PERANAN BAKTERI YANG
MENGUNTUNGKAN
1.
Streptomyces griseus, berperan dalam
menghasilkan antibiotik streptomisin untuk melawan bakteri penyebab TBC.
2.
Clostritridum, berperan dalam pengurai atau dekomposer
senyawa organik dalam organisme yang sudah mati.
3.
Nitrosomonas, berperan dalam menyediakan nitrogen
organik yang penting bagi tumbuhan.
4.
Escherichia coli, berperan dalam
membusukkan makanan di dalam usus besar dan menghasilkan vitamin K.
5.
Lactobacillus
acidophilus, berperan untuk menambah nilai gizi dari susu. Bakteri ini biasa
ditambahkan dalam produk susu formula.
6.
Clostridium, azotobacter, azaosprillium, dan rhodospirillum,
berperan dalam mengikat nitrogen dari udara bebas yang bermanfaat bagi
tumbuhan.
7.
Lactobacillus bulgaricus, berperan untuk membuat
yoghurt.
8.
Cyanocobalamin, disebut juga bakteri probiotik, berperan dalam
menghasilkan vitamin B12 yang bermanfaat bagi tubuh manusia.
9.
Lactobacillus casei, berperan dalam
pembuatan keju.
10. Streptomyces
venezuela,
berperan dalam menghasilkan antibiotik kloramfenikol.
11. Anabaena, bersimbiosis dengan
tumbuhan paku air Azolla pinnata.
12. Bakteri selulolitik yang
terdapat di dalam perut hewan herbivora. Bakteri ini memiliki enzim pemecah
selulosa yang tidak dimiliki hewan tersebut. Sehingga bakteri ini berperan
membantu memecah sel tumbuhan yang akan dicerna
hewan tersebut.
13. Rhizobium, bersimbiosis dengan
tanaman kacang-kacangan yang berperan dalam mengikat nitrogen sehingga
menyuburkan tanah.
14. Acidophilus
bifidus,
berperan dalam menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh manusia dan mencegah
tumbuhnya jamur di dalam tubuh.
15. Bacillus
thuringiensis, berperan dalam menanggulangi hama seperti hama ulat kubis.
Sehingga bakteri ini dapat digunakan sebagai biosida.
16. Acetobacter
xylinum,
berperan dalam proses pembuatan nata de coco dari air kelapa.
17. Streptococcus
lactis dan S.
cremoris, berperan dalam pembuatan keju dan mentega
18. Bacillys
polymyxa,
berperan dalam menghasilkan antibiotik polimiksin.
19. Streptomyces
aureofaciens, berperan dalam menghasilkan antibiotik tetrasiklin untuk
mengobati infeksi saluran pencernaan, sifilis, infeksi kulit, dan infeksi
saluran kemih.
20. Acetobacter
sp., berperan dalam
pembuatan cuka.
21. Brefidibacterium
flavum,
berperan dalam produksi asam glutamat yang merupakan bahan baku penyedap rasa
masakan.
22. Lactobacillys
citrovorum,
berperan memberi aroma pada mentega dan keju.
23. Bacillus
brevis, berperan
menghasilkan antibiotik kerotrisin.
24. Azotobacter
chlorococcum, berperan menyuburkan tanah dengan mengikat nitrogen di udara.
25. Rhizobium
leguminosarum, berperan dalam menyimpan zat hara untuk tanaman.
Peranan Bakteri yang Merugikan
1.
Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC
(tuberkulosis).
2.
Xanthomonas oryzae, merupakan bakteri
penyerang pucuk batang tanaman padi.
3.
Salmonella typhosa, penyebab penyakit tifus.
4.
Neisseria gonorrchoeae, penyebab penyakit
gonore.
5.
Shigella dysenteriae, penyebab penyakit
disentri.
6.
Brucella abortus, penyebab brucllosis
pada sapi.
7.
Xanthomonas campestris, menyerang tanaman
kubis.
8.
Clostridium botulinum, menghasilkan racun
botulinin yang sering terdapat pada makanan kaleng.
9.
Diplococcuc pneumonia, penyebab penyakit
pneumonia.
10. Pseudomonas
solanacaerum, merupakan bakteri penyebab penyakit layu pada terong-terongan.
11. Treponema
perteneu,
merupakan bakteri penyebab penyakit patek (frambusia).
