Selamat Datang

Senin, 30 November 2020

PERANAN BAKTERI YANG MENGUNTUNGKAN

 

PERANAN BAKTERI YANG MENGUNTUNGKAN

 

1.         Streptomyces griseus, berperan dalam menghasilkan antibiotik streptomisin untuk melawan bakteri penyebab TBC.

2.         Clostritridum, berperan dalam pengurai atau dekomposer senyawa organik dalam organisme yang sudah mati.

3.         Nitrosomonas, berperan dalam menyediakan nitrogen organik yang penting bagi tumbuhan.

4.         Escherichia coli, berperan dalam membusukkan makanan di dalam usus besar dan menghasilkan vitamin K. 

5.          Lactobacillus acidophilus, berperan untuk menambah nilai gizi dari susu. Bakteri ini biasa ditambahkan dalam produk susu formula.

6.         Clostridium, azotobacter, azaosprillium, dan rhodospirillum, berperan dalam mengikat nitrogen dari udara bebas yang bermanfaat bagi tumbuhan.

7.         Lactobacillus bulgaricus, berperan untuk membuat yoghurt.

8.         Cyanocobalamin, disebut juga bakteri probiotik, berperan dalam menghasilkan vitamin B12 yang bermanfaat bagi tubuh manusia.

9.         Lactobacillus casei, berperan dalam pembuatan keju.

10.      Streptomyces venezuela, berperan dalam menghasilkan antibiotik kloramfenikol.

 

 

 

11.      Anabaena, bersimbiosis dengan tumbuhan paku air Azolla pinnata.

12.      Bakteri selulolitik yang terdapat di dalam perut hewan herbivora. Bakteri ini memiliki enzim pemecah selulosa yang tidak dimiliki hewan tersebut. Sehingga bakteri ini berperan membantu memecah sel tumbuhan yang akan dicerna hewan tersebut.

13.      Rhizobium, bersimbiosis dengan tanaman kacang-kacangan yang berperan dalam mengikat nitrogen sehingga menyuburkan tanah.

14.      Acidophilus bifidus, berperan dalam menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh manusia dan mencegah tumbuhnya jamur di dalam tubuh.

15.      Bacillus thuringiensis, berperan dalam menanggulangi hama seperti hama ulat kubis. Sehingga bakteri ini dapat digunakan sebagai biosida.

 

 

 

16.      Acetobacter xylinum, berperan dalam proses pembuatan nata de coco dari air kelapa.

17.      Streptococcus lactis dan S. cremoris, berperan dalam pembuatan keju dan mentega

18.      Bacillys polymyxa, berperan dalam menghasilkan antibiotik polimiksin.

19.      Streptomyces aureofaciens, berperan dalam menghasilkan antibiotik tetrasiklin untuk mengobati infeksi saluran pencernaan, sifilis, infeksi kulit, dan infeksi saluran kemih.

20.      Acetobacter sp., berperan dalam pembuatan cuka.

21.      Brefidibacterium flavum, berperan dalam produksi asam glutamat yang merupakan bahan baku penyedap rasa masakan.

22.      Lactobacillys citrovorum, berperan memberi aroma pada mentega dan keju.

23.      Bacillus brevis, berperan menghasilkan antibiotik kerotrisin.

24.      Azotobacter chlorococcum, berperan menyuburkan tanah dengan mengikat nitrogen di udara.

25.      Rhizobium leguminosarum, berperan dalam menyimpan zat hara untuk tanaman.

 

 

Peranan Bakteri yang Merugikan

1.         Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC (tuberkulosis).

2.         Xanthomonas oryzae, merupakan bakteri penyerang pucuk batang tanaman padi.

3.         Salmonella typhosa, penyebab penyakit tifus.

4.         Neisseria gonorrchoeae, penyebab penyakit gonore.

5.         Shigella dysenteriae, penyebab penyakit disentri.

6.         Brucella abortus, penyebab brucllosis pada sapi.

7.         Xanthomonas campestris, menyerang tanaman kubis.

8.         Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin yang sering terdapat pada makanan kaleng.

