Selamat Datang

Senin, 04 Januari 2021

MARKETING MIX / BAURAN PEMASARAN “PRODUK MIZONE”

 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidup (perusahaan), untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian bisnis bergantung kepada keahlian dibidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang pendukung lain. Selain itu, bergantung pula pada kemampuan untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar kegiatan usaha dapat berjalan lancar.

Pada dasarnya tujuan dalam  mendirikan usaha adalah mencari laba semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan dalam memasarkan produknya. Perusahaan dapat menjual produknya dengan harga yang menguntungkan pada tingkat kualitas yang diharapkan, akan mampu menhadapi tantangan dari para pesaing terutama dalam bidang pemasaran. Oleh karena itu, untuk menarik konsumen melakukan pembelian, maka harus mampu menerapkan suatu strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan kondisi pasar yang dihadapi. Keberhasilan strategi pemasaran dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu “riset” dan “analisa pasar”, keputusan tentang produk, penetapan harga, promosi, dan distribusi (marketing mix).

Pada waktu sebelumnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengadakan pertemuan dengan Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet) untuk membahas mengenai minuman yang diduga mengandung bahan minuman yang memiliki komposisi yang tidak sesuai dengan bahan yang telah didaftarkan ke BPOM itu sendiri dan dianggap berbahaya bagi kesehatan masyarakat jika dikonsumsi secara terus menerus. Menurut pihak Kombet beberapa jenis minuman telah melanggar ketentuan pelabelan serta pencantuman kandungan bahan pengawet Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat. Oleh karena itu untuk menindaklanjuti hal ini, pihak BPOM mengadakan uji tes akan bahan kandungan dalam produk minuman. Uji tes telah dilakukan pada sembilan jenis minuman dari bebrapa kategori seperti minuman isotonik (pengganti cairan tubuh), jus, teh/kopi, dan tasted beverage berpengawet. Produk minuman yang dimaksud adalah Mizone, Zporto, Mogu-mogu, Jungle Jus, Zestea, Boyzone, Zegar Isotonik, Kopi Kap, dan Jolly Cool. Dari sembilan produk di atas, hanya lima produk yang akan dilakukan penarikan dari pasar, penggantian label, atau pemusnahan. Kelima produk itu adalah Mizone, Zporto, Mogu-mogu, Jungle Jus dan Zestea

 

 

B.     Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang produk Mizone yaitu minuman isotonic yang harganya terjangkau

 

C.    Metode Penulisan

Metode yang digunakan adalah pengumpulan data dari jurnal dan tulisan imiah terkait, serta dari companny profile perusahaan

 

D.    Manfaat Penulisan

Penulis berharap makalah ini dapat memberikan pengetahuan tentang produk mizone

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      SEJARAH PERKEMBANGAN

Mizone yang diproduksi oleh Danone Aqua merupakan kategori minuman isotonik bernutrisi. Diluncurkan pertama kali pada 27 September 2005 di Surabaya dengan rasa orange lime yang menyegarkan, rasa passion fruit yang memanjakan selera, dan pada Juni 2008 meluncurkan  varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu : Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi, Vitamin C, sebagai antioksidan untuk menjaga kahidupan sel dalam tubuh, dan elektrolit untuk menggantikan mineral yang hilang akibat pengeluaran keringat. Bahan dasar Mizone menggunakan air mineral Aqua dan sari buah alami melalui proses kristalisasi. Mizone sendiri merupakan produk yang sudah terkenal di Australia, New Zealand, dan Cina 

 

 

B.       Produk

Mizone yang diproduksi oleh PT. Aqua Golden Mississippi merupakan kategori minuman isotonic bernutrisi. Produk ini pertama kali diluncurkan di pasaran pada 27 September 2005 di Surabaya dengan rasa orange lime yang menyegarkan, rasa passion fruit yang memanjakan selera, dan pada Juni 2008 meluncurkan varian baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu : Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi, Vitamin C, sebagai antioksidan untuk menjaga kahidupan sel dalam tubuh, dan elektrolit untuk menggantikan mineral yang hilang akibat pengeluaran keringat. Bahan dasar Mizone menggunakan air mineral Aqua dan sari buah alami melalui proses kristalisasi. Mizone sendiri merupakan produk yang sudah terkenal di Australia, New Zealand, dan Cina.