12. Bordetella
pertussis,
merupakan bakteri yang menyebabkan gejala batuk rejan pada manusia.
13. Neisseria
meningitidis, merupakan bakteri penyebab penyakit meningitis.
14. Streptococcus
agalactiae,
merupakan bakteri yang dapat menyebabkan masititis pada sapi.
15. Erwinia
amylovora,
merupakan bakteri penyebab penyakit bonyok pada buah-buahan.
MORFOLOGI
BAKTERI
Morfologi bakteri
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa
dilihat oleh mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu,
bulat, batang dan spiral.
a. Bakteri bentuk bulat
V
Bakteri berbentuk bulat dikenal sebagai basil. Kata basil berasal
dari bacillus yang berarti batang. Bentuk basil dapat pula
dibedakan atas:
1. Basil tunggal yaitu
bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal, misalnyaSalmonella typhi,
penyebab penyakit tipus.
2. Diplobasil yaitu bakteri
berbentuk batang yag bergandengan dua-dua.
3. Streptobasil yaitu
bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang membentuk rantai
misalnya Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks.
b. Bakteri bentuk bola
Bakteri berbentuk bola dikenal sebagai coccus, bakteri ini juga
dapat dibedakan atas:
1. Monokokus, yaitu bakteri
berbentuk bola tunggal, misalnya Neisseria gonorrhoeae,penyebab
penyakit kencing nanah.
2. Diplokokus, yaitu bakeri
berbentuk bola yang bergandengan dua-dua, misalnyaDiplococcus pneumonia penyebab
penyakit pneumonia atau radang paru-paru.
3. Sarkina, yaitu bakteri
berbentuk bola yang berkelompok empat-empat sehngga bentuknya mirip kubus.
4. Streptokokus, yaitu
bakteri bentuk bola yang berkelompok memanjang membentuk rantai.
5. Stafilokokus, yaitu
bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelopok sel tidak teratur
sehingga bentuknya mirip dompolan buah anggur.
c. Bakteri bentuk spiral
Ada tiga mcam bentuk spiral:
1. Spiral, yaitu golongan bakteri
yang bentuknya seperti spiral misalnya Spirillum.
2. Vibrio, ini dianggap
sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalnya Vibrio cholerapenyebab
penyakit kolera.
3. Spiroseta yaitu
golongan bakteri berbentuk spiral yang besifat lentur. Pada saat bergerak, tubuhnya
dapa memanjang dan mengerut.
Anatomi bakteri
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar
dinding sel terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat
membrane dalam (endomembran) dan organel bermembran seperti kloroplas dan
mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel
yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik,
sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora.
a. Flagela
Flagela terdapat salah satu ujung, pada kedua ujung atau pada
perukaan sel. Fungsinya untuk bergerak. Berdasar letak dan jumlahnya, tipe
flagella dapat dibedakan menjadi montrik, amfitrik, lofotrik, dan peritrik.
Flagela terbuat dari protein yang disebut flagelin. Flagella
berbetuk seperti pembuka sumbat botol. Fungsinya adalah untuk bergerak.
Flagella berputar seperti baling-baling untuk menggerakkan bakteri. Flagela
melekat pada membrane sel.
Dinding sel tersusun atas peptidoglikan yakni polisakarida yang
berikatan dengan protein. Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri memiliki
bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel adalah untuk melindungi sel.
Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang terkandung di
dalam dinding sel ini, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif dan
gram negatif. Jika bakteri diwarnai dengan tinta Cina kemudian timbul warna
pada dinding selnya, maka bakteri itu tergolong bakteri gram positif.
Sebaliknya, jika diberi warna dengan tinta Cina namun tidak menunjukkan
perubahan warna pada dinding selnya, maka bakteri itu digolongkan ke dalam
bakteri gram negatif. Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan di luar
membran plasma. Pada bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak di antara
membran plasma dan membran luar dan jumlahnya lebih sedikit. Umumnya bakteri
gram negatif lebih patogen.