9.         Diplococcuc pneumonia, penyebab penyakit pneumonia.

 

10.      Pseudomonas solanacaerum, merupakan bakteri penyebab penyakit layu pada terong-terongan.

11.      Treponema perteneu, merupakan bakteri penyebab penyakit patek (frambusia).

12.      Bordetella pertussis, merupakan bakteri yang menyebabkan gejala batuk rejan pada manusia.

13.      Neisseria meningitidis, merupakan bakteri penyebab penyakit meningitis.

14.      Streptococcus agalactiae, merupakan bakteri yang dapat menyebabkan masititis pada sapi.


15.      Erwinia amylovora, merupakan bakteri penyebab penyakit bonyok pada buah-buahan.

 


 

 

 

 

 

 

 

 

MORFOLOGI BAKTERI

 

Morfologi  bakteri

Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan spiral.

a.  Bakteri bentuk bulat

V

Bakteri berbentuk bulat dikenal sebagai basil. Kata basil berasal dari bacillus yang berarti batang. Bentuk basil dapat pula dibedakan atas:

1.  Basil tunggal yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal, misalnyaSalmonella typhi, penyebab penyakit tipus.

2.  Diplobasil yaitu bakteri berbentuk batang yag bergandengan dua-dua.

3.  Streptobasil yaitu bakteri berbentuk batang yang bergandengan memanjang membentuk rantai misalnya Bacillus anthracis penyebab penyakit antraks.

b. Bakteri bentuk bola

Bakteri berbentuk bola dikenal sebagai coccus, bakteri ini juga dapat dibedakan atas:

1.  Monokokus, yaitu bakteri berbentuk bola tunggal, misalnya Neisseria gonorrhoeae,penyebab penyakit kencing nanah.

2.  Diplokokus, yaitu bakeri berbentuk bola yang bergandengan dua-dua, misalnyaDiplococcus pneumonia penyebab penyakit pneumonia atau radang paru-paru.

3.  Sarkina, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkelompok empat-empat sehngga bentuknya mirip kubus.

4.  Streptokokus, yaitu bakteri bentuk bola yang berkelompok memanjang membentuk rantai.

5.  Stafilokokus, yaitu bakteri berbentuk bola yang berkoloni membentuk sekelopok sel tidak teratur sehingga bentuknya mirip dompolan buah anggur.

c.  Bakteri bentuk spiral

Ada tiga mcam bentuk spiral:

1.  Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral misalnya Spirillum.

2.  Vibrio, ini dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna, misalnya Vibrio cholerapenyebab penyakit kolera.

3.  Spiroseta  yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang besifat lentur. Pada saat bergerak, tubuhnya dapa memanjang dan mengerut.

Anatomi bakteri

Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran) dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora.

a. Flagela

Flagela terdapat salah satu ujung, pada kedua ujung atau pada perukaan sel. Fungsinya untuk bergerak. Berdasar letak dan jumlahnya, tipe flagella dapat dibedakan menjadi montrik, amfitrik, lofotrik, dan peritrik.

Flagela terbuat dari protein yang disebut flagelin. Flagella berbetuk seperti pembuka sumbat botol. Fungsinya adalah untuk bergerak. Flagella berputar seperti baling-baling untuk menggerakkan bakteri. Flagela melekat pada membrane sel.

b.   Dinding sel

Dinding sel tersusun atas peptidoglikan yakni polisakarida yang berikatan dengan protein. Dengan adanya dinding sel ini, tubuh bakteri memiliki bentuk yang tetap. Fungsi dinding sel adalah untuk melindungi sel.

Berdasarkan struktur protein dan polisakarida yang terkandung di dalam dinding sel ini, bakteri dapat dibedakan menjadi bakteri gram positif dan gram negatif. Jika bakteri diwarnai dengan tinta Cina kemudian timbul warna pada dinding selnya, maka bakteri itu tergolong bakteri gram positif. Sebaliknya, jika diberi warna dengan tinta Cina namun tidak menunjukkan perubahan warna pada dinding selnya, maka bakteri itu digolongkan ke dalam bakteri gram negatif. Bakteri gram positif mempunyai peptidoglikan di luar membran plasma. Pada bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak di antara membran plasma dan membran luar dan jumlahnya lebih sedikit. Umumnya bakteri gram negatif lebih patogen.

