BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemasaran
merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para
pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup (perusahaan),
untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian
bisnis bergantung kepada keahlian dibidang pemasaran, produksi, keuangan,
maupun bidang pendukung lain. Selain itu, bergantung pula pada kemampuan untuk
mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar kegiatan usaha dapat berjalan
lancar.
Pada
dasarnya tujuan dalam mendirikan usaha adalah mencari laba semaksimal
mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat
dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan
dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas
yang diharapkan, akan mampu menhadapi tantangan dari para pesaing terutama
dalam bidang pemasaran. Oleh karena itu, untuk menarik konsumen melakukan
pembelian, maka harus mampu menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat
sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu “riset” dan “analisa pasar”, keputusan
tentang produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi (marketing mix).
Pada waktu sebelumnya, Badan Pengawasan
Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan pertemuan dengan Komite Masyarakat Anti
Bahan Pengawet (Kombet) untuk membahas mengenai minuman yang diduga mengandung
bahan minuman yang memiliki komposisi yang tidak sesuai dengan bahan yang telah
didaftarkan ke BPOM itu sendiri dan dianggap berbahaya bagi kesehatan
masyarakat jika dikonsumsi secara terus menerus. Menurut pihak Kombet beberapa
jenis minuman telah melanggar ketentuan pelabelan serta pencantuman kandungan
bahan pengawet Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat. Oleh karena itu untuk
menindaklanjuti hal ini, pihak BPOM mengadakan uji tes akan bahan kandungan
dalam produk minuman. Uji tes telah dilakukan pada sembilan jenis minuman dari
bebrapa kategori seperti minuman isotonik (pengganti cairan tubuh), jus,
teh/kopi, dan tasted beverage berpengawet. Produk minuman yang dimaksud adalah
Mizone, Zporto, Mogu-mogu, Jungle Jus, Zestea, Boyzone, Zegar Isotonik, Kopi
Kap, dan Jolly Cool. Dari sembilan produk di atas, hanya lima produk yang akan
dilakukan penarikan dari pasar, penggantian label, atau pemusnahan. Kelima
produk itu adalah Mizone, Zporto, Mogu-mogu, Jungle Jus dan Zestea
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memberikan
pemahaman tentang produk Mizone yaitu minuman isotonic yang harganya terjangkau
C. Metode Penulisan
Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dari jurnal
dan tulisan imiah terkait, serta dari companny profile perusahaan
D. Manfaat Penulisan
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan
tentang produk mizone
BAB II
PEMBAHASAN
A.
SEJARAH PERKEMBANGAN
Mizone yang diproduksi oleh Danone
Aqua merupakan kategori minuman isotonik bernutrisi. Diluncurkan pertama kali
pada 27 September 2005 di Surabaya dengan rasa orange lime yang menyegarkan,
rasa passion fruit yang memanjakan selera, dan pada Juni 2008 meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang
sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu : Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk
membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi, Vitamin C, sebagai antioksidan
untuk menjaga kahidupan sel dalam tubuh, dan elektrolit untuk menggantikan
mineral yang hilang akibat pengeluaran keringat. Bahan dasar Mizone menggunakan
air mineral Aqua dan sari buah alami melalui proses kristalisasi. Mizone
sendiri merupakan produk yang sudah terkenal di Australia, New Zealand, dan
Cina
B.
Produk
Mizone yang diproduksi oleh PT. Aqua Golden Mississippi
merupakan kategori minuman isotonic bernutrisi. Produk ini pertama kali
diluncurkan di pasaran pada 27 September 2005 di Surabaya dengan rasa orange
lime yang menyegarkan, rasa passion fruit yang memanjakan selera, dan pada Juni
2008 meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional.
Mengandung Hydromaxx yaitu : Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk membantu
metabolisme karbohidrat menjadi energi, Vitamin C, sebagai antioksidan untuk
menjaga kahidupan sel dalam tubuh, dan elektrolit untuk menggantikan mineral
yang hilang akibat pengeluaran keringat. Bahan dasar Mizone menggunakan air
mineral Aqua dan sari buah alami melalui proses kristalisasi. Mizone sendiri
merupakan produk yang sudah terkenal di Australia, New Zealand, dan Cina.