Bakteri gram-positif dinding selnya terdiri atas 60-100 persen
peptodoglikan dan semua bakteri gram-positif memiliki polimer iurus asam
N-asetil muramat dan N-asetil glukosamin dinding sel beberapa bakteri gram
positif mengandung substansi asam teikoat yang dikaitkan pada asam
muramat dari lapisan peptidoglikan. Asam teikoat ini berwujud dalam dua bentuk
utama yaitu asam teikoat ribitoi dan asam teiokat gliserol fungsi dari asam
teiokat adalah mengatur pembelahan sel normal. Apabila diberi pewarna gram
menghasilkan warna ungu. Bakteri gram-negatif dinding sel gram
negatif mengandung 10-20 % peptidoglikan, diluar lapisan peptidoglikan ada
struktur membran yang tersusun dari protein fostolipida dan lipopolisakarida.
Apabila diberi pewarna gram
menghasilkan warna merah.
Di sebelah luar dinding sel terdapat kapsul. Tidak semua sel
bakteri memiliki kapsul. Hanya bakteri patogen yang berkapsul. Kapsul berfungsi
untuk mempertahankan diri dari antibodi yang dihasilkan selinang. Kapsul juga
berfungdi untuk melindungi sel dari kekeringan. Kapsul bakteri tersusun atas
persenyawaan antara protein dan glikogen yaitu glikoprotein.
c. Membrane sel
Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein, seperti
halnya membran sel organisme yang lain. Membrane sel bersifat semipermiable dan
berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar atau ke dalam sel.
Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membran sel kearah dalam
atau ke sitoplasma. Tonjolan membrane ini berguna untuk menyediakan energi atau
pabrik energi bakteri. Organ sel (organel) ini disebut mesosom. Selain itu
mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara
kedua sel anak pada proses pembelahan.
Khusus pada bakteri berfotosintesis, terdapat pelipatan membrane
sel kearah sitoplasma. Membrn yang berlipat-lipat tersebut berisi
klorofil,dikenal sebagai lembar fotosintetik (tilakoid). Lembar fotosintetik
berfungsi untuk fotosintesis contohnya pada bakteri ungu. Bakteri lain yang
tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian.
f. Sitoplasma
Sitoplasma adalah cairan yang berada di dalam sel (cytos =
sel, plasma= cairan). Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai
molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA, dan
enzim-enzim. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungya reaksi-reaksi
metabolism.
Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) atau
asam inti, merupakan materi genetic bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma.
Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak berujung pangkal. Bentuk demikian
dikenal sebagai DNA sirkuler. DNA tersusun atas dua utas polinukleotida
berpilin. DNA merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri, dan
merupakanzat pembawa sifat atau gen. DNA ini dikenal pula sebagai kromosom
bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam sitoplasma, melainkan terdapat
pada daerah tertentu yang disebut daerah inti. Materi genetik inilah yang
dikenal sebagai inti bakteri.
h. Plasmid
Selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki DNA
nonkromosom. DNA nokromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di luar DNA
kromosom. DNA nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid
sekitar 1/1000 kali DNA kromosom. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya
gen kebal antibiotik, gen patogen. Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu
melakukan replikasi dan membentuk kopi dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel
bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.
Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein
atau sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak
diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA. Di dalam sel
bakteri Escherichia coli terkandung 15.000 ribosom, atau
kira-kira ¼ masa sel bakteri tersebut. Ini menunjukkan bahwa ribosom memiliki
fungsi yang penting bagi bakteri.
Bakteri ada yang dapat membentuk endospora, pembentukan endospora
merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Endospora tahan terhadap panas sehingga tidak mati oleh proses memasak biasa.
Spora mati di atas suhu 120 C. jika kondisi telah membaik, endospora dapat tumbuh
menjadi bakteri seperti sedia kala.
Reproduksi bakteri
Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara
biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit.
Pembuahan seksual tidak dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi
genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa
ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual yang telah
diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.
Gambar anatomi dan morfologi bakteri
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH
BAKTERI
1. Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis
atau yang sering disingkat sebagai TB atau TBC merupakan penyakit menularyang sangat luas penyebarannya di
seluruh dunia. Terlebih lagi, TB dapat menular dengan mudah melalui sekresi batuk penderitanya yang menyebar di udara.
Penyakit yang
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini terbilang cukup ganas dan sulit
disembuhkan. Butuh waktu 6 bulan hingga 1 tahun untuk menjalankan terapi
pengobatan TB yang lengkap dan tanpa putus.
Gejala: Berat badan turun
drastis, batuk kronis, demam, kurang nafsu makan dan berbagai ciri-ciri
lainnya seperti berikut: Ciri-ciri tuberkulosis (TBC).
