PRODUKSI MASSAL: PENGERTIAN, TAHAPAN, MANFAAT, KEUNTUNGAN DAN
KEKURANGANNYA
Produsen
atau perusahaan yang akan menghasilkan banyak barang dalam waktu cepat
merupakan kegiatan produksi massal. Perusahaan atau produsen ini dalam tiap
harinya tentu memproduksi produk-produk akan didistribusikan hingga ke tangan
konsumen.
Misalnya
saja produksi pakaian, produk makanan ringan kemasan, minuman kemasan dan
sebagainya.
Produksi
dalam jumlah besar tersebut dilakukan secara berulang dengan jumlah banyak
untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan permintaan suatu produk.
Dengan
begitu produsen harus paham seperti apa produksi secara massal itu, apa saja
manfaatnya serta kelebihan dan kekurangan. Sehingga bisa mengantisipasi,
mengatur dan mengembangkan produk yang dihasilkan.
Pengertian
Produksi Massal
Sebuah
kegiatan yang dilakukan secara berulang dalam membuat suatu produk dalam jumlah
yang banyak merupakan produksi secara massal.
Produsen
akan melakukan kegiatan produksi ini secara terus menerus guna menjalankan
sistem produksi dan memenuhi kebutuhan pasar. Dan memfasilitasi kebutuhan
masyarakat akan suatu barang atau produk.
Fokus
dari produksi dalam jumlah banyak ini sebagai suatu cara untuk meningkatkan efisiensi
produsen dalam melakukan kegiatan produksi yang disesuaikan dengan standar
serta prosedur. Dan hal tersebut dilakukan guna menciptakan suatu barang secara
banyak dalam satu waktu.
Dalam
menjalankan proses produksi, sebuah perusahaan akan melakukannya terus menerus
dengan jumlah yang banyak. Dalam pengadaan barang atau produk selain memakai
jasa pekerja juga memakai kecanggihan teknologi. Misalnya sebuah perusahaan
yang menghasilkan produk permen, maka dibutuhkan bantuan mesin untuk
memperbanyak produk.
Dalam
kegiatan produksinya terukur dan terarah, yaitu dalam satu hari menghasilkan
jumlah yang sama dengan sistem dan standar yang sudah ditentukan. Seperti
memproduksi boneka, maka dalam satu hari bisa menghasilkan boneka dengan
sebelumnya dilakukan uji keamanan dan kelayakan untuk anak-anak.
Banyak
aturan yang dilakukan dalam menghasilkan produksi dalam jumlah banyak ini,
karena perusahaan tentu mengutamakan mutu dan kualitas suatu produk yang akan
dihasilkan. Dengan memahami pengertian tersebut maka selanjutnya perlu memahami
tahapan apa saja yang dilakukan dalam proses produksi massal.
Tahapan Dari
Produksi Massal
Setelah
memahami seperti apa produksi secara massal maka selanjutnya tahapan yang
dilakukan oleh produksi massal. Berikut ini ada dua tahapan yang dilakukan
dalam produksi secara massal.
Dokumentasi Persyaratan Produk
Manajer
Produk bertanggung jawab untuk memimpin dan membuat dokumen ini, tetapi mereka
harus meminta masukan dan persetujuan akhir dari semua pemimpin tim lainnya:
Teknik, Penjualan, QA, Eksekutif, dan Pemasaran.
Setelah
revisi dokumentasi persyaratan produk disetujui oleh semua pimpinan tim ini,
hal itu menjadi landasan Anda dan semua keputusan produk selanjutnya harus
sesuai dengan apa yang tertulis di dokumentasi ini.
Anda
juga dapat meratifikasi dan membuat revisi berikutnya saat informasi baru
tersedia yang memengaruhi keputusan Anda sebelumnya, tetapi setiap revisi baru
harus ditinjau dan disetujui oleh pimpinan tim, juga.
Dokumentasi
persyaratan produk atau yang biasa dikenal dengan PRD (Product
Requirements Documentation) biasanya terkait dengan:
- Daftar lengkap fitur yang akan disertakan
dalam produk
- Metrik kinerja spesifik yang harus
dipenuhi setiap fitur
- Perkiraan volume produksi
- Biaya target
- Targetkan jadwal rilis produk
- Roadmap produk
Validasi dan Pengujian Teknik
Berikutnya
adalah bagian yang menyenangkan, yang lebih dikenal sebagai validasi dan
pengujian teknik atau EVT (Engineering Validation and Testing).
Dalam
tahap ini, tim teknik menggunakan cara apa pun yang diperlukan untuk
mengimplementasikan setiap fitur yang diuraikan dalam dokumentasi persyaratan
produk.
