PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI
ERA TEKNOLOGI INFORMASI
Seiring
berjalannya waktu,perkembangan teknologi dan informasi menjadi sebuah hal
yang tak bisa dipungkiri lagi. Kemajuan zaman menuntut manusia semakin terbiasa
dengan kecanggihan teknologi. Begitu pula dengan dunia pendidikan. Majunya
perkembangan teknologi dan informasi menuntut guru untuk mampu memanfaatkan
media pembelajaran yang berbasis teknologi dan kreatif serta inovatif.
Media
pembelajaran sendiri merupakan sebuah perantara tersampaikannya informasi dan
ilmu pengetahuan dari guru kepada anak didik dalam proses kegiatan
pembelajaran. Media pembelajaran yang baik tentunya mampu meningkatkan minat
belajar anak didik, sesuai dengan karakteristik anak didik, dan mudah
diaplikasikan. Akan tetapi pada kenyataannya, para guru di sekolah-sekolah
masih belum bisa memanfaatkan media pembelajaran dengan optimal.
Kurangnya minat
guru dalam memanfaatkan media pembelajaran di kelas setidaknya disebabkan oleh
dua faktor. Pertama, kurangnya pemahaman guru tersebut mengenai media
pembelajaran, sehingga sang guru hanya memanfaatkan media pembelajaran
konvensional seperti buku dan papan tulis. Akibatnya, guru kurang memperhatikan
bagaimana media pembelajaran dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar anak
didik. Faktor kedua, ketidakpedulian guru akan pentingnya media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Sang guru mungkin sudah memahami dan
menguasai pemanfaatan media pembelajaran, akan tetapi merasa bahwa media
pembelajaran bukanlah salah satu hal yang terpenting dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan
pengalaman pribadi penulis, rata-rata guru yang sudah memanfaatkan media
pembelajaran hanyalah guru-guru yang masih junior dan mengajar mata pelajaran
umum. Sedangkan guru-guru yang sudah senior dan mengajar mata pelajaran agama
rata-rata belum memanfaatkan media pembelajaran dengan optimal. Dampak dari
belum optimalnya media pembelajaran ini ialah rendahnya minat dan hasil belajar
anak didik.
Media
pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan efektif sudah menjadi salah satu
kebutuhan dalam proses belajar mengajar di era teknologi informasi ini.
Sehingga kurangnya minat guru dalam memanfaatkan media pembelajaran juga
menjadi sakah satu masalah yang harus dituntaskan sejak dini. Masalah ini
tentunya membawa dampak bagi minat belajar anak didik secara khusus dan majunya
pendidikan di Indonesia secara umum.
Setiap masalah
ada untuk dicari jalan keluarnya. Begitu pula dengan permasalahan ini. Sebagai
mahasiswa calon seorang guru, penulis mengantisipasinya dengan belajar secara
sungguh-sungguh semasa kuliah, termasuk mata kuliah Media Pembelajaran Fisika.
Adapun solusi secara luas yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan
pelatihan atau workshop kepada guru dan calon guru mengenai pentingnya
pemanfaatan media pembelajaran serta cara pemanfaatannya.
Akhir
kata, setelah diakukan segala usaha untuk mengatasi kurangnya minat guru dalam
memanfaatkan media pembelajaran, hasilnya tetap diserahkan kepada Allah swt.
Segala bentuk usaha apabila tidak melibatkan Allah di dalamnya akan menjadi
usaha yang sia-sia karena hilang keberkahannya. Oleh karena itu, apapun usaha
yang dilakukan, niatkanlah untuk mendapatkan keridhaan Allah swt, insya Allah
akan mendapat pahala dan keberkahan.
PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN VIRTUAL REALITY
Salah
satu media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi
adalah Virtual Reality atau
biasa disingkat VR. Media
pembelajaran VR ini dapat
kita buat sendiri dengan aplikasi millealab atau
bisa kita manfaatkan yang sudah ada, misalnya bisa kita akses di youtube dengan mencari bentuk
medianya VR 360.
Apa itu VR? Mari kita lihat beberapa
definisi tekait VR ini
sebagaimana dideskripsikan Riswan abidin (2016) dalam blognya:
Virtual Reality adalah teknologi yang dapat berinteraksi dengan suatu
lingkungan yang disimulasikan oleh komputer. Dalam teknisnya, Virtual Reality digunakan
untuk menggambarkan lingkungan tiga dimensi yang dihasilkan oleh komputer dan
dapat berinteraksi dengan seseorang.
Definisi lain dari Virtual Reality menurut linda
dalam blognya adalah teknologi yang mampu membangkitkan suasana 3D yang nyata,
sehingga membuat penggunanya merasa seperti berada di dunia nyata meskipun
simulasi yang ada di depannya adalah maya.
Dari kedua pengertian di atas
dapat disimpulkan bahwa Virtual
Reality adalah wadah dimana seseorang atau penggunanya
merasakan kehadiran riil dari objek yang diamatinya dan dapat berinteraksi
dengan objek tersebut yang sebenarnya hal tersebut tidak riil adanya.