Bakteri gram-positif dinding selnya terdiri atas 60-100 persen peptodoglikan dan semua bakteri gram-positif memiliki polimer iurus asam N-asetil muramat dan N-asetil glukosamin dinding sel beberapa bakteri gram positif mengandung substansi asam teikoat yang dikaitkan  pada asam muramat dari lapisan peptidoglikan. Asam teikoat ini berwujud dalam dua bentuk utama yaitu asam teikoat ribitoi dan asam teiokat gliserol fungsi dari asam teiokat adalah mengatur pembelahan sel normal. Apabila diberi pewarna gram menghasilkan warna ungu. Bakteri gram-negatif dinding sel gram negatif mengandung 10-20 % peptidoglikan, diluar lapisan peptidoglikan ada struktur membran yang tersusun dari protein fostolipida dan lipopolisakarida. Apabila diberi pewarna gram

menghasilkan warna merah.

Di sebelah luar dinding sel terdapat kapsul. Tidak semua sel bakteri memiliki kapsul. Hanya bakteri patogen yang berkapsul. Kapsul berfungsi untuk mempertahankan diri dari antibodi yang dihasilkan selinang. Kapsul juga berfungdi untuk melindungi sel dari kekeringan. Kapsul bakteri tersusun atas persenyawaan antara protein dan glikogen yaitu glikoprotein.

c. Membrane sel

Membrane sel tersusun atas molekul lemak dan protein, seperti halnya membran sel organisme yang lain. Membrane sel bersifat semipermiable dan berfungsi mengatur keluar masuknya zat keluar atau ke dalam sel.

d.   Mesosom

Pada tempat tertentu terjadi penonjolan membran sel kearah dalam atau ke sitoplasma. Tonjolan membrane ini berguna untuk menyediakan energi atau pabrik energi bakteri. Organ sel (organel) ini disebut mesosom. Selain itu mesosom berfungsi juga sebagai pusat pembentukan dinding sel baru diantara kedua sel anak pada proses pembelahan.

e. Lembar fotosintetik

Khusus pada bakteri berfotosintesis, terdapat pelipatan membrane sel kearah sitoplasma. Membrn yang berlipat-lipat tersebut berisi klorofil,dikenal sebagai lembar fotosintetik (tilakoid). Lembar fotosintetik berfungsi untuk fotosintesis contohnya pada bakteri ungu. Bakteri lain yang tidak berfotosintesis tidak memiliki lipatan demikian.

f. Sitoplasma

Sitoplasma adalah  cairan yang berada di dalam sel (cytos = sel, plasma= cairan). Sitoplasma tersusun atas koloid yang mengandung berbagai molekul organik seperti karbohidrat, lemak, protein, mineral, ribosom, DNA, dan enzim-enzim. Sitoplasma merupakan tempat berlangsungya reaksi-reaksi metabolism.

g.   DNA

Asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, disingkat DNA) atau asam inti, merupakan materi genetic bakteri yang terdapat di dalam sitoplasma. Bentuk DNA bakteri seperti kalung yang tidak berujung pangkal. Bentuk demikian dikenal sebagai DNA sirkuler. DNA tersusun atas dua utas polinukleotida berpilin. DNA merupakan zat pengontrol sintesis protein bakteri, dan merupakanzat pembawa sifat atau gen. DNA ini dikenal pula sebagai kromosom bakteri. DNA bakteri tidak tersebar di dalam sitoplasma, melainkan terdapat pada daerah tertentu yang disebut daerah inti. Materi genetik inilah yang dikenal sebagai inti bakteri.

h.   Plasmid

Selain memiliki DNA kromosom, bakteri juga memiliki DNA nonkromosom. DNA nokromosom bentuknya juga sirkuler dan terletak di luar DNA kromosom. DNA nonkromosom sirkuler ini dikenal sebagai plasmid. Ukuran plasmid sekitar 1/1000 kali DNA kromosom. Plasmid mengandung gen-gen tertentu misalnya gen kebal antibiotik, gen patogen. Seperti halnya DNA yang lain, plasmid mampu melakukan replikasi dan membentuk kopi dirinya dalam jumlah banyak. Dalam sel bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid.

i. Ribosom

Ribosom merupakan organel yang berfungsi dalam sintesis protein atau sebagai pabrik protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA. Di dalam sel bakteri Escherichia coli terkandung 15.000 ribosom, atau kira-kira ¼ masa sel bakteri tersebut. Ini menunjukkan bahwa ribosom memiliki fungsi yang penting bagi bakteri.

j. Endospora

 

Bakteri ada yang dapat membentuk endospora, pembentukan endospora merupakan cara bakteri mengatasi kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Endospora tahan terhadap panas sehingga tidak mati oleh proses memasak biasa. Spora mati di atas suhu 120 C. jika kondisi telah membaik, endospora dapat tumbuh menjadi bakteri seperti sedia kala.