Pada November 2006 Mizone dilanda krisis karena dalam kemasannya tidak mencantumkan salah satu bahan pengawet yang digunakan yaitu natrium benzoate. BPOM memberikan batas waktu hingga Desember 2006 supaya Mizone ditarik dari pasaran dan diperbaiki label pada kemasannya. Pada saat itu, Mizone sudah beredar di 30 depo, 50 distributor dan 1 juta outlet di seluruh Indonesia. Sekarang Mizone telah mengembangkan beberapa varians rasa diantaranya, Inspiring Lychee Lemon, Passionate Passion Fruit, Liven Up Orange Lime, Dazzling Apple Guava, Ur Flava Mangga Kweni, Coolin’ Blewah (Special for Ramadan).

C.      Harga (price)

Harga Mizone yaitu sekitar Rp 3.000,- hingga Rp 3.500,- per botol dengan volume 500 ml. Harga tersebut sudah merupakan harga yang ekonomis dan kompetitif jika dibandingkan dengan minuman isotonik dalam kemasan kaleng yang yang harganya sekitar Rp 3.300 untuk isi 330 ml. Sehingga hal itu membuat Mizone mampu membidik kebutuhan konsumen di semua kalangan, khususnya usia 18-35 tahun yang dalam kehidupannya penuh dengan aktivitas

 

D.      Tempat  (Place)

Distribus Mizone berorientasi nasional, hal itu tidak terlepas dari jalus distribusi yang digunakan yaitu menggunakan jalur distribusi Aqua yang sangat luas yang tersebar dengan merata di seluruh pelosok nasional sehingga mampu menjangkau berbagai kalangan. Survei yang dilakukan lembaga riset Qasa Consulting menunjukkan bahwa availibility Mizone di pasar tradisional sangat tinggi, jauh meninggalkan kompetitorny sehingga Mizone dapat dengan mudah ditemukan di warung-warung, toko, supermarket, dan pasar tradisional.

 

 

E.       Promosi (Promotion)

·         Target pasar yang dituju Mizone adalah semua kalangan umur, namun penekanannya lebih ditujukan pada konsumen dengan segmen pasar usia 18-35 tahun dengan aktivitas yang dinamis. Akibat krisis yang melanda Mizone pada 2006, yang pada saat itu Mizone sudah beredar di 30 depo, 50 distributor dan 1 juta outlet di seluruh Indonesia, penjualan turun drastis sedikitnya Rp 35 miliar perhari. Untuk mengembalikan kepercayaan konsumen, Mizone melakukan edukasi kepada konsumen melalui promosi baik below the line maupun above the line. Belanja iklan Mizone sepanjang 2006 paling besar dibandingkan kompetitornya, yaitu sebesar 46,1 milyar. Pada Agustus 2006, Mizone mengadakan sampling road show di beberapa kota besar pada pusat keramaian. Mizone memasuki sekolah dengan membuat iklan dan pembuatan logo Mizone pada lapangan olahraga (lapangan basket) serta di white board SMA ternama di beberapa kota besar. Dengan tage line “Be 100%” Mizone mampu membangkitkan awareness masyarakat baik melalui iklan di TV, media cetak, outdoor advertising, sampling, consumer promotion, dan event marketing seperti Mizone City Project. Mizone mampu mempositioningkan produknya sebagai “everyday restoration drink” yang bagus dikonsumsi untuk mengembalikan semangat dan stamina tubuh menjadi OK lagi. Strategi yang dilakukan Mizone dapat dikatakan berhasil sehingga pada tahun yang sama dapat mengembalikan image produk pada jalur yang sesuai dan kembali kompetitif lagi..