Pada November 2006 Mizone dilanda krisis karena dalam
kemasannya tidak mencantumkan salah satu bahan pengawet yang digunakan yaitu
natrium benzoate. BPOM memberikan batas waktu hingga Desember 2006 supaya
Mizone ditarik dari pasaran dan diperbaiki label pada kemasannya. Pada saat
itu, Mizone sudah beredar di 30 depo, 50 distributor dan 1 juta outlet di
seluruh Indonesia. Sekarang Mizone telah mengembangkan beberapa varians rasa
diantaranya, Inspiring Lychee Lemon, Passionate Passion Fruit, Liven Up Orange
Lime, Dazzling Apple Guava, Ur Flava Mangga Kweni, Coolin’ Blewah (Special for
Ramadan).
C.
Harga (price)
Harga
Mizone yaitu sekitar Rp 3.000,- hingga Rp 3.500,- per botol dengan volume 500
ml. Harga tersebut sudah merupakan harga yang ekonomis dan kompetitif jika
dibandingkan dengan minuman isotonik dalam kemasan kaleng yang yang harganya
sekitar Rp 3.300 untuk isi 330 ml. Sehingga hal itu membuat Mizone mampu
membidik kebutuhan konsumen di semua kalangan, khususnya usia 18-35 tahun yang
dalam kehidupannya penuh dengan aktivitas
D.
Tempat (Place)
Distribus Mizone berorientasi nasional, hal itu tidak
terlepas dari jalus distribusi yang digunakan yaitu menggunakan jalur
distribusi Aqua yang sangat luas yang tersebar dengan merata di seluruh pelosok
nasional sehingga mampu menjangkau berbagai kalangan. Survei yang dilakukan
lembaga riset Qasa Consulting menunjukkan bahwa availibility Mizone di pasar
tradisional sangat tinggi, jauh meninggalkan kompetitorny sehingga Mizone dapat
dengan mudah ditemukan di warung-warung, toko, supermarket, dan pasar
tradisional.
E.
Promosi (Promotion)
·
Target pasar yang dituju Mizone adalah semua kalangan umur,
namun penekanannya lebih ditujukan pada konsumen dengan segmen pasar usia 18-35
tahun dengan aktivitas yang dinamis. Akibat krisis yang melanda Mizone pada
2006, yang pada saat itu Mizone sudah beredar di 30 depo, 50 distributor dan 1
juta outlet di seluruh Indonesia, penjualan turun drastis sedikitnya Rp 35
miliar perhari. Untuk mengembalikan kepercayaan konsumen, Mizone melakukan
edukasi kepada konsumen melalui promosi baik below the line maupun above the
line. Belanja iklan Mizone sepanjang 2006 paling besar dibandingkan
kompetitornya, yaitu sebesar 46,1 milyar. Pada Agustus 2006, Mizone mengadakan
sampling road show di beberapa kota besar pada pusat keramaian. Mizone memasuki
sekolah dengan membuat iklan dan pembuatan logo Mizone pada lapangan olahraga
(lapangan basket) serta di white board SMA ternama di beberapa kota besar.
Dengan tage line “Be 100%” Mizone mampu membangkitkan awareness masyarakat baik
melalui iklan di TV, media cetak, outdoor advertising, sampling, consumer
promotion, dan event marketing seperti Mizone City Project. Mizone mampu
mempositioningkan produknya sebagai “everyday restoration drink” yang bagus
dikonsumsi untuk mengembalikan semangat dan stamina tubuh menjadi OK lagi.
Strategi yang dilakukan Mizone dapat dikatakan berhasil sehingga pada tahun
yang sama dapat mengembalikan image produk pada jalur yang sesuai dan kembali
kompetitif lagi..
F.
Orang
Pelayanan sangat penting bagi suatu perusahaan kepada
konsumennya sehingga mizone juga
memberikan pelayanan yang baik bagi konsumennya di seluruh Indonesia. Melalui
distributor mizone di seluruh Indonesia ini mizone bisa memberikan pelayanan
yang maksimal kepada pelanggannya.