Dengan memanfaatkan media Virtual Reality ini, tentu
akan membuat pembelajaran lebih menarik, inovatif, dan memberikan imajinasi
lebih bagi siswa dalam belajar. Tentu saja kombinasi-kombinasi kegiatan
lanjut dengan pemanfaatan media ini perlu disiapkan oleh guru.
Untuk pembuatan media VR ini, Anda dapat
menggunakan aplikasi Millealab untuk
pengolahan pembuatan medianya. Sedangkan untuk hasilnya dapat kita lihat di
telepon genggam dengan kemampuan giroskop yang dimilikinya. Untuk melihat hasil
tersebut menggunakan viewer berupa
kacamata 3 dimensi. Berikut contoh kacamata dimaksud dengan bahan kardus:
Pentingnya Pemanfaatan Teknologi
Informasi Di Sekolah Dasar Pada Abad 21
KORANBOGOR.co,,YOGYAKARTA-Perkembangan
teknologi informasi dari zaman ke zaman semakin berkembang dan mengalami
peningkatan, tidak terkecuali dalam bidang pendidikan. Pemanfaatan teknologi
informasi dalam pendidikan di sekolah dasar sangat diperlukan untuk berbagai
kepentingan termasuk dalam media pembelajaran.
Selain digunakan untuk media
pembelajaran, teknologi informasi juga dapat digunakan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan.
Dengan pemanfaatan yang baik
dapat mempermudah proses pembelajaran, membantu siswa dalam memahami materi
pelajaran, dapat menarik perhatian siswa dan dapat meningkatkan mutu pembelajaran.
Pemanfaatan teknologi dapat
digunakan guru dalam berkomunikasi dengan orang tua siswa. Selain sebagai alat
pembelajaran bagi siswa dan alat komunikasi, pemanfaatan teknologi informasi
juga berguna bagi guru dalam proses pengajaran.
Guru dapat menjadi contoh atau
roll model dalam penggunaan dan pemanfaatan teknologi secara baik dan cara
penggunaan yang benar.
Pemanfaan teknologi informasi
akan mempermudah guru dalam menyampaikan materi yang diajarkan, juga dapat
meningkatkan pembelajaran yang lebih efektif dan efisien.
Pemanfaatan teknologi akan
menjadikan inovasi bagi guru dalam belajar mengajar selain itu dapat tercipta
suasana yang lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Penggunaan media lcd proyektor
salah satu pemanfaatan teknologi dalam proses belajar, dengan adanya teknologi
guru akan lebih mudah dalam menyapaikan materi yang akan diajarkan.
Adanya teknologi mempermudah
siswa dalam mencari atau mengumpulkan informasi terkait dengan materi yang
diajarkan.
Pentingnya pemanfaatan
pembelajaran teknologi informasi di SD sebagai upaya untuk menghadapi
pendidikan pada abad 21.
Pada abad 21 ini terjadi
perkembangan teknologi yang semakin canggih, hal tersebut berpengaruh dalam
pendidikan sekolah dasar dimana pengetahuan dan pemanfaatan teknologi bagi
siswa sekolah dasar perlu diajarkan dan diterapkan untuk mengahadapi abad 21
ini.
Perkembangan teknologi abad 21
ini menjadikan teknologi semakin maju dan berkembang, dimana guru dapat
tergantikan oleh teknologi apabila guru tersebut tidak dapat mengatasi kemajuan
dan perubahan zaman.
Pembelajaran abad 21 ini
merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi guru dalam dunia pendidikan.
Terutama dalam penggunaan
teknologi, guru harus mampu menjadi contoh bagi siswa agar dapat memanfaatkan teknologi
sebaik mungkin dan dapat menggunakan teknologi dalam pembelajaran atau mencari
informasi yang berkaitan materi pelajaran.
Hal tersebut dikarenakan pada
abad 21 ini teknologi dapat tersedia dimana saja dan kapan saja. Guru maupun
orangtua harus mengawasi dan memantau siswa dalam menggunakan teknologi. Selain
itu guru dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat komunikasi pada orang tua
siswa dalam memantau kegiatan siswa selama dirumah.
Selain itu pada abad 21 ini guru
dituntut untuk terampil dalam menyampaikan materi yang diajarkan salah satunya
dengan mengguanakn teknologi sebagai media pembelajaran.
Sesuai dengan peratuan yang
ditetapkan oleh Permendikbud no 37 pasa 2A tahun 2018 tentang kompetensi inti
(KI) dan kompetensi dasar (KD) pada jenjang sekolah dasar berbunyi “Muatan
Informatika pada SD/MI digunakan sebagi alat pembelajaran dan dapat dipelajari
melalui ekstrakulikuler atau pada muatan lokal.
Hal tersebut untuk memenuhi
kebutuhan dasar peserta didik dalam mengembangkan kemampuan di era globalisasi
saat ini.
Perlu adanya penambahan pelajaran
muatan informatika pada kompetensi dasar pada jenjang sekolah dasar untuk
menyiapkan generasi muda menghadapi era digital pada abad 21 yang semakin
berkembang.
(Red/ Nailis Zulfatinni’amah dari
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
)