 

F.       Orang

Pelayanan sangat penting bagi suatu perusahaan kepada konsumennya sehingga mizone  juga memberikan pelayanan yang baik bagi konsumennya di seluruh Indonesia. Melalui distributor mizone di seluruh Indonesia ini mizone bisa memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggannya.

 

G.      Proses  (Process)

1.      Penyiapan bahan bak

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan adalah air, gula, asam sitrat, sodium sitrat, sodium chloride, potassium chloride, kalsium laktat, magnesium karbonat dan perisa jeruk yang dirahasiakan. Air yang digunakan untuk pembuatan diambil dari mata air. Air tersebut dipompa dari sumber mata air dan dialirkan melalui pipa-pipa di bawah tanah menuju tangki penyimpanan air. Bahan baku lainnya berupa mineral-mineral yang merupakan komponen cairan tubuh serta flavor. Bahan-bahan tersebut disimpan di tempat penyimpanan bahan baku (storage).

2.      Pengolahan Air Sebagai Bahan Baku dengan Demineralisasi

Air yang berasal dari sumber air telah melewati sistem water treatment. Demineralisasi adalah sebuah proses penghilangan kadar garam dan mineral dalam air melalui proses pertukaran ion (ion exchange process) dengan menggunakan media resin/softener anion dan kation. Proses ini mampu menghasilkan air dengan tingkat kemurnian yang sangat tinggi (ultrapure water) dengan jumlah kandungan kandungan ionik dan anioniknya mendekati angka nol sehingga mencapai batas yang hampir tidak dapat dideteksi lagi.

3.      Air yang berasal dari mata air Gunung Salak masih mengandung mineral atau ion-ion yang tidak diinginkan, misalnya Cl, SO4, SiO2, atau zat-zat terlarut lainnya. Oleh karena itu, sebelum diolah lebih lanjut, air harus melalui proses demineralisasi. Demineralisasi tersebut dilakukan secara reverse osmosis.

4.      Proses demineralisasi air menjadi air bahan baku pembuatan minuman isotonik dalam sistem reverse osmosis terdiri dari beberapa tahap. Berikut ini adalah tahap – tahap water treatment dengan reverse osmosis system:

Tahap pertama Sedimen Filter
Menyaring partikel yang berukuran besar (lebih dari 5 mikron) seperti kotoran, lumpur, pasir, debu, karat, bahan mikro, kapur, rambut dan kotoran fisik lainnya. Masa penggantian: 3-6 bulan sekali tergantung kondisi air baku
Tahap kedua GAC Carbon Actived
Menyerap bau, warna, rasa tak sedap, bahan kimia organik dan klorin.
Tahap ketiga CTO Carbon Block
Memiliki 2 fungsi sebagai Sedimen 10 mikron dan karbon aktif yang menyerap bau, warna, rasa tak sedap, bahan kimia organik dan klorin dalam tahap lanjutan
Tahap keempat Reverse Osmosis Membrane
Pada tahap ini, seluruh bahan pencemar air seperti virus, kuman, bakteri, kimia, fisik, biologi dan logam berat berbahaya dibuang. Ukuran kerapatan membrane reverse osmosis adalah 0,0001 mikron (satu helai rambut dibagi 500.000 bagian). Membrane reverse osmosis ini berfungsi sebagai ginjal ke tiga manusia, sehingga menghasilkan air murni (H2O) dan meringankan kerja ginjal karena bahan pencemar sudah terbuang.
Tahap keenam Post Carbon (Carbon Filter)