G.
Proses (Process)
1. Penyiapan
bahan bak
Bahan baku yang digunakan untuk
pembuatan adalah air, gula, asam sitrat, sodium sitrat, sodium chloride,
potassium chloride, kalsium laktat, magnesium karbonat dan perisa jeruk yang
dirahasiakan. Air
yang digunakan untuk pembuatan diambil dari mata air. Air tersebut dipompa dari
sumber mata air dan dialirkan melalui pipa-pipa di bawah tanah menuju tangki
penyimpanan air. Bahan baku lainnya berupa mineral-mineral yang merupakan
komponen cairan tubuh serta flavor. Bahan-bahan tersebut disimpan di tempat
penyimpanan bahan baku (storage).
2. Pengolahan
Air Sebagai Bahan Baku dengan Demineralisasi
Air yang berasal dari sumber
air telah melewati sistem water treatment.
Demineralisasi adalah sebuah proses penghilangan kadar garam dan mineral dalam
air melalui proses pertukaran ion (ion exchange process)
dengan menggunakan media resin/softener anion
dan kation. Proses ini mampu menghasilkan air dengan tingkat kemurnian yang
sangat tinggi (ultrapure water) dengan jumlah kandungan
kandungan ionik dan anioniknya mendekati angka nol sehingga mencapai batas yang
hampir tidak dapat dideteksi lagi.
3. Air
yang berasal dari mata air Gunung Salak masih mengandung mineral atau ion-ion
yang tidak diinginkan, misalnya Cl, SO4, SiO2, atau zat-zat
terlarut lainnya. Oleh karena itu, sebelum diolah lebih lanjut, air harus
melalui proses demineralisasi. Demineralisasi tersebut dilakukan secara reverse
osmosis.
4. Proses
demineralisasi air menjadi air bahan baku pembuatan minuman isotonik dalam
sistem reverse osmosis terdiri dari beberapa tahap. Berikut ini adalah tahap –
tahap water treatment dengan reverse osmosis system:
Tahap
pertama Sedimen Filter
Menyaring
partikel yang berukuran besar (lebih dari 5 mikron) seperti kotoran, lumpur,
pasir, debu, karat, bahan mikro, kapur, rambut dan kotoran fisik lainnya. Masa
penggantian: 3-6 bulan sekali tergantung kondisi air baku
Tahap kedua GAC Carbon Actived
Menyerap bau, warna, rasa tak sedap, bahan kimia organik dan klorin.
Tahap ketiga CTO Carbon Block
Memiliki 2 fungsi sebagai Sedimen 10 mikron dan karbon aktif yang menyerap
bau, warna, rasa tak sedap, bahan kimia organik dan klorin dalam tahap lanjutan
Tahap keempat Reverse Osmosis Membrane
Pada tahap ini, seluruh bahan pencemar air seperti virus, kuman, bakteri,
kimia, fisik, biologi dan logam berat berbahaya dibuang. Ukuran kerapatan
membrane reverse osmosis adalah 0,0001 mikron (satu helai rambut dibagi 500.000
bagian). Membrane reverse osmosis ini berfungsi sebagai ginjal ke tiga manusia,
sehingga menghasilkan air murni (H2O) dan meringankan kerja ginjal karena bahan
pencemar sudah terbuang.
Tahap keenam Post Carbon (Carbon Filter)
Mengembalikan kualitas alami
air seperti rasa, menghilangkan bau tak sedap sehingga menghasilkan air dengan
rasa alami
Satu proses terpenting dari sistem reverse osmosis adalah pemakaian membran
semipermeabel yaitu pada penyaringan air tahap keempat. Dengan ukuran yang
sangat kecil yaitu 0,0001 mikron (satu helai rambut dibagi 500.000 bagian),
hanya air murni dan sehat saja yang dapat menembus membran RO tersebut. Jika
air tidak mampu menembus, maka air tersebut akan terbuang pada saluran khusus.