Penyebab: Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang
menyebar melalui sekresi batuk penderitanya. Bakteri ini akan menyebar di udara
dan terhirup ke paru-paru orang lain, ketika sistem imun orang tersebut lemah
maka ia akan terinfeksi dan menderita TBC.
2. Tipes
Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri yang menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Penyakit ini umumnya
menyerang anak-anak yang kurang dijaga kebersihan lingkungan dan makanannya.
Anak-anak juga lebih rentan karena belum sempurnanya sistem imun yang mereka
punya.
Gejala: Demam tinggi hingga 40ºC dan bertahan
beberapa hari,sakit perut, sembelit atau diare.
Lengkapnya baca: Ciri-ciri dan gejala penyakit tipes.
Pada anak-anak terdapat sedikit perbedaan seperti penjelasan berikut ini:Gejala tipes pada anak.
Penyebab: Penyakit tipes disebabkan oleh
bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui feses atau urin penderitanya. Makanan atau
minuman yang terkontaminasi bakteri dari feses atau urin inilah yang akan
memicu munculnya tipes.
3. Diare
Diare termasuk
penyakit yang sering di alami terutama pada anak-anak. Ditandai dengan sakit
perut dan feses atau tinja yang berbentuk encer serta BAB yang lebih sering.
Penyakit ini umumnya dapat diatasi dengan mudah menggunakan obat diare di apotik atau menggunakan bahan alami
seperti daun jambu biji. Namun perlu perhatian serius jika diare terjadi lebih
sering dan tidak reda dengan pemberian obat diare biasa.
Gejala: nyeri perut, feses lebih lunak atau encer dari
biasanya, lebih sering BAB, dehidrasi.
Penyebab: berbagai penyebab dapat memicu
munculnya diare dan yang cukup sering adalah akibat infeksi bakteri di
pencernaan. Masuknya berbagai jenis bakteri sepertiEscherichia coli, Campylobacter, Clostridum
difficile, Salmonella, dan Shigella yang kemudian menginfeksi, dapat
memicu diare.
4. Kolera
Kolera
merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri di saluran pencernaan
yang menyebabkan penderitanya mengalami diare dan dehidrasi parah. Penyakit ini
jika tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal terutama pada
anak-anak.
Gejala: diare secara tiba-tiba dan
sering, dehidrasi, mual danmuntah serta kram perut.
Penyebab: kolera disebabkan oleh infeksi
bakteri Vibrio cholerae yang
dapat memproduksi toksin CTX. Racun ini akan menyebabkan tubuh sulit menyerap
air, sehingga air lebih banyak dikeluarkan dalam bentuk diare. Makanan laun,
terutama kerang yang diambil di perairan yang terkontaminasi dan tidak dimasak
hingga matang kerap jadi penyebab penularan utama penyakit ini.
Baca juga
uraian lengkap tentang Kolera.
5. Disentri
Penyakit yang
menginfeksi usus dan menyebabkan diare yang disertai darah dan lendir ini dapat
terjadi pada anak-anak maupun dewasa.
Gejala: diare yang disertai darah, mual, muntah
dan kram perut.
Penyebab: disentri disebabkan oleh infeksi
bakteri Shigella pada saluran pencernaan. Terdapat beberapa jenis Shigella yang
dapat menyebabkan disentri, yang paling umum adalah jenis Shigella
sonnei, sementara jenis Shigella
dysenteriae menyebabkan
disentri yang paling parah. Kurangnya kebersihan menyebabkan bakteri ini dapat
mengontaminasi melalui makanan atau minuman.
6. Difteri
Penyakit
difteri menyerang selaput lendir pada tenggorokan dan hidung, terkadang juga
hingga kulit. Penyakit ini sangat menular dan jika tidak ditangani dengan tepat
dapat berakibat fatal bahkan mengancam jiwa.
Gejala: terbentuk lapisan abu-abu menutupi
tenggorokan dan amandel, sakit tenggorokandan suara serak, demam dan menggigil, pembengkakan kelenjar limfa, pilek yang awalnya cair kemudian jadi kental
dan berdarah.
Baca juga:
Kenali dengan benar ciri dan gejala difteri.
Penyebab: Difteri disebabkan oleh infeksi
bakteri Corynebacterium
diphtheriae yang terhirup melalui udara dari bersin atau batuk
penderitanya.