Reproduksi bakteri

Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi.

Gambar anatomi dan morfologi bakteri

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH BAKTERI

 

1. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis atau yang sering disingkat sebagai TB atau TBC merupakan penyakit menularyang sangat luas penyebarannya di seluruh dunia. Terlebih lagi, TB dapat menular dengan mudah melalui sekresi batuk penderitanya yang menyebar di udara.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis ini terbilang cukup ganas dan sulit disembuhkan. Butuh waktu 6 bulan hingga 1 tahun untuk menjalankan terapi pengobatan TB yang lengkap dan tanpa putus.

Gejala: Berat badan turun drastis, batuk kronis, demam, kurang nafsu makan dan berbagai ciri-ciri lainnya seperti berikut: Ciri-ciri tuberkulosis (TBC).

Penyebab: Infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyebar melalui sekresi batuk penderitanya. Bakteri ini akan menyebar di udara dan terhirup ke paru-paru orang lain, ketika sistem imun orang tersebut lemah maka ia akan terinfeksi dan menderita TBC.

2. Tipes

Tipes atau demam tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui makanan yang terkontaminasi. Penyakit ini umumnya menyerang anak-anak yang kurang dijaga kebersihan lingkungan dan makanannya. Anak-anak juga lebih rentan karena belum sempurnanya sistem imun yang mereka punya.

 

Gejala: Demam tinggi hingga 40ºC dan bertahan beberapa hari,sakit perut, sembelit atau diare. Lengkapnya baca: Ciri-ciri dan gejala penyakit tipes. Pada anak-anak terdapat sedikit perbedaan seperti penjelasan berikut ini:Gejala tipes pada anak.

Penyebab: Penyakit tipes disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyebar melalui feses atau urin penderitanya. Makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri dari feses atau urin inilah yang akan memicu munculnya tipes.

3. Diare

Diare termasuk penyakit yang sering di alami terutama pada anak-anak. Ditandai dengan sakit perut dan feses atau tinja yang berbentuk encer serta BAB yang lebih sering. Penyakit ini umumnya dapat diatasi dengan mudah menggunakan obat diare di apotik atau menggunakan bahan alami seperti daun jambu biji. Namun perlu perhatian serius jika diare terjadi lebih sering dan tidak reda dengan pemberian obat diare biasa.

Gejala: nyeri perut, feses lebih lunak atau encer dari biasanya, lebih sering BAB, dehidrasi.

Penyebab: berbagai penyebab dapat memicu munculnya diare dan yang cukup sering adalah akibat infeksi bakteri di pencernaan. Masuknya berbagai jenis bakteri sepertiEscherichia coli, Campylobacter, Clostridum difficile, Salmonella, dan Shigella yang kemudian menginfeksi, dapat memicu diare.

4. Kolera

Kolera merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri di saluran pencernaan yang menyebabkan penderitanya mengalami diare dan dehidrasi parah. Penyakit ini jika tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal terutama pada anak-anak.

Gejala: diare secara tiba-tiba dan sering, dehidrasi, mual danmuntah serta kram perut.

Penyebab: kolera disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae yang dapat memproduksi toksin CTX. Racun ini akan menyebabkan tubuh sulit menyerap air, sehingga air lebih banyak dikeluarkan dalam bentuk diare. Makanan laun, terutama kerang yang diambil di perairan yang terkontaminasi dan tidak dimasak hingga matang kerap jadi penyebab penularan utama penyakit ini.

Baca juga uraian lengkap tentang Kolera.

5. Disentri

Penyakit yang menginfeksi usus dan menyebabkan diare yang disertai darah dan lendir ini dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa.

Gejala: diare yang disertai darah, mual, muntah dan kram perut.

Penyebab: disentri disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella pada saluran pencernaan. Terdapat beberapa jenis Shigella yang dapat menyebabkan disentri, yang paling umum adalah jenis Shigella sonnei, sementara jenis Shigella dysenteriae menyebabkan disentri yang paling parah. Kurangnya kebersihan menyebabkan bakteri ini dapat mengontaminasi melalui makanan atau minuman.

6. Difteri

Penyakit difteri menyerang selaput lendir pada tenggorokan dan hidung, terkadang juga hingga kulit. Penyakit ini sangat menular dan jika tidak ditangani dengan tepat dapat berakibat fatal bahkan mengancam jiwa.