Mengembalikan kualitas alami air seperti rasa, menghilangkan bau tak sedap sehingga menghasilkan air dengan rasa alami
Satu proses terpenting dari sistem reverse osmosis adalah pemakaian membran semipermeabel yaitu pada penyaringan air tahap keempat. Dengan ukuran yang sangat kecil yaitu 0,0001 mikron (satu helai rambut dibagi 500.000 bagian), hanya air murni dan sehat saja yang dapat menembus membran RO tersebut. Jika air tidak mampu menembus, maka air tersebut akan terbuang pada saluran khusus.
Mixing
Setelah melewati proses demineralisasi, air dialirkan ke dalam tangki pencampuran. Bahan baku lain, yaitu gula, asam sitrat, sodium sitrat, sodium klorida, potasium klorida, kalsium laktat, jeruk juga dimasukkan ke dalam tangki pencampuran. Bahan-bahan tersebut berupa materi solid. Di dalam tangki pencampuran, semua bahan baku mengalami proses pencampuran atau mixing. Semua bahan dilarutkan ke dalam air dan diaduk hingga tercampur sempurna.
Bahan-bahan padat yang dilarutkan ke dalam air merupakan komponen cairan tubuh manusia. Pencampuran bahan-bahan tersebut menggunakan homogenizer. Dengan menggunakan homogenizer, hasil mixing menjadi homogen.

Pasteurisasi
Proses pasteurisasi merupakan proses pemanasan dengan suhu yang relatif cukup rendah (di bawah 1000C) dengan tujuan untuk menginaktifasi enzim dan membunuh mikroba pembusuk. Pemilihan proses ini didasarkan pada sifat produk yang relatif asam sehingga mikroba menjadi lebih sensitif terhadap panas. Selain itu, penggunaan panas yang tidak terlalu tinggi juga dapat mengurangi resiko rusaknya beberapa zat gizi seperti vitamin C. 

Proses pasteurisasi sedikit memperpanjang umur simpan produk pangan dengan cara membunuh semua mikroorganisme patogen (penyebab penyakit) dan sebagian besar mikroorganisme pembusuk, melalui proses pemanasan. Karena tidak semua mikroorganisme pembusuk mati oleh proses pasteurisasi, maka untuk memperpanjang umur simpannya produk yang telah dipasteurisasi biasanya disimpan di refrigerasi (suhu rendah). 

Proses pasteurisasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, dengan cara tidak kontinyu (batch) dan kontinyu. Pasteurisasi pada produk dilakukan secara kontinyu. Pasteurisasi kontinyu dilakukan dengan menggunakan pelat pemindah panas (plate heat exchanger). Proses berlangsung tanpa terputus. Air isotonik yang telah dipasteurisasi langsung dibawa ke tahap pengisian ke dalam kemasan secara hot filling. Cara kontinyu menggunakan suhu yang lebih tinggi dengan waktu proses yang lebih singkat dibandingkan metode batch.
Filling
Pengisian produk ke dalam kemasan dilakukan dengan cara
 hot filling. Hot fillingmerupakan proses yang hanya efektif untuk produk dengan pH di bawah 4.5 atau disebut juga acid food. Biasanya, pengisian secara hot filling dilakukan untuk pengisian pada kemasan gelas, plastik, dan karton. Minuman isotonic sendiri dikemas dalam botol PET.

 

H.      Bukti Fisik

Mizone semakin gencar dengan memberi  edukasi konsumen melalui media TV, koran, maupun sponsorship. Sehingga tahun 2006 Mizone membelanjakan 64,1 M (terbesar dibandingkan produk minuman isotonik lainnya saat itu) untuk  kampanye produknya

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    KESIMPULAN

Minuman isotonik adalah minuman yang dibuat dan diformulasikan sehingga komposisinya hampir mendekati komposisi cairan dalam tubuh manusia. Terkadang, minuman isotonik juga disebut minuman penjaga stamina atau minuman penambah dan mengembalikan tenaga karena tersusun oleh berbagai keluarga gula (glukosa dan sukrosa) serta berbagai bahan mineral di dalamnya (Kalium Monophospat, Na Chlorida, Na Sitrat, dan Kalium Chlorida).

 

Cairan isotonik ini adalah cairan yang memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan yang berada dalam sel manusia. Mineral dalam minuman isotonik berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan osmosis di dalam sel tubuh sehingga dapat lebih cepat menghilangkan rasa haus.