7. Pneumonia
Penyakit yang
menyerang paru-paru dan lebih dikenal sebagai penyakit paru-paru basah ini
menyebabkan terjadinya pembengkakan di kantong udara di ujung saluran paru-paru
(alveoli). Alveoli akan berisi cairan atau nanah yang akan menyebabkan batuk berdahakhingga kesulitan bernafas.
Gejala: batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, hijau atau tercampur darah, nafas pendek, rasa sakit saat menarik nafas dan
demam.
Penyebab: infeksi bakteri Streptococcus
pneumoniae yang
menular melalui udara atau kontaminasi dalam makanan dan minuman.
8. Kusta
Hilangnya jari
tangan penderita kusta
Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri
yang menginfeksi kulit, sistem saraf, selaput lendir, otot hingga mata.
Penyakit ini terkadang distigmakan negatif sehingga terkadang penanganannya
tidak maksimal, padahal kusta bisa disembukan.
Gejala: mati rasa, muncul lesi pucat yang tidak terasa
sakit, tidak sakit saat terluka,kelumpuhan otot kaki dan tangan hingga kehilangan
jari-jeri tangan.
Penyebab: kusta disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium
leprae yang diduga
menular melalui cairan hidung penderitanya saat batuk atau bersin. Hewan
armadilo dan simpanse juga diketahui dapat menularkan kusta ke manusia.
9. Gonore (kencing
nanah)
Gonoore atau
kencing nanah merupakan penyakit menular seksual (PMS)
yang disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae dan gonococcus. Kebiasaan buruk gonta-ganti pasangan
merupakan penyebab utama munculnya penyakit ini.
Gejala: keluar lendir puti susu atau kuning
kehijauan dari penis atau vagina, sering buang air kecil, pembengkakan
kelenjar getah bening dan beberapa ciri lainnya seperti
diulas berikut ini: Penjelasan lengkap penyakit gonore.
Penyebab: berhubungan badan dengan penderita,
menggunakan jarum suntik tidak aman atau diturunkan dari ibu ke anak.
10. Pes
Pes merupakan
penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang efeknya bisa berakibat fatal bahkan
kematian. Penyakit ini dapat menyerang sistem limfa, sistem peredaran darah dan paru-paru.
Gejala: Terdapat 3 jenis pes dengan gejala yang
berbeda dari masing-masing jenisnya seperti dijelaskan lengkap berikut ini:
Gejala penyakit pes.
Penyebab: gigitan kutu yang terinfeksi, tergigit
hewan yang terinfeksi atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran
hewan terinfeksi seperti tikus, marmut, kelinci dan anjing.
11. Antraks
Antraks adalah
salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri dengan tingkat bahaya yang
cukup tinggi bahkan dapat menyebabkan kematian. Belum lagi, penyakit ini juga
dapat ditularkan oleh hewan yang terinfeksi ke manusia.
Gejala: mual, pusing, tidak nafsu makan, muntah berwarna hitam atau coklat, BAB berwarna hitam, sakit perut
parah, muncul borok atau koreng di kulit serta kesulitan bernafas.
Penyebab: bakteri Bacillus anthracis yang menginfeksi hewan ternak atau
hewan liar yang kemudian ditularkan ke manusia melalui kontak dengan hewan
tersebut atau termakan dagingnya.
12. Tetanus
Penyakit
tetanus menyebabkan kekakuan otot rahang dan leher bahkan hingga
mengganggu kerja otot pernapasan. Jika tidak ditangani dengan benar penyakit
yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berakibat fatal hingga menyebabkan
kematian.
Gejala: kejang,
ekakuan otot rahang, rahang terkunci (lockjaw),
kesulitan menelan.
Penyebab: paparan spora bakteri Clostridium tetani pada luka kulit seperti luka bakar, terkena paku berkarat atau digigit
hewan.
Baca juga:
Penjelasan lengkap tetanus dan cara mengatasinya.
13. Pertusis
Pertusis atau
biasa disebut sebagai batuk 100 hari merupakan penyakit yang disebabkan oleh
bakteri yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini sangat menular dan dapat
berakibat fatal jika menginfeksi bayi atau lansia dengan kekebalan tubuh rendah atau
belum di vaksin.