Gejala: terbentuk lapisan abu-abu menutupi tenggorokan dan amandel, sakit tenggorokandan suara serak, demam dan menggigil, pembengkakan kelenjar limfa, pilek yang awalnya cair kemudian jadi kental dan berdarah.

Baca juga: Kenali dengan benar ciri dan gejala difteri.

Penyebab: Difteri disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheriae yang terhirup melalui udara dari bersin atau batuk penderitanya.

7. Pneumonia

Penyakit yang menyerang paru-paru dan lebih dikenal sebagai penyakit paru-paru basah ini menyebabkan terjadinya pembengkakan di kantong udara di ujung saluran paru-paru (alveoli). Alveoli akan berisi cairan atau nanah yang akan menyebabkan batuk berdahakhingga kesulitan bernafas.

Gejala: batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, hijau atau tercampur darah, nafas pendek, rasa sakit saat menarik nafas dan demam.

Penyebab: infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae yang menular melalui udara atau kontaminasi dalam makanan dan minuman.

8. Kusta

Hilangnya jari tangan penderita kusta

Kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi kulit, sistem saraf, selaput lendir, otot hingga mata. Penyakit ini terkadang distigmakan negatif sehingga terkadang penanganannya tidak maksimal, padahal kusta bisa disembukan.

Gejala: mati rasa, muncul lesi pucat yang tidak terasa sakit, tidak sakit saat terluka,kelumpuhan otot kaki dan tangan hingga kehilangan jari-jeri tangan.

Penyebab: kusta disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae yang diduga menular melalui cairan hidung penderitanya saat batuk atau bersin. Hewan armadilo dan simpanse juga diketahui dapat menularkan kusta ke manusia.

9. Gonore (kencing nanah)

Gonoore atau kencing nanah merupakan penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae dan gonococcus. Kebiasaan buruk gonta-ganti pasangan merupakan penyebab utama munculnya penyakit ini.

Gejala: keluar lendir puti susu atau kuning kehijauan dari penis atau vagina, sering buang air kecil, pembengkakan kelenjar getah bening dan beberapa ciri lainnya seperti diulas berikut ini: Penjelasan lengkap penyakit gonore.

Penyebab: berhubungan badan dengan penderita, menggunakan jarum suntik tidak aman atau diturunkan dari ibu ke anak.

10. Pes

Pes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang efeknya bisa berakibat fatal bahkan kematian. Penyakit ini dapat menyerang sistem limfa, sistem peredaran darah dan paru-paru.

Gejala: Terdapat 3 jenis pes dengan gejala yang berbeda dari masing-masing jenisnya seperti dijelaskan lengkap berikut ini: Gejala penyakit pes.

Penyebab: gigitan kutu yang terinfeksi, tergigit hewan yang terinfeksi atau mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran hewan terinfeksi seperti tikus, marmut, kelinci dan anjing.

11. Antraks

Antraks adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh bakteri dengan tingkat bahaya yang cukup tinggi bahkan dapat menyebabkan kematian. Belum lagi, penyakit ini juga dapat ditularkan oleh hewan yang terinfeksi ke manusia.

Gejala: mual, pusing, tidak nafsu makan, muntah berwarna hitam atau coklat, BAB berwarna hitam, sakit perut parah, muncul borok atau koreng di kulit serta kesulitan bernafas.

Penyebab: bakteri Bacillus anthracis yang menginfeksi hewan ternak atau hewan liar yang kemudian ditularkan ke manusia melalui kontak dengan hewan tersebut atau termakan dagingnya.

12. Tetanus

Penyakit tetanus menyebabkan kekakuan otot rahang dan leher bahkan hingga mengganggu kerja otot pernapasan. Jika tidak ditangani dengan benar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Gejala: kejang, ekakuan otot rahang, rahang terkunci (lockjaw), kesulitan menelan.

Penyebab: paparan spora bakteri Clostridium tetani pada luka kulit seperti luka bakar, terkena paku berkarat atau digigit hewan.

Baca juga: Penjelasan lengkap tetanus dan cara mengatasinya.

13. Pertusis

Pertusis atau biasa disebut sebagai batuk 100 hari merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang menyerang saluran pernapasan. Penyakit ini sangat menular dan dapat berakibat fatal jika menginfeksi bayi atau lansia dengan kekebalan tubuh rendah atau belum di vaksin.