Tujuan
dari tahap ini adalah untuk membuktikan bahwa adalah mungkin secara manusiawi,
tanpa menentang hukum fisika, untuk merancang dan membangun sebuah instance dari
produk yang memenuhi persyaratan fungsional dalam PRD.
Namun
perlu diingat bahwa komponen yang dipilih dan proses yang digunakan untuk
merakitnya tidak harus sama dengan yang akan digunakan di versi final produk.
Selotip dan lem panas boleh digunakan pada tahap ini, selama memungkinkan Anda
membuat sesuatu yang berfungsi secara fungsional dan melewati metrik
spesifikasi Anda.
Tujuan
utama dari Validasi dan Pengujian Teknik adalah untuk mengidentifikasi setiap
dan semua risiko dari persyaratan yang diuraikan dalam PRD dan menemukan cara
untuk menghilangkan atau menguranginya secara signifikan.
Ini
mungkin memerlukan beberapa iterasi dan jutaan dolar dalam penelitian dan
pengembangan, tetapi sebuah produk tidak akan meninggalkan tahap EVT sampai
semua persyaratan fungsional dan metrik kinerja telah dipenuhi.
Validasi dan Pengujian Desain
Pada
tahap validasi dan pengujian desain atau DVT (Design Validation and Testing),
tujuannya adalah untuk terus bekerja menuju tampilan dan nuansa akhir produk.
Ini
adalah saat Anda mulai memilih bahan dan desain mekanis yang memenuhi
persyaratan bentuk akhir, kesesuaian, dan estetika yang diuraikan dalam PRD.
Bahan
dan komponen yang dipilih dalam revisi ini merupakan bahan yang dipakai pada
versi produksi akhir. Jika memungkinkan, contoh produk Anda yang dibuat dalam
tahap DVT dapat ditampilkan kepada calon pelanggan untuk mulai meminta umpan
balik dan menguji kesesuaian pasar produk.
Ini
sebenarnya adalah poin berharga untuk dilakukan pada tahap ini sebelum Anda
mulai menginvestasikan dana modal yang besar untuk bahan, peralatan, dan proses
yang diperlukan untuk memulai pembuatan.
Sebuah
produk dapat keluar dari tahap DVT setelah ada persetujuan yang dibuat dan
memenuhi semua persyaratan fungsional dan estetika di PRD saat menggunakan
desain dan komponen kandidat untuk produksi akhir.
Versi
ini sebenarnya mungkin sangat dekat dengan implementasi produk akhir Anda dan
tidak dapat dibedakan oleh mata yang tidak terlatih, tetapi mungkin dibuat
dengan proses produksi dan perakitan dengan volume lebih rendah.
Validasi dan Pengujian
Produksi
Sekarang
saatnya melepaskan kendali dan terlibat dalam percakapan serius dengan pemasok
dan produsen Anda. Ini adalah tahap validasi dan pengujian produksi atau
PVT (Production Validation and Testing) atau
pre-produksi di mana Anda memastikan bahwa produk DVT Anda sebenarnya dapat
diproduksi dengan volume dan biaya target yang tercantum dalam PRD.
Karena
lebih sering daripada tidak Anda akan melakukan outsourcing pembuatan dan perakitan
produk Anda yang sebenarnya, Anda harus terlibat dengan pemasok ini untuk
meminta feedback dari desain Anda untuk memastikan Anda
dapat mencapai tujuan produksi.
Proses Produksi
Tahap
paling menakutkan namun paling menggembirakan adalah Proses produksi Massal
produk Anda. Tentu saja “Mass” adalah istilah relatif dan spesifik untuk produk
dan pasar Anda tentang seberapa besar ukuran industri Anda.
Namun,
ketika sebuah produk mencapai target produksi, itu berarti Anda memproduksi dan
menjual versi produk Anda yang siap untuk pelanggan dengan jumlah yang tepat.
Sekali
lagi, ini tergantung pada produk dan pasar Anda pada seberapa besar dan
seberapa sering setiap produksi dibuat, tetapi lebih sering daripada tidak,
sebuah produk diproduksi dalam beberapa batch dari waktu ke waktu dengan setiap
batch meningkat dalam ukuran volume.
Pada
tahap ini, sebagian besar tanggung jawab ada pada produsen untuk mendapatkan
suku cadang, merakit, dan mengujinya untuk memenuhi permintaan produksi Anda.
Namun, Anda tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan kualitas dan hasil
produksi tetap tinggi sementara biaya mulai menurun.
Anda
harus mendukung pabrikan seperlunya untuk mencapai tujuan ini. Ini mungkin
termasuk bekerja dengan tim pengadaan untuk membangun rantai pasokan yang kuat
untuk menjaga biaya dan waktu tunggu tetap rendah, atau bekerja dengan tim
manufaktur untuk terus mencari cara untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan
hasil, dan menurunkan biaya produksi.