Gejala: tahap awal mirip dengan batuk flu biasa, tahap selanjutnya batuk akan
terjadi lebih sering dengan suara batuk yang lebih tinggi dan diawali dengan
menarik nafas dalam lebih dahulu.
Penyebab: bakteri Ordetella pertussis dapat ditularkan penderita pertusis
melalui udara dari semburan air liur selama batuk.
14. Sifilis
Penyakit
menular seksual yang dikenal juga sebagai raja singa ini disebabkan oleh bakteriTreponema pallidum. Hampir
sebagian besar organ tubuh akan terpengaruh penyakit ini, namun pada awalnya
hanya muncul lesi di area kelamin atau mulut tempat pertama bakteri masuk dan
menginfeksi.
Gejala: muncul lesi dan pembengkakan kelenjar
limfa di sekitar area awal infeksi, serta gejala lanjutan seperti di jelaskan
berikut ini: Penjelasan lengkap penyakit raja singa.
Penyebab: hubungan seksual dengan penderita
sifilis, ciuman yang intens hingga terkontaminasi liur penderita sifilis,
berbagi jarum suntik bekas penderita atau ditularkan pada bayi oleh ibu yang
menderita sifilis.
15. Meningitis bakterialis
Meningitis
bakterialis adalah kondisi infeksi pada selaput yang melindungi otak dan saraftulang belakang yang disebabkan oleh bakteri. Saat
terinfeksi lapisan meninges akan membengkak dan menekan sel saraf di sekitarnya
dan menyebabkan kerusakan saraf.
Gejala: demam, sakit kepala berkelanjutan, mual dan muntah,
sensitif terhadap cahaya, gejala akan sedikit berbeda jika meningitis terjadi
pada bayi atau anak-anak. Baca penjelasan lengkap gejala meningitis berikut: Ciri-ciri meningitis yang
perlu diwaspadai.
Penyebab: infeksi bakteri Neisseria meningitidis, Streptococcus
pneumoniae, dan Listeria
monocytogenes.
16. Leptospirosis
Leptospirosis
adalah penyakit
yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira sp yang
mengontaminasi makan atau minuman. Tikus dan anjing merupakan hewan yang kerap
menjadi pembawa bakteri Leptospira. Umumnya
penyakit ini mewabah di area bekas banjir atau area kumuh yang banyak tikus.
Gejala: mual, muntah, meriang, sakit kepala, nyeri otot, diare, sakit perut, demam, ruam dankonjungtivitis.
Penyebab: makanan atau minuman yang
terkontaminasi urin tikus atau anjing yang membawa bakteri Leprosis.
Beragam
penyakit di atas sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter jika menjangkiti Anda
atau lingkungan Anda. Pencegahan merupakan cara terbaik untuk menghindari
risiko yang mungkin ditimbulkan dari penyakit-penyakit ini.
UKURAN BAKTERI
Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil
dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. untuk menyelidiki ukuran bakteri,
dalam pemeriksaan mikrobiologis biasanya digunakan satuan micron (diberi symbol
huruf μm), seperti pada pengukuran virus.
Bakteri yang biasa diteliti di laboratorium
kebanyakan berukuran antara 0,5 – 2 μm lebarnya dan 1 – 5 μm panjangnya.
Ukuran-ukuran yang menyimpang dari ketentnuan tersebut banyak pula. Pada
dasarnya bakteri yang umurnya 2 sampai 6 jam memiliki ukuran lebih besar dari
pada bakteri yang umurnya lebih dari 24 jam. Dahulu, pengukuran ini dilakukan
dengan jalan membandingkan ukuran butir darah merah, yang pada waktu itu sudah
diketahui besarnya. Sekarang pengukuran yang lebih tepat dilakukan dengan alat
micrometer yang diletakkan pada lensa okuler, dan skala yang terdapat pada micrometer
ini dibandingkan dengan micrometer yang diletakkan pada kaca objektif (stage
micrometer). Di samping itu, bidang penglihatan dapat ditaksir dari pembesaran
yang diperoleh dari mikroskop yang digunakan, seperti yang terlihat pada Tabel
berikut:
Lensa Objektif Perbesaran Diameter bidang
penglihatan
Objektif 16 mm (2/3 in) 100 2,10 mm
Objektif 4 mm (1/6 in) 440 0,40 mm
Obejktif rendam minyak 1,8 mm (1/12 in) 950
0,20 mm