Gejala: tahap awal mirip dengan batuk flu biasa, tahap selanjutnya batuk akan terjadi lebih sering dengan suara batuk yang lebih tinggi dan diawali dengan menarik nafas dalam lebih dahulu.

Penyebab: bakteri Ordetella pertussis dapat ditularkan penderita pertusis melalui udara dari semburan air liur selama batuk.

14. Sifilis

Penyakit menular seksual yang dikenal juga sebagai raja singa ini disebabkan oleh bakteriTreponema pallidum. Hampir sebagian besar organ tubuh akan terpengaruh penyakit ini, namun pada awalnya hanya muncul lesi di area kelamin atau mulut tempat pertama bakteri masuk dan menginfeksi.

Gejala: muncul lesi dan pembengkakan kelenjar limfa di sekitar area awal infeksi, serta gejala lanjutan seperti di jelaskan berikut ini: Penjelasan lengkap penyakit raja singa.

Penyebab: hubungan seksual dengan penderita sifilis, ciuman yang intens hingga terkontaminasi liur penderita sifilis, berbagi jarum suntik bekas penderita atau ditularkan pada bayi oleh ibu yang menderita sifilis.

15. Meningitis bakterialis

Meningitis bakterialis adalah kondisi infeksi pada selaput yang melindungi otak dan saraftulang belakang yang disebabkan oleh bakteri. Saat terinfeksi lapisan meninges akan membengkak dan menekan sel saraf di sekitarnya dan menyebabkan kerusakan saraf.

Gejala: demam, sakit kepala berkelanjutan, mual dan muntah, sensitif terhadap cahaya, gejala akan sedikit berbeda jika meningitis terjadi pada bayi atau anak-anak. Baca penjelasan lengkap gejala meningitis berikut: Ciri-ciri meningitis yang perlu diwaspadai.

Penyebab: infeksi bakteri Neisseria meningitidis, Streptococcus pneumoniae, dan Listeria monocytogenes.

16. Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Leptospira sp yang mengontaminasi makan atau minuman. Tikus dan anjing merupakan hewan yang kerap menjadi pembawa bakteri Leptospira. Umumnya penyakit ini mewabah di area bekas banjir atau area kumuh yang banyak tikus.

Gejala: mual, muntah, meriang, sakit kepala, nyeri otot, diare, sakit perut, demam, ruam dankonjungtivitis.

Penyebab: makanan atau minuman yang terkontaminasi urin tikus atau anjing yang membawa bakteri Leprosis.

Beragam penyakit di atas sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter jika menjangkiti Anda atau lingkungan Anda. Pencegahan merupakan cara terbaik untuk menghindari risiko yang mungkin ditimbulkan dari penyakit-penyakit ini. 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

UKURAN BAKTERI


Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop. untuk menyelidiki ukuran bakteri, dalam pemeriksaan mikrobiologis biasanya digunakan satuan micron (diberi symbol huruf μm), seperti pada pengukuran virus. 
Bakteri yang biasa diteliti di laboratorium kebanyakan berukuran antara 0,5 – 2 μm lebarnya dan 1 – 5 μm panjangnya. Ukuran-ukuran yang menyimpang dari ketentnuan tersebut banyak pula. Pada dasarnya bakteri yang umurnya 2 sampai 6 jam memiliki ukuran lebih besar dari pada bakteri yang umurnya lebih dari 24 jam. Dahulu, pengukuran ini dilakukan dengan jalan membandingkan ukuran butir darah merah, yang pada waktu itu sudah diketahui besarnya. Sekarang pengukuran yang lebih tepat dilakukan dengan alat micrometer yang diletakkan pada lensa okuler, dan skala yang terdapat pada micrometer ini dibandingkan dengan micrometer yang diletakkan pada kaca objektif (stage micrometer). Di samping itu, bidang penglihatan dapat ditaksir dari pembesaran yang diperoleh dari mikroskop yang digunakan, seperti yang terlihat pada Tabel berikut: 
Lensa Objektif Perbesaran Diameter bidang penglihatan
Objektif 16 mm (2/3 in) 100 2,10 mm
Objektif 4 mm (1/6 in) 440 0,40 mm
Obejktif rendam minyak 1,8 mm (1/12 in) 950 0,20 mm