: Masukkan Ujian ke kotak Dependent Variable,
masukkan Gender dan Pendidikan ke kotak Fixed factor(s). (Kotak Random
factor (s) dan Covariate(s) tidak akan kita gunakan dalam Two Ways
Anova, kotak tersebut akan digunakan pada "Uji Ancova").
- Klik Plot, maka akan
muncul jendela seperti di bawah ini: Masukkan Gender ke kotak
Horizontal Axis dan Pendidikan ke kotak Separate
Lines.
- Klik Add, maka akan
tampak sbb:
- Klik Continue.
- Klik Post Hoc, maka
muncul jendela sbb: Masukkan Pendidikan ke kotak Post Hoc Test
for. Centang Tukey
- Klik Continue
- Klik Options, maka akan
muncul jendela sbb: Masukkan Gender, Pendidikan, dan Gender*Pendidikan
ke dalam kotak Display Means for. Pada Display centang Descriptive
statistics dan Homogentity test.
- Klik Continue
- Klik OK
- Lihat Hasil!
Dengan menggunakan data pada artikel sebelumnya tersebut,
maka kita lihat output di bawah ini:
Dari tabel di atas, kita bisa menilai rata-rata nilai ujian
berdasarkan gender dan pendidikan. sebagai contoh: nilai rata-rata ujian pria
dengan pendidikan SLTP sebesar 32,43 sedangkan nilai ujian wanita yang
berpendidikan SLTA sebesar 65,13 dan begitu seterusnya.
Di bawah ini adalah Tabel Levene's Test. Digunakan
untuk menilai homogenitas tiap variabel.
Di
atas menunjukkan nilai (Signifikansi) Sig. 0,527 di mana > 0,05 sehingga
bisa dikatakan varian antar group berbeda secara signifikan.
Tabel di bawah ini menunjukkan hasil dari uji Two Way
Anova:
Dari
tabel di atas, kita mendapatkan nilai-nilai penting yang bisa disimpulkan
sebagai berikut:
- Corrected
Model:
Pengaruh Semua Variabel independen (Gender, Pendidikan dan Interaksi
gender dengan pendidikan atau "Gender*Pendidikan") secara
bersama-sama terhadap variabel dependen (Nilai Ujian). Apabila
Signifikansi (Sig.) < 0,05 (Alfa) = Signifikan. Contoh di atas 0,000
berarti model valid.
- Intercept: Nilai perubahan variabel
dependen tanpa perlu dipengaruhi keberadaan variabel independen, artinya
tanpa ada pengaruh variabel independen, variabel dependen dapat berubah
nilainya. Apabila Signifikansi (Sig.) < 0,05 (Alfa) =
Signifikan. Contoh di atas 0,000 berarti intercept signifikan.
- Gender: Pengaruh gender terhadap
nilai ujian di dalam model. Apabila Signifikansi (Sig.) < 0,05
(Alfa)= Signifikan. Contoh di atas 0,005 berarti gender berpengaruh
signifikan.
- Pendidikan: Pengaruh pendidikan terhadap
nilai ujian di dalam model. Apabila Signifikansi (Sig.) <0,05
(Alfa)= Signifikan. Contoh di atas 0,000 berarti Pendidikan
berpengaruh signifikan.
- Gender*Pendidikan:
Pengaruh Gender*pendidikan terhadap nilai ujian di dalam model. Apabila
Signifikansi (Sig.) <0,05 (Alfa)= Signifikan. Contoh di atas 0,005
berarti gender*pendidikan berpengaruh signifikan.
- Error: Nilai Error model, semakin
kecil maka model semakin baik.
- R
Squared:
Nilai determinasi berganda semua variabel independen dengan dependen.
Contoh di atas 0,668 di mana mendekati 1, berarti korelasi kuat.
Dari
7 kesimpulan di atas, dalam uji Two Way Anova, poin 1, 3, 4 dan 5 adalah yang
terpenting (tanpa mengabaikan yang lain).
Tabel
di bawah ini adalah Tabel Tukey Post Hoc digunakan untuk menilai
kategori manakah dari variabel pendidikan yang memiliki perbedaan signifikan:
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Data adalah catatan atau
kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan empiris pada variabel peneletian.
Data dapat berupa angka, kata, atau dokumen yang
berfungsi untuk menjelaskan variabel penelitian sehingga memiliki makna yang
dapat dipahami.
Komparasi secara
sederhana bisa diartikan sebagai perbandingan yaitu
membandingkan persamaan maupun perbedaan tentang benda, tentang orang,
tentang prosedur kerja, tentang ide, kritik terhadap orang, kelompok,
terhadap suatu ide atau prosedur kerja
[1] Sofian Effendi, Tukiran. Metode
Penelitian Survei. (Jakarta: LP3ES) h. 250
[2] Moh. Kasiram. Metodologi
Penelitian. (Malang: UIN-Malang Press) h. 128
[3] ArwayanSyah,
Supardi, Abd. Aziz Hasibuan, Pengantar Statstik Pendidikan, Jakarta: Gaung
Persada Press, 2010
[5] Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan,
Jakarta: PT. Rineka Cipta h.219