Mixing
Setelah melewati proses demineralisasi, air dialirkan ke dalam tangki
pencampuran. Bahan baku lain, yaitu gula, asam sitrat, sodium sitrat, sodium
klorida, potasium klorida, kalsium laktat, jeruk juga dimasukkan ke dalam
tangki pencampuran. Bahan-bahan tersebut berupa materi solid. Di dalam tangki
pencampuran, semua bahan baku mengalami proses pencampuran atau mixing. Semua
bahan dilarutkan ke dalam air dan diaduk hingga tercampur sempurna.
Bahan-bahan padat yang dilarutkan ke dalam air merupakan komponen cairan tubuh
manusia. Pencampuran bahan-bahan tersebut menggunakan homogenizer. Dengan
menggunakan homogenizer, hasil mixing menjadi homogen.
Pasteurisasi
Proses
pasteurisasi merupakan proses pemanasan dengan suhu yang relatif cukup rendah
(di bawah 1000C) dengan tujuan untuk menginaktifasi enzim dan membunuh mikroba
pembusuk. Pemilihan proses ini didasarkan pada sifat produk yang relatif asam
sehingga mikroba menjadi lebih sensitif terhadap panas. Selain itu, penggunaan
panas yang tidak terlalu tinggi juga dapat mengurangi resiko rusaknya beberapa
zat gizi seperti vitamin C.
Proses pasteurisasi sedikit
memperpanjang umur simpan produk pangan dengan cara membunuh semua
mikroorganisme patogen (penyebab penyakit) dan sebagian besar mikroorganisme
pembusuk, melalui proses pemanasan. Karena tidak semua mikroorganisme pembusuk
mati oleh proses pasteurisasi, maka untuk memperpanjang umur simpannya produk
yang telah dipasteurisasi biasanya disimpan di refrigerasi (suhu rendah).
Proses pasteurisasi dapat dilakukan
dengan beberapa cara, dengan cara tidak kontinyu (batch)
dan kontinyu. Pasteurisasi pada produk dilakukan secara kontinyu. Pasteurisasi
kontinyu dilakukan dengan menggunakan pelat pemindah panas (plate
heat exchanger). Proses berlangsung tanpa terputus. Air isotonik yang telah
dipasteurisasi langsung dibawa ke tahap pengisian ke dalam kemasan secara hot
filling.
Cara kontinyu menggunakan suhu yang lebih tinggi dengan waktu proses yang lebih
singkat dibandingkan metode batch.
Filling
Pengisian produk ke dalam kemasan dilakukan dengan cara hot
filling. Hot
fillingmerupakan
proses yang hanya efektif untuk produk dengan pH di bawah 4.5 atau disebut juga acid
food.
Biasanya, pengisian secara hot filling dilakukan untuk pengisian pada kemasan
gelas, plastik, dan karton. Minuman isotonic
sendiri dikemas dalam botol PET.
H.
Bukti Fisik
Mizone semakin gencar dengan memberi edukasi konsumen melalui media TV, koran,
maupun sponsorship. Sehingga tahun 2006 Mizone membelanjakan 64,1 M (terbesar
dibandingkan produk minuman isotonik lainnya saat itu) untuk kampanye produknya
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Minuman
isotonik adalah minuman yang dibuat dan diformulasikan sehingga komposisinya
hampir mendekati komposisi cairan dalam tubuh manusia. Terkadang, minuman
isotonik juga disebut minuman penjaga stamina atau minuman penambah dan
mengembalikan tenaga karena tersusun oleh berbagai keluarga gula (glukosa dan
sukrosa) serta berbagai bahan mineral di dalamnya (Kalium Monophospat, Na
Chlorida, Na Sitrat, dan Kalium Chlorida).
Cairan
isotonik ini adalah cairan yang memiliki tekanan osmosis yang sama dengan
cairan yang berada dalam sel manusia. Mineral dalam minuman isotonik berfungsi
untuk menyeimbangkan tekanan osmosis di dalam sel tubuh sehingga dapat lebih
cepat menghilangkan rasa haus.