Manfaat Dari
Produksi Secara Massal
Dengan adanya
produksi massal yang dilakukan oleh perusahaan dalam usaha pemenuhan kebutuhan
konsumen. Maka banyak manfaat yang didapatkan oleh perusahaan tersebut.
1.
Jalannya Proses Produksi Lebih Efektif dan Efisien
Dengan
terjadinya produksi secara massal dan bantuan mesin agar hasil produk lebih
banyak dan cepat. Tentu menghasilkan efektifitas dan efisiensi dari segi waktu
dan biaya produksi. Selain itu karena menggunakan mesin maka meminimalisir SDM
yang terlibat sehingga bisa memangkas biaya finansial untuk SDM. Namun harus
mengutamakan biaya perawatan mesin untuk proses produksi.
2.
Jumlah Produk Yang Dihasilkan
Dengan
penggunaan mesin-mesin produksi maka tingkat kecepatan menghasilkan ribuan unit
produk tentu lebih banyak. Sehingga dalam satu hari bisa menghasilkan jumlah
produk sesuai target pasar. Sehingga akan memenuhi kebutuhan dari pemesanan
dari konsumen yang berlangganan produk tersebut.
3.
Hanya Membutuhkan SDM Yang Sedikit
Pada
dasarnya dalam produksi secara massal ini sangat ditentukan oleh mesin-mesin yang
bekerja secara terus menerus. Maka sumber daya manusia hanya sedikit saja yang
dibutuhkan. Karena sudah diambil alih oleh mesin-mesin produksi, sehingga SDM
hanya dibutuhkan pada bagian pengawasan, dan bagian tertentu saja.
4.
Proses Pengawasan Produksi Lebih Longgar
Saat proses produksi berjalan
menggunakan mesin-mesin produksi maka pekerja hanya mengawasi secara fleksibel
saja. Yaitu dengan memastikan proses yang dilakukan mesin berjalan lancar. Di
Bagian pengepakan barang misalnya, baru dibutuhkan SDM dan perlu pengawasan.
Sehingga pengawasan produksi secara keseluruhan terlihat lebih longgar di
bagian mesin-mesin produksi.
5.
Meminimalisir Kesalahan Produksi
Jika mesin yang digunakan
dalam proses produksi berjalan sempurna. Maka kesalahan produksi bisa diminimalisir
karena mesin yang ada sudah disetting dengan sistem. Sehingga tinggal
dibutuhkan perawatan dan pengawasan dalam proses produksi saat mesin sedang
beroperasi.
Kelebihan
Produksi Massal
Saat
melihat produk di pasaran terlihat laris atau diminati banyak orang. Maka akan
berpengaruh pada peningkatan produksi untuk menghasilkan barang tersebut. Maka
dari itu, dilakukan produksi secara massal, inilah beberapa kelebihannya.
1.
Produktifitas Perusahaan Meningkat
Pada kenyataannya dengan
adanya produksi secara massal yang dilakukan maka meningkatkan produktivitas
suatu perusahaan. Efeknya, perusahaan mampu memberikan pelayanan produk yang
banyak di pasar dan memenuhi permintaan konsumen dalam jumlah besar.
2.
Biaya Produksi Menurun
Biaya produksi dipengaruhi
oleh biaya variabel atau disebut juga variable cost dan biaya Tetap atau
disebut juga fix cost. Melihat pengaruh dari kedua hal tersebut maka bisa
dilakukan pengurangan dengan adanya produksi secara massal.
3.
Efisiensi Waktu
Dalam produksi secara massal
tentu membutuhkan mesin produksi untuk memperlancar produktivitas. Dengan
penggunaan mesin, pada satu waktu bisa menghasilkan produk puluhan ribu dalam
waktu hanya beberapa jam saja. Tentunya hal tersebut menjadi lebih efisien
serta mampu meningkatkan daya persaingan antar perusahaan dalam pemenuhan
kebutuhan masyarakat lebih cepat.
Kekurangan
Produksi Massal
Selain
adanya kelebihan, maka pada produksi secara massal ada kekurangan yang
didapatkan oleh perusahaan. Inilah beberapa kekurangan dari produksi secara
massal yang ada.
Dibutuhkan
Modal Yang Besar
Untuk
melakukan produksi secara massal maka akan dibutuhkan mesin-mesin yang
memperlancar produksi. Dalam mewujudkan hal tersebut tentu dibutuhkan modal
yang besar untuk mesin produksi hingga perawatan yang dilakukan. Dibutuhkan
biaya yang banyak, sehingga proses produksi secara massal ini tentunya
dilakukan oleh perusahaan yang mempunyai modal besar.